commit to user 7
BAB II LANDASAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN,
DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Hakikat Kajian Sosiologi Sastra
a. Pengertian Sosiologi Sastra
Kata “kajian” dapat berarti 1 pelajaran, 2 penyelidikan. Mengacu dari pengertian tersebut, kata kajian mempunyai makna meluas, yaitu proses: cara,
perbuatan mengkaji, penyelidikan pelajaran yang mendalam dan penelaahan. Kemudian dalam arti pelajaran yang mendalam penyelidikan , kata kajian bisa
memiliki kaitan makana dengan kata penenlitian, dalam arti kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memcahkan suatu persoalan atau menguji suatu teori untuk mengembangkan prinsip umum. Kata kajian bersinonim dengan kata telaah.
Kata telaah berarti penyelidikan, kajian, pemeriksaan, penelitian. Penelaahan berarti proses, cara, perbuatan menelaah.
Dalam menganalisis sebuah karya sastra novel Kenny memberikan perincian yang lengkap. Kenny 1966: 6-7 mengatakan bahwa:
“ To analyze a literary work is to identify the sparate parts that’s makes it up this correspondsrougly to the notion of tearing it to pieces, to
determine the relationships among the parts, and to discover the relation of the parts, to the whole. The end of the analysis is always the
understanding of the literary work as a unified and complex whole.”
7
commit to user 8
Menganalisis sebuah karya sastra adalah mengidentifikasi bagian-bagian, menentukan hubungan antara bagian-bagian, dan menemukan hubungan bagian-
bagian untuk keseluruhan. Terakhir, analisis selalu bermuara pada pemahaman tentang karya sastra sebagai suatu kesatuan yang utuh dan kompleks.
Sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif. Penelitian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat sastra sebagai
cermin kehidupan masyarakat. Arenanya, asumsi dasar penelitian sosiologi sastra adalah kelahiran sastra tidak dalam kekosongan sosial Endarswara, 2008: 77.
Sosiologi dan sastra memiliki objek kajian yang sama, yakni hubungan sosial kemasyarakatan. Sastra berkembang di masyarakat sepanjang zaman dan sosiologi
merupakan ilmu yang menelaah kehidupan sosial dalam segala bentuknya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pospelov 1967: 534:
What is the relationship between literature and sociology? Literature is an art that develops in human society throughout the ages quite independently
of sociology, whereas sociology is a science whose purpose is to discover the objective laws of social life in all its manifestations including creative
art.
Menurut Jabrohim 2003: 158, pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan oleh beberapa penulis disebut
sosiologi sastra. Istilah ini pada dasarnya tidak berbeda pengertian dengan sosiosastra, pendekatan sosiologis, atau pendekatan sosio-kultural terhadap sastra.
Kajian sosiologi ini pengertiannya mencakup berbagai pendekatan, masing-masing didasarkan pada sikap dan pandangan teoretis tertentu, tetapi
semua pendekatan itu menunjukkan satu ciri kesamaan, yaitu mempunyai
commit to user 9
perhatian terhadap sastra sebagai institusi sosial, yang dciptakan oleh sastrawan sebagai anggota masyarakat Sapardi Djoko Damono dalam Jabrohim, 2003: 158-
159. Tujuan penelitian sosiologi sastra adalah untuk mendapatkan gambaran
yang lengkap, utuh, dan menyeluruh tentang hubungan timbal balik antara sastrawan, karya sastra, dan masyarakat Jabrohim, 2003: 159.
Endraswara 2008: 78 menyatakan bahwa hal penting dalam sosiologi sastra adalah konsep cermin
mirror
. Dalam kaitan ini, sastra dianggap sebagai mimesis tiruan masyarakat. Kendati demikian, sastra tetap diakui sebagai sebuah
ilusi atau khayalan dari kenyataan. Pendapat yang lebih rinci disampaikan oleh Junus dalam Sangidu, 2004:
27 mengungkapkan bahwa dalam penelitian sosiologi sastra terdapat dua corak, yaitu 1 pendekatan
sociology of literature
sosiologi sastra yang bergerak dan melihat faktor sosial yang menghasilkan karya sastra pada suatu masa tertentu.
Jadi, pendekatan ini melihat faktor sosial sebagai mayornya dan sastra sebagai minornya; 2 pendekatan
literary sociology
sosiologi sastra yang bergerak dari faktor-faktor sosial yang terdapat di dalam karya sastra dan selanjutnya digunakan
untuk memahami fenomena sosial yang ada di luar teks sastra. Jadi, pendekatan ini melihat dunia sastra atau karya sastra sebagai mayornya dan fenomena sosial
sebagai minornya. Kedua corak tersebut sama-sama menelaah permasalahan yang sama,
yakni hubungan antara karya sastra dan realitas sosial yang diangkat dalam karya sastra tersebut. Perbedaannya terdapat pada awal penelitian, corak pertama
commit to user 10
dimulai dari menelaah realitas sosial yang dihubungkan dengan karya sastra, sedangkan corak kedua memulai penenlitian dengan menelaah karya sastra yang
dihubungkan dengan realitas sosial. Untuk melukiskan hubungan antara faktor-faktor sosial yang terkandung di
dalam teks sastra realita literer dengan faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat realita empiris, diperlukan metode dialektik hubungan timbal balik
antara karya sastra dengan realitas sosial Sangidu, 2004: 28. Lebih lanjut, Sangidu 2004: 28-29 menjelaskan bahwa teknik yang
diperlukan untuk menjalankan metode dialektik hubungan timbal balik antara faktor-faktor sosial yang terkandung dalam karya sastra dengan faktor-faktor
sosial yang terkandung dalam karya sastra dengan faktor-faktor sosial yang ada dalam masyarakat, yaitu 1 analisis faktor-faktor sosial yang terkandung dalam
karya sastra yang akan atau sedang diteliti, 2 analisis faktor-faktor sosial yang ada dalam masyarakat atau literatur-literatur yang menjelaskan kondisi
masyarakat tempat karya yang akan atau sedang diteliti itu lahir, dan 3 kedua hal tersebut dihubungkan untuk melihat ada kesesuaian antara faktor-faktor sosial
yang terdapat dalam karya sastra dengan faktor-faktor sosial yang ada dalam masyarakat. Artinya, peneliti menguraikan latar belakang sosial budaya tempat
pengarang tinggal dan hidup dalam lingkungan sosialnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi sastra
merupakan pendekatan yang menelaah tentang hubungan antara realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan realitas literer yang ada dalam teks sastra
tanpa mengenyampingkan cermin situasi penulisnya.
commit to user 11
b. Perspektif Sosiologi Sastra