Objek dan Waktu Penelitian Metode Penelitian

mengartikan kosakata-kosakata yang akan diteliti oleh penulis yaitu surat al-Anbiyâ 7, al-Qâ ri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245. 2. Selanjutnya menjelaskan asbabun nuzul yang terdapat pada ayat yang akan di teliti jika ada. Dalam penelitian ini penulis menguraikan asbabun nuzul yang terdapat dalam surat al-Anbiyâ 7, al-Qâ ri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al- Baqarah 245. 3. Selanjutnya yaitu menjelaskan munasabah atau hubungan ayat yang terkait dengan ayat yang akan diteliti, dengan demikian berarti penulis menguraikan munasabah yang terkait dengan al-Anbiyâ 7, al- Qâ ri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al- Baqarah 245. 4. Menjelaskan hal-hal lain yang berkaitan dengan ayat yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis menjelaskan makna yang terkandung dalam ayat yang aka diteliti yaitu surat al-Anbiyâ 7, al-Qâ ri’ah 1-2, al-Baqarah 28, at-Takwîr 26-27, ar-Rahmân 13, al-Baqarah 245. 9 9 Quraisy Shihab, Membumikan Al- Qur’an, Bandung, Mizan, 1994, cet. 7, h. 68 36

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini, akan dipaparkan tentang kaidah-kaidah dari beberapa kata tanya yang terdapat dalam al- Qur’ân. Sebagaimana dalam Ulumul Qur’ân kata tanya dalam al- Qur’ân disebut dengan al-Istifhâmu Fil Qur’ân. Istifhâm merupakan masdar dari istafhama, akar kata dari fahima yang berarti meminta penjelasan atau pemahaman melalui beberapa kata tanya. Adapun kata tanya dalam istifhâm disebut dengan adawatul istifhâm. Namun sebelum kepada kaidah-kaidah dari beberapa kata tanya tersebut, akan dibahas terkait anjuran untuk bertanya. Anjuran tersebut terdapat dalam surat al-Anbiyâ ayat 7. Setelah surat al-Anbiyâ ayat 7, dilanjutkan dengan kata tanya menggunakan huruf ام. Kata tanya dengan menggunakan huruf ام untuk mewakili dari pertanyaan “apa?”. Pertanyaan ini terdapat dalam surat al-Qâri’ah ayat 1-2. Untuk selanjutnya yaitu pertanyaan dengan menggunakan “bagaimana?”, adapun adatul istifhâm yang digunakannya adalah فيك. Pertanyaan ini terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 27. Pertanyaan selanjutnya yaitu dengan menggunakan kata يا yang berarti “kemana?”. Pertanyaan ini terdapat dalam surat at-Takwîr ayat 26-27. Selanjutnya yaitu pertanyaan “yang mana?” dengan menggunakan adatul istifhâm ٌّا. Adapun pertanyaan dengan menggunakan ٌّا terdapat dalam surat ar- Rahmân ayat 13. Dan pertanyaan yang terakhir yaitu pertanyaan dengan menggukan adatul istifhâm م yang berarti “siapa?”. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan hikikat dari yang berakal. Pertanyaan ini terdapat dapat dalam surat Al-Baqarah ayat 245.