3,863 1,980 Menyatakan hubungan yang signifikan Berarti terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi antar Pribadi
ayah dengan perkembangan kecerdasan emosional anak remaja di SMA Swasta Al-Ulum Medan. Kemudian untuk mengetahui besarnya kekuatan pengaruh
antara variabel X Komunikasi Antar Pribadi Ayah terhadap variabel Y Perkembangan Emosional Anak Remaja, digunakan rumus :
Kp = r
s 2
x 100 Kp = 0,412
2
x 100 Kp= 0,169744 x 100
Kp = 16,9744 Kp = 17
Maka kekuatan pengaruh komunikasi antar pribadi ayah terhadap perkembangan kecerdasan emosional anak remaja adalah sebesar 17. Hal ini
berarti bahwa hanya 17 perkembangan kecerdasan emosional anak remaja yang dipengaruhi oleh komunikasi antar pribadi ayah, selebihnya yaitu 83 lainnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
IV.4. Pembahasan
Setelah analisis data dilakukan, yang meliputi analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengukuran tingkat
hubungan diantara dua variabel yang linear menggunakan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang Rank Order Correlation Coeffecient oleh Spearman yang
menunjukkan hubungan antara variabel x dan variabel y yang tidak diketahui
Universitas Sumatera Utara
sebaran datanya, uji korelasi Spearman ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 15.0.
Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil r
s
= 0,412 yang berarti hipotesis diterima karena r
s
0. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil r
s
= 0,412 berada pada skala 0,40 – 0,70 yang menunjukkan adanya hubungan yang cukup berarti
antara komunikasi antar pribadi ayah dengan perkembangan kecerdasan emosional anak remaja di SMA Swasta Al-Ulum Medan.
Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikansi korelasi jika N 0 digunakan rumus t
hitung
pada tingkat signifikansi 0,05 yang hasilnya adalah 3, 863 sementara nilai t
tabel
yaitu 1,980. Hasil t
hitung
nilai t
tabel
ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Komunikasi Antar Pribadi Ayah terhadap
Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja. Lalu untuk mengetahui besarnya pengaruh komunikasi antar pribadi terhadap perkembangan kecerdasan
emosional anak digunakan rumus Kp = r
s 2
x 100, dan diperoleh hasil 17. Maka besarnya pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ayah terhadap
Perkembangan Kecerdasan Emosional Remaja di SMA Swasta Al-Ulum Medan adalah sebesar 17.
Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dari beberapa ayah siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini bahwa sebagian ayah menyatakan bahwa
mereka sering menobrol dengan anak mereka pada saat selesai shalat maghrib hingga menjelang shalat isya dan ada juga pada saat mereka menonton tv
bersama. Biasanya hal yang sering mereka obrolkan adalah selesai pelajaran sekolah hingga masalah dalam keluarga. Para ayah ini mampu untuk merasakan
Universitas Sumatera Utara
jika anak mereka sedang memiliki masalah. Hal ini diakui sang ayah karena diantara mereka terjadi keterbukaan yang mana sang anak mampu menceritakan
semua yang terjadi pada dirinya. Dan tidak semua dari hasil wawancara ini para ayah menyatakan sering
mengobrol dengan anaknya. Para ayah ini mengakui bahwa anak mereka sangat tertutup, lebih banyak diam terlebih menyangkut masalah pribadinya. Sehingga
para ayah ini tidak mampu mengetahui apa yang sedang terjadi pada anaknya karena tidak ada keterbukaan diantara mereka. Hal ini terjadi karena mereka―
para ayah jarang berada dirumah sehingga mereka lebih sering terbuka pada ibu mereka.
Hasil dari beberapa uji diatas merupakan akhir dari keseluruhan analisis data. Setelah nilai-nilai diperoleh maka dibuat beberapa kesimpulan pada bab V.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Penelitian ini mengambil fokus tentang “Komunikasi Antar Pribadi Ayah dan Pengembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja”. Berdasarkan penyajian
dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Komunikasi antar pribadi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk kontak sosial dengan orang lain karena
melalui komunikasi antar pribadi kita bisa mengenal diri sendiri dan juga orang lain. Dalam hubungan komunikasi antar pribadi dibutuhkan adanya
keterbukaan yang akan mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan kualitas
hubungan antar pribadi tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada remaja di SMA Swasta Al-Ulum Medan, peneliti
menyimpulkan kemampuan untuk berkomunikasi antar pribadi yang dimiliki oleh remaja dengan ayahnya sudah cukup baik walaupun
komunikasi antara mereka tidak berlangsung lama hanya kurang dari 1 jam karena kesibukan ayah yang bekerja di luar rumah lebih dari 8 jam .
Diantara waktu luang yang mereka miliki, mereka sering mengobrol tentang kejadian sehari-hari yang dialami sang anak selama anak mereka
berada diluar rumah. Komunikasi antar pribadi antara ayah dan anak yang cukup baik ini dapat dilihat dari jawaban-jawaban responden pada
Universitas Sumatera Utara