Keterampilan Menulis DESKRIPSI TEORETIS
3 Karangan eksposisi Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah
pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan yang sejelas-jelasnya.
2 Karangan Argumentasi Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk
membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca benar-benar menerima sekaligus meyakini kebenaran tersebut.
3 Karangan persuasi Karangan persuasi adalah karangan yang berusaha untuk
mempengaruhi pembaca dengan cara membujuk atau mengajak pembaca agar melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulis.
c. Karangan Deskripsi Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti
menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dari segi istilah deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu
berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya agar menciptakan daya khayal bagi pembaca sehingga
seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dalami oleh penulis.
13
Jauharoti Alfin,
Muhammad Thori
dan Sri
Wahyuni mengemukakan bahwa dalam deskripsi harus melibatkan perasaan,
sehingga pembaca merasa mengalami langsung apa yang kita alami, dan harus melatih diri untuk mengamati segala sesuatu di sekeliling kita dan
menggambarkannya sampai hal yang sekecil-kecilnya. Untuk membuat deskripsi yang hidup maka hal-hal yang kecil jangan sampai lepas dari
pengamatan sehingga dapat dituliskan dengan sedetail-detailnya.
14
13
Kundharu Saddhono dan Y. Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia : Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014 h. 159.
14
Jauharoti Alfin. Muhammad Thori dan Sri Wahyuni, Bahasa Indonesia 1, edisi pertama, Jakarta: LAPIS PGMI h. 2008 h. 11-8.
Menurut alwasilah dalam mudrajad kuncoro, karangan deskripsi
adalah bentuk tulisan yang melukiskan objek yang sebenarnya dengan tujuan untuk memperluas pengalaman dan pengetahuan pembaca. Hal
yang menonjol pada karangan deskripsi adalah aspek pelukis objek yang sebenarnya tentang ciri, sifat atau hakikat sehingga pembaca dapat
mengenal objek yang dimaksud oleh penulis.
15
Senada dengan pendapat Minto Rahayu dalam bukunya yang berjudul Bahasa Indonesia di perguruan tinggi bahwa karangan deskripsi
merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan, memindahkan kesan-kesan pengalaman
karena perkenalan langsung dengan objek yang menggambarkan ciri, sifat dan watak objek, kemudian memindahkan hasil pengamatan dan
perasaannya kepada pembaca melalui tulisan.
16
Objek deskripsi tidak hanya terbatas pada apa yang dilihat, didengar, dicium, dirasa atau diraba. Penulis juga dapat mengadakan
deskripsi tentang perasaan hati yang mungkin timbul dari rasa takut, cemas, enggan, jijik, cinta, baru benci, dan dendam. Oleh sebab itu
menurut Gorys Keraf, menulis deskripsi yang baik ditutut dua hal, yaitu : 1 Kesanggupan bahasa seorang penulis yang kaya akan nuansa dan
bentuk 2 Kecermatan pengamatan dan ketelitian penyelidikan, dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat, pembaca seolah-olah melihat sendiri objek dengan hidup dan segar.
17
Berdasarkan paparan para penulis di atas dapat di simpulkan
bahwa karangan deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan
atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau
15
Mudrajat Juncoro, Mahir Menulis : Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan Resensi Buku, Jakarta : Erlangga, 2009 h. 72.
16
Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Grasindo, 2007 h. 158
17
Gorys Keraf, Eksposisi dan Deskripsi, Ende : Nusa Indah, 1982 h. 97
memungkinkan terciptanya daya imajinasi daya khayal pembaca sehingga seolah-olah melihat, mengalami dan merasakan sendiri apa yang
dialami penulisnya.
d. Teknik Menulis Karangan Deskripsi Teknik menulis deskripsi harus melalui pendekatan yaitu
bagaimana penulis melihat objek dan sikap yang diambil untuk menggambarkan objek secara tepat. Minto Rahayu menjabarkan teknik
tersebut antara lain sebagai berikut
18
: 1 Teknik
pendekatan realistis;
pendekatan yang
berusaha menggambarkan objek dengan subjektif. Diibaratkan sebagai kerja
seorang pelukis pendekatan ini lebih menonjolkan pikiran dan interpretasi penulis.
2 Teknik pendekatan sikap penulis; berarti sikap penulis yang bagaimana yang dipakai untuk melihat objek, masa bodoh, bersungguh-sungguh,
cermat, sikap seenaknya, atau sikap ironis. Sikap tersebut bertalian dengan tujuan penulisan. Sikap ironis tergantung pada kemampuan
penulis dan tingkat perasaan atau kepekaan yang dimiliki pembaca. 3 Teknik Diksi pilihan kata; yang merupakan jawaban atas pertanyaan
“alat manakah yang paling baik untuk membuat deskripsi agar dapat menimbulkan kesan mendalam‟. Sasaran ini dapat dicapai dengan
memperhatikan perpaduan yang harmonis antara metode, diksi, sikap, bahasa kiasan.
4 Teknik Kiasan Gaya; pada umumnya dipakai adalah metafora pemindahan arti misalnya “kaki meja. Metafora bertujuan
menghidupkan deskripsi. Contoh : dari ujung sana, serasa lagu dan ngitar perlahan. Gadis itu membuka mata dan berpaling melihat lagu
yang datang menemui dirinya yang sedang sendiri. Suara lagu terasa
18
Rahayu, op cit., h. 160
lemah memasuki belaian, dan tempat, berjingkrak perlahan agar tidak meminjak lagu.
19
5 Teknik Deskripsi Tempat, tempat adalah latar pengisahan, entah kisah tersebut merupakan peristiwa yang sesungguhnya atau hanya imajinasi.
Untuk melukiskan suatu tempat dipengaruhi oleh suasana hati dan pikiran. Dalam penulisan yang bersifat ilmiah, penulisan tempat harus
didasarkan pada fakta-fakta yang dilihat secara objektif oleh mata yang dapat diukur, jika perlu menampilkan angka-angka secara akurat.
20
e. Langkah-Langkah Menulis Karangan Deskripsi Dalam menulis karangan deskripsi baiknya mengetahui langkah-