Karakteristik Subyek HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Subyek

Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 26 orang. Karakteristik subyek dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Tabel Karakteristik Subyek Variabel Kelompok Gelatin Kelompok Alginat Total p Jumlah subyek n, orang 13 13 26 0,05 Usia tahun 42,15 ± 12,99 35,92 ± 10,50 0,05 a. 50 tahun WUS n, orang 8 11 19 b. ≥50 tahun n, orang 5 2 7 Hb gdL 11,98 ± 2,09 11,60 ± 2,26 0,05 Feritin ngmL 20,29 ± 8,99 16,50 ± 9,87 0,05 Pendidikan ≤ SMP n, orang ≥ SMA n, orang 9 4 11 2 20 6 Karakteristik awal subyek pada kedua kelompok perlakuan untuk variabel usia, kadar Hb dan feritin serum awal dianalisis dengan menggunakan uji statistika independent samples t-test yang memberikan hasil bahwa kedua kelompok tidak berbeda secara bermakna p 0,05. Dengan demikian diharapkan bahwa pembandingan antara kelompok kapsul gelatin dan kapsul alginat dapat terhindar dari bias karena perbedaan karakteristik dua kelompok. Seluruh subyek dalam penelitian 61 Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi. USU e-Repository © 2008. 62 ini adalah wanita. Kelompok wanita hamil dan menyusui eksklusi dalam penelitian ini karena dapat mengganggu pada penafsiran keluhan di saluran cerna. Secara umum subyek berpendidikan relatif rendah paling tinggi tamat SMP yaitu sebesar 77 dengan distribusinya di tiap kelompok seperti pada Tabel 4.1. Pekerjaan subyek penelitian sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang juga merangkap bekerja di rumah tangga lain, dengan penghasilan rata-rata kurang dari tiga ratus ribu rupiah per bulan. Suplementasi besi dapat diberikan pada kelompok usia beresiko tinggi mengalami defisiensi besi ataupun anemia defisiensi besi seperti kelompok wanita hamil dan menyusui, remaja putri, maupun kelompok WUS wanita usia subur. Usia rata-rata subyek pada penelitian ini yang mengalami anemia adalah pada rentang usia subur. Hal ini sesuai dengan hasil-hasil penelitian maupun survei prevalensi anemia yang menunjukkan bahwa angka kejadian anemia defisiensi besi tinggi pada kelompok wanita dibandingkan pada pria; terutama pada kelompok wanita usia subur www.depkes.go.id, 2004 di daerah berkembang dimana masalah gizi dan ekonomi masih menjadi masalah bagi masyarakat Khusun, et. al., 1999; Beard, 2000; Gasche, et. al., 2004, FAO, 2006. Penyebab kondisi ADB pada kelompok ini terutama karena pola makan yang tidak memadai sehingga asupan zat besi dari makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan di masa pertumbuhan cepat pubertas, hamilmenyusui yang terjadi secara kronis, malabsorpsi besi, yang juga diperparah dengan kondisi perdarahan berat yang terjadi saat kondisi menstruasi berat terutama di usia 15- 45 tahun www.virginia.edu; Ivey, 1986; Gennaro, 2000; FAOWHO, 2002. Anemia Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi. USU e-Repository © 2008. 63 gizi besi ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti sosial ekonomi, pendidikan, status gizi dan pola makan. Dengan demikian anemia defisiensi besi hanya dapat ditanggulangi dengan tuntas jika intervensi dilakukan terhadap penyebab langsung maupun tak langsung Wahyuni, 2004.

4.2 Toleransi Lambung terhadap Fero Sulfat pada Subyek dengan Lambung Normal