Nilai Pendidikan Moral Nilai Pendidikan Budaya

commit to user 106

b. Nilai Pendidikan Moral

Moral merupakan laku perbuatan manusia dipandang dari nilai-nilai baik dan buruk, benar dan salah, dan berdasarkan adat kebiasaan dimana individu berada Burhan Nurgiyantoro, 2002: 319. Nilai-nilai pendidikan moral tersebut dapat mengubah perbuatan, prilaku, sikap serta kewajiban moral dalam masyarakat yang baik, seperti budi pekerti, akhlak, dan etika Joko Widagdo, 2001: 30. Pendidikan moral yang disajikan dalam novel Tuan Guru tidak hanya berkaitan dengan bagaimana moral kita terhadap sesama tetapi juga terhadap lingkungan sekitar. Moral yang berlawanan digammbarkan dalam kehidupan Ibu tokoh aku dan Jalal dalam hal menjaga amanah. Ibu tokoh aku yang telah dititipkan emas peninggalan keluarga oleh ibunya, rela menjualnya demi menyumbang pengajian tuan guru dan yang dikejar adalah nama baik bukan keikhlasan. Sedangkan Jalal, ia dengan teguh akan selalu menjaga keaslian berita setiap pesan yang akan disampaikan kepada tokoh aku, tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan. Hal tersebut tentunya memberikan nilai pendidikan moral, walaupun sisi negatif yang ditampilkan melalui tokoh ibu si aku dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk tidak dilakukan. Manusia yang baik adalah manusia yang memiliki manfaat untuk orang lain dan lingkungan. Pernyataan yang dilontarkan oleh Papuk Odah tersebut menyiratkan bahwa kebaikan yang ditebar antarsesama dan juga lingkungan sekitar mampu mejadi daya beda seseorang yang baik dan tidak. commit to user 107

c. Nilai Pendidikan Budaya

Budaya merupakan suatu sistem idepemikiran. Hal ini disebabkan, budaya dapat mencakup sistem ide yang dimiliki secara bersama, sistem konsep, kaidah- kaidah yang mendasari tata cara kehidupan manusia. dalam hal ini, yang dimaksudkan budaya lebih mengacu pada persoalan-persoalan yang dipelajari manusia, bukan hal-hal yang mereka kerjakan serta benda-benda yang telah dihasilkan Sutiyono, 2010: 40. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Budaya yang tumbuh dalam masyarakat Lombok tidak hanya dalam kehidupan berinteraksi dalam keseharian di tengah masyakat tetapi juga ada yang tumbuh dan berkembang dalam bidang kesenian. Dalam kehidupan bermasyarakat, budaya masyarakat dalam merumuskan sebuah aturan lokasional yang bersifat mengikat tetapi tidak tertulis adalah peraturan atau dalam bahasa Lombok disebut awig-awig yang dirumuskan oleh orang yang dianggap sesepuh. commit to user 108 Hal ini menunjukkan bahwa sesepuh diangap memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak sehingga telah mampu menentukan hal-hal yang dianggap baik dan dianggap buruk dalam daerah yang telah didiaminya selama berpuluh-puluh tahun. Sesepuh tersebut dianggap telah mengetahui seluk beluk yang terjadi di kampung. Budaya luhur lainnya berkaitan dengan menghormati orang yang lebih tua. Pada saat makan bersama yang diikuti oleh orang yang lebih tua, setelah selesai menyantap hidangan, pantang bagi orang yang lebih muda mencuci tangan duluan meskipun telah terlebih dahulu menyelesaikan makannya. Hal ini merupakan wujud penghormatan terhadap orang yang lebih tua karena jika yang muda mencuci tangan duluan maka air cuci tangan tersebut menjadi kotor dan kurang mengenakkan bagi orang tua. Dalam hal menyantap hidangan, budaya yang meningkatkan kebersamaan antarsesama adalah budaya begibung atau makan bersama ketika ada acara-acara hajatan atau memperingati hari-hari besar Islam. Pada saat memperingati hari-hari besar Islam, masing-masing masjid akan mengundang tuna guru sebagai pengisi ceramah terkait dengan hari besar yang diperingati. Ibu-ibu rumah tangga di sekitar wilayah atau kampung menyumbang makanan ke masjid untuk di santap oleh semua warga yang hadir atau biasa disebut ngandang dulang . Dulang yang berisi hidangan ini akan dimakan secara berkelompok atau begibung . Namun dalam perkembangannya sekarang, begibung sudah mulai diubah caranya, nasi di tempatkan pada piring masing-masing dan lauk-pauknya yang dimakan secara bersama. Berbeda dengan cara tedahulu, nasi beserta lauk pauk ditempatkan pada commit to user 109 satu nampan besar dan disantap oleh tiga hingga lima orang tergantung pada besar-kecilnya nampan yang digunkan. Kesenian yang mengandung unsur kebudayaan masyarakat Lombok yang diungkapkan dalam novel Tuan Guru adalah jengger, rudat, dan peresean . Jengger dan rudat merupakan jenis tarian yang berbeda kandungannya. Jengger adalah tarian yang dibawakan oleh dua atau tiga orang penari dan diiringi oleh gendang beleq atau gendang besar. Sedangkan rudat merupakan tarian yang dibawakan oleh banyak orang laki-laki dan perempuan dan berdandan seperti prajurit karena berisi tentang kisah-kisah perjuangan. Kedua tarian tersebut biasanya diadakan untuk menyambut tamu-tamu atau kesenian yang dipertontonkan oleh orang-orang yang melakukan hajatan baik pernikahan, sunatan, maupun syukuran lainnya yang bersifat kesenangan. Kesenian lainnya yang merupakan budaya Lombok yang telah beralih fungsi adalah peresean . Peresean ini berupa pertarungan dua orang menggunakan rotan sepanjang satu setengah meter dan berdiameter tiga centimeter yang dilengkapi juga dengan prisai dari kulit kerbau atau sapi yang telah dibentuk bersegi panjang. Pada zaman dahulu, peresean merupakan ritual yang dilakukan untuk meminta hujan tetapi sejak ada seorang pencerah yakni tuan guru, hal tersebut diganti dengan sholat sunnat istisqa’. Tuan guru menyarankan agar melakukan sholat sunnat istisqa’: sholat sunnat minta hujan sebagai pengganti peresean itu. Tuan Guru: 436 Tetapi, kesenian tersebut sekarang telah dianggap sebagai warisdan budaya yang dilestarikan dan diadakan biasanya pada saat memperingati hari commit to user 110 kemerdekaan Indonesia. Nilai luhur yang terkandung di dalamnya adalah tentang ketangkasan dan keberanian seorang laki-laki. Meskipun kedua petarung telah saling pukul selama peresean berlangsung, mereka akan bersalaman setelah pertarungan usai. Peresean dilaksanakan dalam tiga ronde dan pemenang hanya mendapatkan sedikit uang sebagai obat.

d. Nilai Pendidikan Agama