commit to user 35
populer “ulama sebagai pewaris Nabi” yang melahirkan keyakinan bahwa sifat- sifat Nabi melekat dalam diri Tuan Guru. Namun tidak menutup kemungkinan
juga sebagai sebagian masyarakat yang lain dimensi ketaatan ini lahir dari pemahaman lingkungan sosialnya.
B. Penelitian Relevan
Hasil penelitian ilmiah yang mengkaji tentang hubungan aspek sosial dalam masyarakat dengan karya satra telah diungkapkan oleh Machali 2005: 1
penelitiannya yang berjudul “Challenging tradition: the Indonesian novel
Saman”
dalam jurnal ilmiah
Journal of Language Studies.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Novel ini telah mengundang kritik, terutama karena penulis telah
menantang tradisi, baik dalam tema dan isi sebagaimana serta dalam gaya naratif. Tema seperti seksualitas, yang sebelumnya dianggap tabu di masa lalu,
dieksplorasi dan ditantang dengan cara yang hampir tumpul. Penelitian yang dilakukan oleh Rochayah Machali tersebut memiliki
relevansi dengan penelitian yang akan penenliti lakukan dalam hal pengulasan realitas sosial masyarakat yang diangkat dalam sebuah novel. Namun ada
beberapa perbedaan yang terdapat antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan penenliti lakukan. Pertama, novel kajian penenlitian berbeda. Kedua,
aspek yang diangkat sebagai permasalahan memiliki substansi yang berbeda terutama dalam hal kompleksitas. Penenlitian yang dilakukan oleh Rochayah
Machali hanya mengangkat salah satu aspek sosial budaya dalam kehidupan yakni tradisi, sedangkan penelitian yang akan penenliti lakukan selain mengungkap
commit to user 36
aspek sosial budaya, penenliti juga mengulas tentang cermin situasi sosial pengarang dan nilai pendidikan yang terkandung dalam novel.
Penelitian sejenis lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Irsasri dengan judul “Novel
Burung-Burung Manyar
karya Y. B. Mangunwijaya Tinjauan Sosiologi Sastra, Perspektif Historif, dan Nilai Pendidikan”
.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa novel ini merupakan cermin pribadi pengarang,
kisah yang dibangun denagn analogi binatang khususnya burung memberikan filosofi penting kehidupan, dan realita cerita dalam novel merupakan peristiwa
sejarah, serta mengandung nilai pendidikan hedonism, nilai vital kehidupan, nilai kerohanian, dan nilai kesucian.
Penelitian yang dilakukan oleh Irsasri memiliki relevansi dengan penelitian ini dalam kajian yang digunakan dalam menganalisis novel, yakni
sosiologi sastra serta sama-sama mengangkat nilai pendidikan sebagai salah satu masalah yang akan dianalisis. Perbedaannya terletak pada bahan atau novel yang
dikaji. Penelitian ini akan mengkaji novel
Tuan Guru
karya Salman Faris sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Irsasri menganalisis novel
Burung- Burung Manyari
karya Y. B. Mangunwijaya.
C. Kerangka Berpikir