Kegiatan Inti SUMBER BELAJAR
7
Jawaban;
1. Budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik nasionalnya dan peran
dari masing-masing individu dalam sistem itu. Atau secara praktis, budaya politik merupakan seperangkat nilai-nilai yang menjadi dasar
para aktor untuk menjalankan tindakan-tindakan dalam ranah politik.
2. Sistem politik merupakan obyek budaya politik yakni sebagai seperangkat
interaksi yang
diabstraksikan dimana
nilai-nilai dialokasikan terhadap masyarakat. Atau dapat dikatakan sistem politik
merupakan bagian dari sistem sosial yang menjalankan alokasi nilai-nilai dalam bentuk keputusan-keputusan atau kebijakan-kebijakan yang
bersifat otoritatif dikuatkan oleh kekuasaan yang sah dan mengikat seluruh masyarakat. Dalam masyarakat modern, otoritatif atau kekuasaan
yang sah yang memiliki wewenang yang sah untuk menggunakan kekuasaan paksaan adalah negara.
3. Budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik,
perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah. Kehidupan politik sangat memengaruhi kehidupan
masyarakat karena juga memuat dunia keagamaan, ekonomi, dan sosial, serta kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan memahami
budaya politik, maka diharapkan terjadi partisipasi optimal warga negara dalam sistem politik. Partisipasi ini tercermin dalam tuntutan, tanggapan
dan orientasinya terhadap sistem politik yang ada, serta mengoptimalkan pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi jika terjadi
gejolak antara sistem politik dan budaya politik di tengah masyarakat.
4. Nilai-nilai budaya politik suatu sistem politik diantaranya yakni nilai budaya politik demokrasi atau otoriter. yang berkembang di Indonesia
merupakan nilai-nilai budaya politik yang terdapat dalam Pancasila. Diantaranya nilai-nilai yang dikandung dalam Pancasila yakni; religius,
bhinneka tunggal ika, wawasan nusantara, kekeluargaan, gotong royong, cinta kemerdekaan, cinta tanah air, cinta persatuan dan kesatuan,
semangat solidaritas,dll.
8 Contoh yang ada dalam masyarakat;
a. Positif; Seseorang yang kalah dalam pemilihan kepala desabupatiwalikota
menerima kekalahan itu dengan tulus. Ia menilai bahwa pemilihan itu telah dilaksanakan secara bebas, jujur, adil, dan adanya
persaingan atau kompetisi yang sehat. Perilaku calon yang kalah tersebut, masuk dalam sikap dan perilaku budaya politik demokrasi.
b. Negatif; Seseorang yang kalah dalam pemilihan kepala desabupatiwalikota
tidak menerima kekalahan itu, kemudian karena kecewa menggerakkan masa untuk memukuli para pendukung calon kepala
desa atau bupati atau wali kota terpilih. Perilaku calon yang kalah tersebut, masuk dalam sikap dan perilaku budaya politik otoriter.