Bahan Standar Mutu BahanProduk

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01B ; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 4. Stasiun Kempa Digesting dan Pressing 5. Stasiun Klarifikasi Minyak Clarification 6. Stasiun Pengolah Biji

2.5.1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada proses produksi PKS Rambutan akan dikelompokkan berdasarkan proses produksinya sebagai berikut: 2.5.1.1.Bahan Baku Bahan baku untuk menghasilkan minyak sawit CPO dan inti sawit adalah tandan buah sawit yang sudah siap panen atau lebih dikenal dengan sebutan tandan buah segar. 2.5.1.2.Bahan Penolong Pada proses pengolahan TBS dibutuhkan bahan penolong yaitu CaCO 3 untuk memisahkan cangkang dengan nut inti sawit. 2.5.1.3.Bahan Tambahan PKS Rambutan hanya mengasilkan produk setengah jadi CPO, maka tidak ada bahan tambahan yang digunakan. Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01B ; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1

2.5.2. Standar Mutu BahanProduk

Pengolahan TBS Tandan Buah Segar di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak sawit yang berkualitas. Proses tersebut berlangsung cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat dimulai dari pengangkutan TBS atau brondolan dari TPH Tempat Pemungutan Hasil ke pabrik sampai dihasilkannya minyak sawit dan hasil sampingnya. Pada dasarnya ada dua macam olahan utama pengolahan TBS di pabrik, yaitu: 1. Minyak sawit yang merupakan hasil pengolahan daging 2. Minyak inti sawit yang dihasilkan dari ekstraksi inti sawit Serat, cangkang dan tandan kosong adalah merupakan hasil sampingan proses pengolahan kelapa sawit. Tandan kosong dapat diolah kembali dengan menggunakan incenerator menjadi bunch ash yang digunakan menjadi pupuk, sementara serat dan cangkang dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler. Tingkat efektivitas dan efisiensi pengolahan kelapa sawit salah satunya dipengaruhi oleh derajat kematangan buah yang dapat diketahui melalui sortir buah sebelum diolah. Agar proses di PKS dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka perlu diterapkan standar kematangan buah yang dipanen.Untuk standar derajat kematangan buah dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Standar Derajat Kematangan Buah No. Fraksi Buah Persyratan Sifat Fisik Jumlah Brondolan 1. Fraksi 00 F-00 0 Sangat mentah Tidak ada 2. Fraksi 0 F-0 Mentah 1-12,5 buah luar 3. Fraksi 1 F-1 ≤ 20 Kurang mentah 12,5-25 buah luar 4. Fraksi 2 F-2 ≥ 68 Matang 25-50 buah luar Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01B ; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Tabel 2.3. Standar Derajat Kematangan Buah Lanjutan No. Fraksi Buah Persyratan Sifat Fisik Jumlah Brondolan 5. Fraksi 3 F-3 ≥ 68 Matang 50-75 buah luar 6. Fraksi 4 F-4 ˂ 12 Lewat matang 75-100 buah luar 7. Fraksi 5 F-5 ˂ 12 Terlalu matang Buah dalam ikut membrondol 8. Brondolan 9,50 9. Tandan Kosong 10. Panjang Tangkai TBS ˂ 2,5 cm Sumber: Departemen Pengolahan PKS Rambutan Disamping persyaratan kematangan buah tersebut di atas, PKS Rambutan juga menerapkan sasaran mutu untuk bidang Pengolahan, Laboratorium, dan TeknikTraksi Untuk Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Sasaran Mutu PKS Rambutan Tahun 2012 No. Indikator Satuan RKAP NormaBatasan I PengolahanLaboratorium 1. Kapasitas Olah TonJam 30 1.1. TBS olah Kg 206.377.390 1.2. Produksi minyak sawit Kg 51.412.734 1.3. Rendemen minyak sawit ≥ 24,91 1.4. Produksi inti sawit Kg 10.318.870 1.5. Rendemen inti sawit ≥ 5,00 1.6. Kehilangan minyak sawit dalam pengolahan 1,65 1.7. Kehilangan inti sawit dalam pengolahan 0,60 Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-01B ; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Tabel 2.4. Sasaran Mutu PKS Rambutan Tahun 2012 Lanjutan No. Indikator Satuan RKAP NormaBatasan 2. Kualitas Produksi 2.1. ALB minyak sawit ≤ 3,50 2.2. Kadar air minyak sawit ≤ 0,15 2.3. Kadar kotoran minyak sawit ≤ 0,02 2.4. Mutu ALB inti sawit ≤ 1,00 2.5. Kadar air inti sawit ≤ 6,00 2.6. Kadar kotoran inti sawit ≤ 6,00 2.7. Inti pecah ≤ 15,0 2.8. Kadar Minyak ≥ 49,0 2.9. Inti berubah warna ≤ 40,0 2.10. Limbah cair Land application Semua parameter II TeknikTraksi 1. Stagnasi Jam ≤ 5 2. Pemakaian Mobil Penumpang BK 8437 CF BK 8649 CF BK 1686 JF kijang pool RpJam 6.509 6.369 4.012 3. Dump truck BK 8461 PN RpKm 7.029 4. Alat berat Backhoe Loader RpBU 251.918 Sumber: Departemen Laboratorium PKS Rambutan

2.5.3. Uraian Proses Produksi