Penggalan scene 28, lexia 12, 13, 14 Pendekatan Semiotika John Fiske dalam film :

Dialog yang diucapkan atau diutarakan oleh Bayu merupakan sebuah ungkapan dari Bayu untuk menggertak temannya agar tidak berani takut kepadanya. Kalimat pada lexia 9, yaitu “Ayo maju”, dapat digolongkan sebagai kode pembacaan proaretik, dan pada lexia 10, yaitu “Apa lo, nantang gue?”, juga dapat digolongkan sebagai kode pembacaan proaretik, serta pada lexia 11, yaitu “Anjing lo”, dapat digolongkan sebagai kode pembacaan proaretik juga. Hal tersebut dikarenakan dialog pada lexia 9, lexia 10, dan lexia 11 tersebut bisa menimbulkan suatu dampak. Analisis pada dialog tersebut dapat terlihat ketika Bayu mengucapkan kalimat atau kata- kata yang sifatnya untuk menggertak agar temannya tidak berani takut melawannya. Namun yang terjadi, hal tersebut tidak membuat temannya takut tetapi malah terpancing emosinya dan terjadilah perkelahian antara mereka berdua Bayu dan teman sekolahnya, Taufik sehingga menyebabkan teman sekolahnya tersebut masuk rumah sakit. Oleh karena itu, perkelahian yang dilakukan oleh Bayu dan teman sekolahnya Taufik tersebut dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja tingkat biasa.

f. Penggalan scene 28, lexia 12, 13, 14 Pendekatan Semiotika John Fiske dalam film :

Termasuk Level Realitas : Karena di dalam scene tersebut menonjolkan setting-nya yang memperkuat atau mendukung dialognya, yaitu “Ayo Bayu, “Huuuuuhh..”, dan “Ayoooo”. Dalam hal ini, kegiatan balap motor atau kebut-kebutan tidak mungkin dilakukan secara indoor, pasti dilakukan secara outdoor. Demikian juga dengan kata-kata atau dialog yang diucapkan tidak mungkin dilakukan di dalam ruangan, pasti diucapkan di luar ruangan, karena diucapkan dengan suara yang keras dan lantang. Termasuk Level Representasi : Karena di dalam scene tersebut juga ditonjolkan teknik pengambilan gambar pada kamera, yaitu long shot, yang memperlihatkan bahwa banyak orang yang terlihat dan terlibat pada adegan tersebut. Hal itu yang memperkuat dialog pada scene ini, yaitu “Ayo Bayu”, “Huuuuuuhh” dan “Ayooooo”, yang diucapkan atau diteriakkan oleh teman-teman Bayu. Artinya, banyak orang dalam hal ini teman-teman Bayu yang melihat dan meriakkan nama Bayu untuk memberikan dorongan semangat atau motivasi. Pengambilan gambarnya dilakukan tidak hanya kepada satu obyek, tetapi dilakukan kepada seluruh obyek. Gambar 4.6. Bayu balapan motor kebut-kebutan di jalanan umumjalan raya. Penjelasan peta tanda Roland Barthes : Penanda : “Ayo Bayu” “Huuuuhh” “Ayoooo” Petanda : Adanya tindakan atau perilaku menyimpang yang dikategorikan sebagai kenakalan remaja yang ditonjolkan dalam dialog pada lexia 12, yaitu “Ayo Bayu”, dan pada lexia 13, yaitu ” Huuuuuhh”, serta pada lexia 14, yaitu “Ayoooo”. Kalimat tersebut merupakan kalimat petanda denotatif yang menjelaskan adanya perilaku yang merupakan bentuk dari kenakalan remaja yaitu balap motor kebut-kebutan di jalanan, dengan sifat kenakalan tingkat sedang. Tanda denotatif : Menjelaskan sebuah pernyataan dari teman-teman Bayu yang menunjukkan adanya dukungan semangat atau motivasi terhadap sesuatu yang bersifat negatif, yaitu kenakalan remaja dalam bentuk balap motor liar di jalanan. Penanda konotatif : Dijelaskan bahwa kenakalan remaja muncul karena adanya dukungan atau motivasi yang dilakukan oleh teman-teman Bayu dengan memberikan semangat kepada Bayu untuk dapat memenangkan balap motor tersebut. Petanda konotatif : Menjelaskan tentang makna dari dialog pada lexia 12, yaitu “Ayo Bayu”, dan pada lexia 13, yaitu “Huuuuuhh”, serta pada lexia 14, yaitu “Ayooooo”. Dari kalimat tersebut, jelas mengandung makna bahwa teman-teman Bayu mendukung dan bahkan memberikan semangat kepada Bayu dalam hal perbuatan yang negatif, yakni balap motor liar atau kebut-kebutan di jalan raya jalan umum. Analisis : Dialog yang diucapkan atau diutarakan oleh teman-teman Bayu di atas merupakan sebuah ungkapan dari teman-teman Bayu untuk memberikan semangat kepada Bayu agar dapat memenangkan balap motor. Sebab, pasca kematian ayahnya, Bayu lah yang meneruskan hobi balap motornya. Sedangkan Indra sudah berhenti dari dunia balapan. Kalimat dialog pada lexia 12, yaitu “Ayo Bayu”, dapat digolongkan sebagai kode pembacaan proaretik, dan pada lexia 13, yaitu “Huuuuuh”, juga dapat digolongkan sebagai kode pembacaan proaretik, serta pada lexia 14, yaitu “Ayoooo”, dapat digolongkan sebagai kode pembacaan proaretik juga. 88 Hal tersebut dikarenakan dialog pada lexia 12, lexia 13, dan lexia 14 tersebut bisa menimbulkan dampak atau dorongan. Analisis pada dialog tersebut terlihat jelas bahwa apa yang dikatakan oleh teman-teman Bayu, secara tidak langsung menambah semangat dan rasa percaya dirinya untuk bisa memenangkan balapan motor. Dan kegiatan balap motor di jalanan umum yang dilakukan Bayu tersebut dapat digolongkan sebagai kenakalan remaja tingkat sedang.

