Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas dimasa mendatang. Produktivitas semua sektor industri wajib ramah lingkungan sudah dimulai tahun 2010. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, M.S.Hidayat mengatakan pihaknya mentargetkan dalam kurun waktu satu sampai dua tahun perusahaan telah menggunakan teknologi dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan 1 Untuk bisa menyelaraskan antara profit yang besar yang diharapkan oleh perusahaan dengan ramah lingkungan dikenal dengan konsep Green Productivity . Penelitian yang pernah dilakukan, misalnya oleh Moses L. Singgih, Mokh. Suef dan Chandra Adi Putra pada tahun 2010 di PT. Indopherin Jaya yang memproduksi lem automotif dengan menggunakan , sehingga semua perusahaan dituntut untuk memproduksi dengan ramah lingkungan selain mendapatkan profit. Universitas Sumatera Utara fenol sebagai bahan utamanya. Hasil penelitian menunjukkan pengurangan waste dengan pendekatan green productivity sehingga produktivitas perusahaan tersebut meningkat. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Moses L. Singgih pada tahun 2011 pada pabrik pengolahan gelas lampu di surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan evaluasi green productivity pada proses frosting pada perusahaan gelas dapat memberi solusi terbaik untuk penggunaan air dalam proses produksi serta netralisasi pH limbah memberikan peningkatan yang signifikan bagi produktivitas dan kinerja lingkungan. PT. Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan yang merupakan objek dalam penelitian ini bergerak dalam bidang usaha perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan yaitu pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit atau crude palm oil CPO dan inti sawit Kernel dengan kapasitas 30 Tonjam, sedangkan produk sampingannya berupa cangkang dan fiber yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar penggerak turbin untuk menghasilkan tenaga listrik dan uap yang digunakan oleh pabrik. Dalam Proses produksi yang dilakukan akan menghasilkan limbah, limbah tersebut berupa zat-zat asam dan zat kimia yang sangat berbahaya bagi lingkungan apabila dibuang secara bebas. Limbah ini dapat menimbulkan pencemaran terhadap tanah, air dan menggangu kelestarian sumber daya alam. Limbah yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan 1 Majalah Tempo, Industri Wajib Ramah Lingkungan pada 2010. Senin,15 Juni 2009;19.02WIB Universitas Sumatera Utara merupakan limbah gasabu, limbah padat berupa fiber, cangkang, dan janjangan kosong dan limbah cair. Salah satu jenis limbah padat yang paling banyak dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit yaitu sekitar 23 dari total tandan buah segar TBS yang diolah. Total jumlah limbah tandan kosong kelapa sawit PKS Rambutan pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 44.790 ton yang dibuang ke lahan perkebunan sebagai mulsa. Agar limbah berupa tandan kosong kelapa sawit yang jumlahnya sangat besar ini tidak menimbulkan permasalahan, maka diperlukan manajemen yang baik untuk mengelolanya. Limbah cair yang diperoleh juga harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah akibat pembuangan ke lahan perkebunan bagi masyarakat sekitarnya. Penelitian dengan judul “Evaluasi Peningkatan Produktivitas dengan Pendekatan Green Productivity” pada stasiun produksi PT. Perkebunan Nusantara III Unit PKS Rambutan. Penggunaan pendekatan Green Productivity pada perusahaan ini dianggap relevan karena Green Productivity merupakan aplikasi dari tool, teknik, teknologi produktivitas sekaligus mencari alternatif yang cocok untuk mereduksi beban lingkungan dari aktivitas organisasi produk dan jasa dan sekaligus meningkatkan pendapatan ke depannya. Universitas Sumatera Utara

1.2. Rumusan Masalah