No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
4. Mengurangi aktifitas Dalam situasi perekonomian yang sulit seperti resesi ekonomi, tingkat
inflasi tinggi, penerapan cara ini akan efektif. Peningkatan produktivitas perusahaan dilakukan melalui pengurangan aktivitas yang tidak
produktif. 5. Bekerja lebih efektif
Dengan cara ini akan didapatkan output yang lebih banyak dengan menggunakan input yang lebih sedikit.
3.8. Green Productivity
Green Productivity adalah suatu strategi untuk meningkatkan
produktivitas bisnis dan kinerja lingkungan pada saat yang bersamaan dalam pengembangan sosial ekonomi secara keseluruhan. Metode ini mengaplikasikan
teknik, teknologi dan sistem manajemen untuk menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan lingkungan atau ramah lingkungan.
7
Atribut Green Productivity
terbesar adalah potensi untuk mengintegrasikan perlindungan lingkungan ke dalam operasi bisnis sebagai sarana
Green Productivity adalah strategi yang luas untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja
lingkungan. Penggunaan secara efektif dapat menyebabkan perubahan positif dalam pembangunan sosial-ekonomi.
7
Asian Productivity Organiztion. Handbook on Green Productivity. Tokyo
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat mengakibatkan profitabilitas meningkat, atau arus kas hanya lebih baik.
Green Productivity merupakan aplikasi dari teknik, teknologi dan sistem
manajemen yang tepat untuk menghasilkan produk atau jasa yang ramah lingkungan. Green Productivity mendamaikan dua kebutuhan yang selalu dalam
konflik, yaitu kebutuhan bisnis untuk menghasilkan keuntungan serta kebutuhan setiap orang untuk melindungi lingkungan. Green Productivity bukan hanya suatu
strategi lingkungan, tetapi strategi bisnis total. Faktanya, bahwa ketika Green Productivity diimplementasikan,
perusahaan akan mengalami perbaikan produktivitas melalui penurunan pengeluaran pada perlindungan lingkungan, seperti pengurangan sumber daya,
minimasi waste, pengurangan polusi dan produksi yang lebih baik. Dari sini, perusahaan dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan melindungi
lingkungan yang akan mengarah pada terjadinya sustainable development. Ini meliputi penggunaan produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dasar
manusia dan meningkatkan kualitas hidup. Keseluruhan siklus hidup dari produk ini harus berdasarkan pada minimasi dari penggunaan sumber-sumber daya alam
dan zat-zat beracun yang dapat mengakibatkan emisi. Konsep Green Productivity dikembangkan oleh Asian Productivity
Organization APO pada 1994 untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
terhadap permasalahan lingkungan. Tujuan utama APO adalah untuk menunjukkan bahwa perlindungan terhadap lingkungan dan peningkatan
produktivitas dapat diharmonisasikan, baik bagi perusahaan kecil maupun
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
menengah, karena proses produksi seringkali mengakibatkan pembuangan material dan energi yang akan membebani lingkungan.
Konsep Green Productivity diambil dari penggabungan dua hal penting dalam strategi pembangunan, yaitu:
1. Perlindungan Lingkungan 2. Peningkatan Produktivitas
Tiga langkah penting dalam konsep Green Productivity antara lain : 1. Getting Started
Permulaan dari proses Green Productivity adalah walk through survey dan mengumpulkan informasi. Walk
through survey dilakukan untuk
mengidentifikasi urutan-urutan proses produksi. Pada tahap ini harus sudah menentukan block diagram process dan material balance sehingga diketahui
operasi-operasi yang menghasilkan limbah termasuk estimasi atau perkiraan mengenai jumlah limbah yang dihasilkan. Perhitungan produktivitas awal
dilakukan sebagai dasar pertimbangan dalam pengestimasian alternatif solusi yang akan diperoleh untuk mengetahui apakah produktivitas mengalami
peningkatan atau sebaliknya. 2. Planning
Pada tahap planning ini dibagi lagi menjadi dua langkah yaitu: a. Mengidentifikasi masalah dan penyebabnya
Informasi-informasi yang telah diperoleh dari walk through survey akan digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dan penyebabnya. Tool
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
yang akan digunakan untuk menggambarkan permasalahan tersebut adalah diagram sebab akibat cause effect diagram.
b. Menentukan tujuan dan target Setelah mengetahui permasalahan dan penyebabnya, maka perlu
menentukan tujuan dan target sebagai penunjuk untuk memilih alternatif yang dapat mengeliminasi permasalahan.
3. Generation and Evaluation of GP Options Langkah ini mencakup pengembangan alternatif solusi untuk mempertemukan
tujuan serta target yang telah dirumuskan di langkah sebelumnya. Hal ini mencakup sudut pandang terhadap pencegahan polusi dan prosedur kontrol
yang telah direncanakan. Opsi-opsi dimunculkan dan diprioritaskan berdasarkan Green Productivity Indicator dan Benefit-Cost Ratio. Semua itu
kemudian disintesis ke dalam rencana implementasi.
Green Productivity mempunyai empat tujuan umum dalam rangka
meningkatkan kualitas lingkungan dan ekonomi produksi ketika diimplementasikan pada lantai produksi, yaitu:
1. Pengurangan Limbah Waste Reduction 2. Manajemen Material Material Management
3. Pencegahan Polusi Pollution Prevention 4. Peningkatan Nilai Produk Product Enchancement
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
Faktor dalam penerapan Green Productivity dan menjadi pembeda dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan sebelumnya, yang sering disebut triple
focus , yaitu:
1. Lingkungan 2. Ekonomi
3. Sosial Indikator Green Productivity menurut IK Kim adalah suatu strategi,
dimana diperlukan suatu indikator yang dapat mengukur kinerja strategi secara kuantitatif. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Green Productivity
Index GPI dan Green Productivity Ratio GPR sebagai indikator.
Perhitungan Green Productivity Ratio untuk tenaga kerja, energi, material, dan maintenance dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini.
Rasio untuk waste dihitung sebagai bertikut:
Universitas Sumatera Utara
No. Dok.:
FM-GKM-TI-TS-01-01B
; Tgl. Efektif : 01 Februari 2012; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
3.9. Material Balance