g. Penggalan scene 32, lexia 15 Pendekatan Semiotika John Fiske dalam film :

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI FASHION SEBAGAI KELAS SOSIAL DALAM FILM (Studi Semiologi Representasi Fashion sebagai Kelas Sosial dalam Film The Representasi Fashion Sebagai Kelas Sosial Dalam Film (Studi Semiologi Representasi Fashion Sebagai Kelas Sosial Dalam Film The

0 4 15

IDENTITAS SEKSUALITAS REMAJA DALAM FILM (Analisis Semiotika Representasi Pencarian Identitas Identitas Seksualitas Remaja dalam Film (Analisis Semiotika Representasi Pencarian Identitas Homoseksual Oleh Remaja Dalam Film The Love Of Siam).

0 1 13

TRANSGENDER DALAM FILM (Studi Semiologi Representasi Identitas Seksual Transgender Transgender Dalam Film (Studi Semiologi Representasi Identitas Seksual Transgender Dalam Film “The Iron Ladies”).

0 1 16

PENDAHULUAN Transgender Dalam Film (Studi Semiologi Representasi Identitas Seksual Transgender Dalam Film “The Iron Ladies”).

0 7 55

TRANSGENDER DALAM FILM (Studi Semiologi Representasi Identitas Seksual Transgender Transgender Dalam Film (Studi Semiologi Representasi Identitas Seksual Transgender Dalam Film “The Iron Ladies”).

0 3 15

Representasi Kenakalan Remaja Dalam Iklan Fruit Tea Versi ”Pulo Gadung” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kenakalan Remaja Dalam Iklan Fruit Tea Versi ”Pulo Gadung” Di Televisi).

1 3 112

Kenakalan Remaja | Karya Tulis Ilmiah Kenakalan Remaja

0 1 4

SKRIPSI REPRESENTASI PLURALISME DALAM FILM ” ? ” (Studi Analisis Semiotika tentang Pluralisme dalam Film ” ? ”)

1 1 121

REPRESENTASI KENAKALAN REMAJA DALAM IKLAN FRUIT TEA VERSI ”PULO GADUNG” (Studi Semiotik Tentang Representasi Kenakalan Remaja Dalam Iklan Fruit Tea Versi ”Pulo Gadung” Di Televisi)

0 0 15

REPRESENTASI KENAKALAN REMAJA DALAM FILM “LIAR” (Studi Semiologi Tentang Representasi Kenakalan Remaja Dalam Film “Liar” Pada Tokoh Indra dan Bayu)

2 13 28