Bahasa Religi Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

31 organisisasi masyarakat itu banyak yang ternilai seperti preman daripada sebuah grub yang berprinsip menyalurkan aspirasi anggota demi kebaikan banyak orang.

2.3.4 Bahasa

Kota Binjai merupakan kota multi etnis, dihuni oleh suku Jawa , suku Karo , suku Tionghoa dan suku Melayu . Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada April 2003 adalah 223.535 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.506 jiwakm persegi. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kota Binjai tergantung dari berasal dari suku mana mereka dilahirkan dan lingkungan tempat tinggal. Contohnya ketika tinggal didaerah yang mayoritasnya bersuku Jawa maka bahasa yang dominannya adalah bahasa Jawa. namun tentu tudak semua orang didaerah tersebut bisa bahasa Jawa dan sudah pasti menggunakan bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia. Hal serupa juga terjadi didaerah dengan mayoritas bersuku Batak, Karo atau Melayu serta lainnya. Namun juga tidak sedikit masyarakat yang bisa berbahasa diluar dari sukunya dan memilih berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Untuk kawasan kecamatan Binjai Kota dan Binjai Barat misalnya yang secara kasat mata sektor perekonomian dipegang oleh etnis Tionghoa, maka sudah bisa ditebak mereka akan menggunkaan bahasa mandarin untuk berkomunikasi diantara mereka yang berasal dari etnissuku yang sama.

2.3.5 Religi

Agama Islam adalah agama yang paling mayoritas di Kota Binjai. dipeluk oleh mayoritas suku Jawa dan Melayu. Agama Kristen dipeluk sebagian besar suku Karo. 32 Budha dipeluk mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di kecamatan Binjai Kota dan Binjai Barat. Agama Hindu mayoritas dipeluk oleh sukuEtnis India. Untuk jumlah tempat beribadah tentu lebih banyak Masjid sebagai agama yang mayoritas paling besar di Kota Binjai. tentu jumlahnya tidak sebanyak Vihara, kuil serta gereja. Masyarakat Kota Binjai adalah masayarakat yang masih menyandingkan adat suku bangsanya dengan ajaran agama yang mereka anut.

2.3.6 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Sistem peralatan hidup masyarakat Kota Binjai sudah terbilang Modern bisa dilihat dari peralatan pembuat roti dan kue di Royyan Bakery yang canggih. Jika dilakukan sensus Door To Door maka akan ditemukan banyak masyarakat yang memiliki Kulkas, AC, Televisi, Rice Cooker, Blender, kipas angin,mesin cuci dan lainnya yang mana digerakan dengan listrik. Semua bisa dilakukan dengan mudah oleh alat-alat rumah tangga yang canggih tersebut. Tidak dalam hal alat rumah tangga saja, teknologi lain seperti sepeda motor, mobil, smartphone juga. Sinyal telekomunikasi di Kota Binjai terbilang bangus. Di Kota Binjai juga ada banyak warnet, yang menyediakan sarana untuk masyarakat mengakses internet. Namun hal tersebut tentu tidak menjadikan hal-hal tradisional dilupan. Contonya pengolahan Roti Kelapa Limo yang masih menggunakan tunggu adalah contonya. Di Kota Binjai juga masih ada masayrakat yang menenun dengan alat tradisional ―Gedokan” atau alat tenun duduk serta ATBM Alat Tenun Bukan Mesin.

2.3.7 Kesenian