Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainya.

mengahadiri acara dalam kelompok yang beragam jenis kelaminnya, menampilkan ciri-ciri maskulinitas, namun masih ragu, hanya menyenangi olahraga yang ringan, dan kurang perhatian untuk memelihara diri. 3 Rendah. Indikatornya: remaja pria tidak matang fisiknya, tidak mempunyai interes terhadap remaja wanita, tidak menyenangi olahraga, tubuh atau penampilannya kurang maskulin, remaja wanita kematangannya terlambat, mungkin tidak menstruasi, penampilannya seperti anak kecil, penampilannya “tomboy”, dan senang bergaul dengan pria.

3. Menerima perubahan fisik dan menggunakannya secara efektif.

 Tujuan Utama : Merasa bangga atau memiliki toleransi terhadap kondisi fisiknya, serta dapat menggunakan dan memelihara dirinya secara efektif dengan kepuasan pribadi.  Dasar Biologis : pada masa ini remaja belajar mengantisipasi kondisi fisiknya, apakah dia akan lebih tinggi atau lebih pendek dari orang-orang dewasa yang ada disekitarnya. Wanita tampak lebih matang secara fisik dibandingkan laki-laki pada usia 10-16 tahun.  Dasar Psikologis :Setiap orang selama masa remaja menaruh minat yang kuat terhadap perkembangannya atau perubahan fisiknya. Individu secara konstan akan membandingkan dirinya dengan teman seusianya.  Tingkat pencapaian tugas perkembangan 1.Tinggi. Indikatornya: mampu mengarahkan diri dan memelihara kesehatan secara rutin, memiliki keterampilan dalam berolahraga; mempersepsi tubuh dan jenis kelaminnya secara tepat, merasa senang untuk menerima dan memanfaatkan fisiknya, memiliki pengetahuan tentang reproduksi, menerima penampilan fisiknya secara feminin wanita dan maskulin pria, memelihara dirinya secara hati-hati. 2 Sedang. Indikatornya: mampu mengarahkan diri dalam memelihara kesehatan, namun tidak dalam waktu lama, memiliki persepsi yang sedang terhadap tubuh manusia dan keragaman seksual, kadang-kadang bersikap menolak terhadap tubuhnya atau jenis kelaminnya, memiliki pengetahuan tentang reproduksi, namun memiliki rasa takut yang tidak rasional tentang hal itu bagi wanita, tubuhnya matang, dan memiliki sedikit keterampilan untuk memelihara rumah. 3 Rendah. Indikatornya: kurang memiliki kebiasaan untuk memelihara kesehatan, tidak dapat mengendalikan diri, cenderung fisiknya kurang matang, memiliki distorsi persepsi tenang tubuhnya dan keragaman seks, menampakan ketidaksenangan terhadap tubuhnya, merasa cemas tentang kematangannya atau penampilan fisiknya yang menyimpang, tidak memiliki pengatahuan yang tepat tentang reproduksi, dan menyatakan kesenangannya untuk menjadi lawan jenis kelaminnya.

4. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainya.

 Tujuan Utama : Membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang kekanak- kanakan atau bergantung pada orang tua, mengembangkan afeksi cinta Universitas Sumatera Utara kasih kepada orang tua, tanpa bergantung padanya, dan mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa lainnya tanpa bergantung padanya.  Dasar Biologis. Secara biologis, remaja sudah dapat mencapai tugas perkembangan ini, karena mereka sudah memperoleh kematangan fisiknya.  Dasar Psikologis. Di satu sisi, remaja ingin berkembang secara mandiri, namun di sisi lain-dengan melihat dunia dewasa yang asing dan rumit- mereka masih ingin mendapatkan kenyamanan hidupnya di bawah perlindungan atau kasih sayang orang tua.  Tingkat pencapaian tugas perkembangan.  1 Tinggi. Indikatornya: memiliki tujuan hidup yang realistik, mampu mengembangkan persepsi yang positif terhadap orang lain dan mencoba berintegrasi dengan keluarga sendiri secara mandiri, mengembangkan kemampuan untuk mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya sendiri, mampu membangun hubungan dengan beberapa orang dewasa muda dalam masyarakat, ikut berpartisipasi dengan orang dewasa dalam kegiatan masyarakat, menerima konsekuensi dari kesalahan tanpa mengeluh, berani bepergian sendiri, dapat memilih dan membeli pakaian sendiri, melakukan sejumlah kegaiatan tertentu yang disenanginya tanpa meminta persetujuan dari guru atau orangtua, meminta nasihat orangtua hanya pada saat mengalami masalah yang rumit, dan mampu menghadapi kegagalan dengan sikap rasional. 2 Sedang. Indikatornya: ego idealnya dipengaruhi dewasa muda, atau figur yang tidak nyata atau glamor, sikapnya belum ajeg antara desakan untuk menjadi dewasa dengan sikap kekanak-kanakan; memerlukan dorongan dewasa pada saat megerjakan tugas baru; menolak secara keras terhadap perintahkeinginan orangtua dalam berpakaian, menggunakan waktu senggang, memilih teman dan menggunakan uang; mengalami kerinduan pada saat jauh dari orang tua. 3 Rendah. Indikatornya: ego idealnya sangat ditentukan oleh orangtua, menghabiskan banyak waktu senggangnya dengan orangtua, menerima otoritas orangtua atau orang dewasa lainnya untuk menyusun kegiatan, ingin ditemani keluarga apabila pergi keluar jauh dari rumah, bersifat pemalu, selalu mencari dukungan dari orangtua dalam menghadapi masalah, tidak mampu menggunakan pikirannya untuk hal-hal yang penting bagi dirinya, tidak mampu menjadi manusia yang mandiri dalam kehidupan masyarakat, mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman sebayanya, dan mengalami kesulitan dalam menempuh pernikahan.

5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antar Pribadi Dan Kepemimpinan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Keberhasilan Kepemimpinan Hotel Emeral Garden Medan)

0 37 110

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Komunikasi Antar Budaya dan interaksi Antar Etnis (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Komunikasi Antar Budaya Dalam Menciptakan Interaski Antar Etnis di Kalangan Mahasiswa Asing USU).

6 60 140

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Komunikasi Antar Pribadi Dan Kepribadian Anak-Anak Cacat (Studi Deskriptif Peranan Komunikasi Antar Pribadi Guru Dalam Perkembangan Kepribadian Anak-anak Cacat Pada YPAC Melalui Pendekatan Behaviorisme di Kota Medan)

10 80 109

Komunikasi Antar Pribadi Orangtua Dan Anak Dalam Menanamkan Pengetahuan Bahasa Daerah (Studi Deskriptif Pada Orangtua Dan Anak Di Lingkungan III Kelurahan Tembung-Kecamatan Medan Tembung)

2 46 135

Komunikasi Antar Pribadi Ibu Dan Remaja Putri Terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri di SMU Sultan Iskandar Muda

1 45 92

Peran Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Membentuk Perilaku Positif (Studi Kasus Peran Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak dalam Membentuk Perilaku Positif di Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat)

3 84 217

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA AWAL

1 35 21

Perbedaan Kecerdasan Emosional Remaja Ditinjau Dari Keberadaan Ayah - Ubaya Repository

0 0 1