I.5. Kerangka Teori
Sebelum terjun ke lapangan atau melakukan pengumpulan data, peneliti diharapkan mampu menjawab permasalahan melalui suatu kerangka pemikiran
atau literature review. Kerangka pemikiran merupakan kajian tentang bagaimana hubungan teori dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi dalam perumusan
masalah. Menurut Nawawi, setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau
landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan
dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995:40. Wilbur Schramm menyatakan bahwa teori merupakan suatu perangkat
pernyataan yang saling berkaitan, pada abstraksi dengan kadar tinggi, dan daripadanya proposisi bisa dihasilkan dan diuji secara ilmiah, dan pada
landasannya dapat dilakukan prediksi mengenai perilaku Effendi, 2003:241. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah
Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi, Teori Self Disclosure, Remaja, dan Perkembangan Kecerdasan Emosional.
I.5.1 Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang paling wajar dalam pola tindakan manusia, tetapi juga paling komplit dan rumit. Komunikasi sudah berlangsung semenjak
manusia lahir, dilakukan secara wajar dan leluasa seperti halnya bernafas, ketika harus membujuk, membuat tulisan, mengemukakan pikiran dan menginginkan
Universitas Sumatera Utara
orang lain bertindak sesuai dengan harapan kita, barulah kita sadari bahwa komunikasi adalah sesuatu yang sulit dan berbelit.
Sejak tahun empat puluhan atau tepatnya era 1930-1960, definisi- definisi komunikasi telah banyak diungkap. Ketika itu para ahli di Amerika Serikat mulai
merasakan kebutuhan akan “Science of Communication”, diantaranya adalah Carl I Hovland, seorang sarjana psikologi yang menaruh perhatian pada perubahan
sikap. Menurutnya komunikasi merupakan suatu proses dimana seseorang
komunikator menyampaikan perangsang-perangsang biasanya lambang- lambang dalam bentuk kata-kata untuk mengubah tingkah laku orang lain
Komunikan. Menurut Rogers bersama D. Lawrance Kincaid, 1981 dalam Cangara,
2005 : 19 mendefenisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Pendapat lain dari David K. Berlo dari Michigan state University
menyebut secara ringkas bahwa komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk
mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat Byrner,1965 dalam Cangara, 2005 : 3.
I.5.2 Komunikasi Antar Pribadi
Hubungan antar pribadi memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan kita. Kita tergantung kepada orang lain dalam perasaan, pemahaman
Universitas Sumatera Utara
informasi, dukungan dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi citra diri kita dan membantu kita dalam mengenali harapan-harapan orang lain.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa hubungan antar pribadi membuat kehidupan menjadi lebih berarti.
Halloran, 1980 dalam Liliweri,1991: 48 mengemukakan manusia berkomunikasi dengan orang lain karena didorong oleh beberapa faktor yakni :
a. Perbedaan antar pribadi
b. Pemenuhan kekurangan
c. Perbedaan motivasi antar manusia
d. Pemenuhan akan harga diri
e. Kebutuhan atas pengakuan orang lain.
Komunikasi antar pribadi merupakan satu proses sosial dimana orang- orang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi Liliweri,1991 :12. Komunikasi
antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan
orang. Menurut Devito, komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan- pesan dari seorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan
efek dan umpan balik yang langsung. Pendapat lain dikemukakan oleh Rogers dalam Depari, 1988 bahwa
komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Juga Tan, 1981
mengemukakan bahwa interpersonal communication komunikasi antar pribadi adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih Liliweri, 1991 :12
Keberadaan interaksi dalam komunikasi antar pribadi menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi tersebut menghasilkan suatu umpan balik pada tingkat
Universitas Sumatera Utara
keterpengaruhan tertentu. Interaksi dalam komunikasi antar pribadi, mengadakan suatu perubahan pendapat, sikap, dan tindakan tertentu. Ada tiga faktor yang perlu
diketahui tentang interaksi antar pribadi, yaitu : a.
Bagaimana status dan peranan individu dalam lingkungan tertentu b.
Bagaimana ikatan-ikatan individu dengan organisasi sosial maupun politik yang menjadi affiliasi individu.
c. Pertemuan- pertemuan apa yang biasa diikuti oleh individu tersebut.
Menurut Evert M. Rogers dalam Depari, 1988 dalam Liliweri, 1991: 13 ada beberapa ciri-ciri komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi yaitu :
a. Arus pesan cenderung dua arah
b. Konteks komunikasinya dua arah
c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
d. Kemampuan tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan tinggi
e. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat
f. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.
Menurut De Vito Liliweri, 1991: 13 komunikasi antar pribadi mempunyai lima ciri sebagai berikut :
a. Keterbukaan openes. Kemauan menanggapi dengan senang hati
informasi yang diterima di dalam menggadapi hubungan antar pribadi b.
Empati emphaty. Merasakan apa yang dirasakan orang lain
c. Dukungan supportiveness. Situasi yang terbuka untuk mendukung
komunikasi berlangsung efektif d.
Rasa positif positiveness. Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif
e. Kesetaraan equality. Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua
belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
I.5.3 Self Disclosure