No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
aternatif solusi yang diusulkan dapat diterapkan dalam perusahaan karena kesesuaian alternatif dapat dicapai yaitu meningkatkan produktivitas. Kesesuaian
alternatif tersebut yaitu dengan usulan alternatif 2 yang merupakan pengolahan limbah tandan kosong sawit menjadi kompos dapat mengurangi dampak limbah
dengan signifikan dan dengan alternatif ini terjadi penambahan berupa adanya operator yang bertugas mengoperasikan mesin pengolahan kompos yang terdiri
dari 5 orang karyawan yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam pengolahan kompos ini. Dengan demikian, waktu adaptasi dengan sistem
tambahan ini memerlukan waktu yang cukup lama dimana karyawan baru harus diadakan pelatihan dalam pengolahan kompos dengan baik.
6.2. Evaluasi
6.2.1. Evaluasi Pengurangan Limbah Waste Reduction
Pendekatan green productivity memberikan kebutuhan dasar untuk mengurangi limbah yang dihasilkan perusahaan untuk dibuang ke lahan
perkebunan. Hal ini dapat dilihat dari pembangkitan alternatif berdasarkan hierarki pencegahan terhadap pencemaran, menurut urutan reduce, reuse, dan
recycle, maka pengurangan reduce dilakukan dengan menggunakan tandan
kosong sawit sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit PLTBS sehingga tandan kosong yang dihasilkan dari pengolahan minyak sawit
berkurang untuk diaplikasikan ke lahan dan berdasarkan hirarki tersebut, maka untuk menggunakan reuse dan recycle masih memungkinkan untuk dilakukan.
Oleh karena itu, limbah tandan kosong dapat diolah menjadi pupuk kompos
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
karena dengan didirikannya pengolahan limbah PKS menjadi kompos ini maka akan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan limbah atau mungkin akan
dapat dihilangkan.
6.2.2. Evaluasi Manajemen Material Material Management
Pendekatan green productivity memberikan gambaran secara umum aliran kesetimbangan material dalam proses produksi yang dapat dilihat dalam
perhitungan material balance. Melalui perhitungan ini akan diperoleh kesetimbangan aliran masuk dan keluar dari setiap proses, sehingga dapat
memberikan gambaran losses secara jelas dan dapat mengetahui aliran jalannya material yang di supplay. Dalam suatu proses Supply bahan baku yang kontiniu,
yang didasarkan atas perencanaan kapasitas produksi yang baik diikuti dengan pengawasan terhadap persediaan stock, menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi jalannya aktifitas produksi sesuai yang direncanakan. Program penjadwalan pembelian bahan baku, sistem penggajian yang
terkontrol, dan program penjualan produk yang diikuti dengan sistem pemasaran yang optimal, menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan
produktivitas. Hal-hal tersebut dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan jadwal pelaksanaan yang baik oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
6.2.3. Evaluasi Pencegahan Polusi Pollution Prevention