Self Disclosure Remaja Kerangka Teori

keterpengaruhan tertentu. Interaksi dalam komunikasi antar pribadi, mengadakan suatu perubahan pendapat, sikap, dan tindakan tertentu. Ada tiga faktor yang perlu diketahui tentang interaksi antar pribadi, yaitu : a. Bagaimana status dan peranan individu dalam lingkungan tertentu b. Bagaimana ikatan-ikatan individu dengan organisasi sosial maupun politik yang menjadi affiliasi individu. c. Pertemuan- pertemuan apa yang biasa diikuti oleh individu tersebut. Menurut Evert M. Rogers dalam Depari, 1988 dalam Liliweri, 1991: 13 ada beberapa ciri-ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi yaitu : a. Arus pesan cenderung dua arah b. Konteks komunikasinya dua arah c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi d. Kemampuan tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan tinggi e. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat f. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap. Menurut De Vito Liliweri, 1991: 13 komunikasi antar pribadi mempunyai lima ciri sebagai berikut : a. Keterbukaan openes. Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menggadapi hubungan antar pribadi b. Empati emphaty. Merasakan apa yang dirasakan orang lain c. Dukungan supportiveness. Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif d. Rasa positif positiveness. Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif e. Kesetaraan equality. Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

I.5.3 Self Disclosure

Self disclosure atau proses pengungkapan diri merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan sebaliknya. Sidney Universitas Sumatera Utara Jourard 1971 menandai sehat atau tidaknya komunikasi antar pribadi dengan melihat keterbukaan yang terjadi dalam komunikasi . Mengungkapkan yang sebenarnya mengenai diri kita kepada orang lain yang juga bersedia mengungkapkan yang sebenarnya tentang dirinya, dipandang sebagai ukuran dari hubungan yang ideal. Teori self disclosure sering disebut teori “Johari Window” atau jendela johari Liliweri, 1991: 53. Gambar : 1 Jendela Johari tentang bidang pengenalan diri dan orang lain Diketahui sendiri Tidak diketahui sendiri Diketahui orang lain Tidak diketahui orang lain Sumber : Liliweri,1991 : 53 Asumsi Johari bahwa kalau setiap individu bisa memahami diri sendiri maka dia bisa mengendalikan sikap dan tingkah lakunya di saat berhubungan dengan orang lain. Bidang 1, melukiskan suatu kondisi dimana antara seorang dengan yang lain mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka. Bidang 2, melukiskan bidang buta, masalah hubungan antara kedua pihak hanya diketahui orang lain namun tidak diketahui oeh diri sendiri. Bidang 3, disebut bidang tersembunyi, yakni masalah hubungan antara kedua pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui orang lain. Bidang 4, bidang tidak dikenal, dimana kedua pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan diantara mereka. 1. Terbuka 2. Buta 3. Tersembunyi 4. Tidak dikenal Universitas Sumatera Utara

I.5.4 Remaja

Manusia memang unik, yang berakibat tidak mudahnya pemberian patokan terhadap beberapa hal mengenainya. Banyak pendapat tentang rentangan usia dalam masa remaja walaupun tidak terjadi pertentangan. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Remaja dalam masa peralihan ini, sama halnya seperti pada masa anak, mengalami perubahan- perubahan jasmani, kepribadian, intelek, dan peranan didalam maupun diluar lingkungan . Perbedaan proses perkembangan yang jelas pada masa remaja ini adalah perkembangan psikoseksualitas dan emosionalitas yang mempengaruhi tingkah laku para remaja, yang sebelumnya pada masa anak tidak nyata pengaruhnya. Menurut Graville Stanley Hall, Pada masa remaja, si remaja seolah-olah harus lahir kembali karena harus tumbuh dan terbentuk sifat-sifat manusiawi yang lebih tinggi dan lebih sempurna. Pada masa ini terlihat pula adanya keadaan labil dan kegoncangan emosionalitas. Hall berpendapat bahwa remaja merupakan masa “strum and drang”, yaitu kegoncangan penderitaan, asmara, dan pemberontakan dengan otoritas orang dewasa Yusuf, 2004: 185. Menurut Konopka pikunas, 1976 masa remaja ini meliputi, a remaja awal 12-15 tahun, b remaja madya 15-18 tahun, c remaja akhir 19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung atau dependence terhadap orang tua kearah kemandirian atau independence, minat-minat seksual, perenungan diri, dan Universitas Sumatera Utara perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral dalam Yusuf, 2004: 185. Masa remaja ditandai dengan 3 ciri utama: http:buletinlitbang.dephan.go.id a. Ciri primer berupa matangnya karateristik seksual primer dalam bentuk menstruasi bagi wanita dan keluarnya sperma pertama pada laki-laki. Organ-organ seksual primer sudah berfungsi untuk reproduksi; b. Ciri sekunder: membesarnya buah dada, melebarnya pinggul, kulit menjadi halus perempuan; perubahan suara dan otot-otot laki-laki, tumbuhnya bulu-bulu, pertambahan berat badan, dan lain-lain; c. Ciri tertier: perubahan emosi, sikap, jalan fikiran, pandangan hidup, kebiasaan, minat dan lain-lain. Berangkat dari ciri-ciri umum tersebut, maka masa remaja ditandai dengan karakteristik sebagai berikut: a. Meningkatnya intensitas emosional sehubungan dengan perkembangan fisik dan mental; b. Perubahan kematangan organ seksual membuat remaja menjadi kurang yakin akan dirinya; c. Perubahan fisik, minat dan peran-peran sosial membuat remaja untuk mampu mengkreasi cara-cara menghadapi masalah; dan d. Perubahan nilai karena perubahan pola hidup dan perilaku. Dalam perkembangannya apabila remaja berhasil memahami dirinya, peran-peran nya dan makna hidup beragama, maka dia akan memiliki kepribadian Universitas Sumatera Utara yang sehat dan sebaliknya, apabila dia gagal, maka dia akan mengalami kebingungan atau kekacuan. Dia cenderung kurang dapat menyesuaikan dirinya, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

I.5.5 Kecerdasan Emosional

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antar Pribadi Dan Kepemimpinan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Keberhasilan Kepemimpinan Hotel Emeral Garden Medan)

0 37 110

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Komunikasi Antar Budaya dan interaksi Antar Etnis (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Komunikasi Antar Budaya Dalam Menciptakan Interaski Antar Etnis di Kalangan Mahasiswa Asing USU).

6 60 140

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Komunikasi Antar Pribadi Dan Kepribadian Anak-Anak Cacat (Studi Deskriptif Peranan Komunikasi Antar Pribadi Guru Dalam Perkembangan Kepribadian Anak-anak Cacat Pada YPAC Melalui Pendekatan Behaviorisme di Kota Medan)

10 80 109

Komunikasi Antar Pribadi Orangtua Dan Anak Dalam Menanamkan Pengetahuan Bahasa Daerah (Studi Deskriptif Pada Orangtua Dan Anak Di Lingkungan III Kelurahan Tembung-Kecamatan Medan Tembung)

2 46 135

Komunikasi Antar Pribadi Ibu Dan Remaja Putri Terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri di SMU Sultan Iskandar Muda

1 45 92

Peran Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Membentuk Perilaku Positif (Studi Kasus Peran Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak dalam Membentuk Perilaku Positif di Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat)

3 84 217

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA AWAL

1 35 21

Perbedaan Kecerdasan Emosional Remaja Ditinjau Dari Keberadaan Ayah - Ubaya Repository

0 0 1