31
2.5 Sediaan Zat Besi Oral
Sediaan besi oral diindikasikan untuk profilaksis maupun terapi anemia defisiensi besi. Namun sebagai catatan adalah bahwa penyebab defisiensi besi yang
sesungguhnya harus selalu ditentukan karena mungkin berkaitan dengan penyakit yang lebih serius USPDI, 1989.
Sediaan besi oral umumnya mengandung besi non-heme dalam bentuk garam fero; yang umumnya merupakan senyawa fero anorganik dan organik sederhana
ataupun senyawa kompleks fero. Garam fero lebih dipilih karena memiliki kelarutan yang lebih tinggi daripada garam feri sehingga lebih mudah diabsorpsi daripada
garam feri ASHP, 2002 yaitu 3 kali lebih tinggi daripada garam feri, terutama pada saat lambung kosong Goodman dan Gilman, 1996; USPDI 1989. Perbedaan
diantara berbagai macam sediaan besi salah satunya adalah dalam hal iritasi lokal dan kerja astringennya; yang biasanya tidak diberikan oleh senyawa kompleks besi.
Semua senyawa fero dioksidasi dalam saluran cerna dengan melepaskan radikal hidroksil yang akan menyerang dinding saluran cerna dan menghasilkan berbagai
gejala dan ketidaknyamanan pada saluran cerna Gasche, et.al., 2004. Sedangkan sebagai obat pilihan utama dalam manajemen ADB adalah sediaan
fero sulfat oral. Sediaan alternatif lainnya yang dapat digunakan adalah fero glukonat dan fero fumarat. Ketiga bentuk tersebut dapat diabsorpsi dengan baik dan memiliki
efektivitas yang setara jika diberikan dalam dosis Fe elemental yang ekivalen selain juga memberikan efek samping pada saluran cerna yang tidak berbeda secara
signifikan jika diberikan pada dosis besi elemental yang setara McDiarmid dan
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.
32
Johnson, 2002; Ibrahim, 2005. Perhitungan dosis sediaan besi harus selalu berdasarkan jumlah besi elementalnya, seperti seperti yang dapat dilihat pada Tabel
2.4 Little, 1999 Dalam hal bentuk sediaan, bentuk tablet ataupun kapsul, lebih disukai daripada
bentuk cair seperti sirup. Sediaan besi dalam bentuk sirup, yang umumnya ditujukan untuk anak-anak, dapat membuat gigi berwarna kecoklatan Tripathi, 2004.
Tabel 2.4 Persentase Besi Elemental Nama Sediaan
Besi elemental Jumlah
Besi elemental Fero sulfat
20 300 mg
60 mg Fero sulfat, eksikatus
30 200 mg
60 mg Fero glukonat
12 300 mg
35 mg Fero fumarat
33 200 mg
65 mg
Sediaan besi oral paling baik diabsorpsi jika dikonsumsi 30 menit sebelum makan. Secara umum, satu tablet sehari sudah cukup memadai, namun terkadang
diperlukan hingga 2 tablet per hari. Oleh karena kemampuan usus untuk mengabsorpsi besi terbatas, maka dosis yang lebih besar akan tidak berguna dan
malah tak dapat dicerna dan menyebabkan konstipasi Berkow, 1997. Sediaan zat besi oral yang umum digunakan di Indonesia untuk pencegahan
maupun terapi defisiensi besi biasanya merupakan sediaan yang mengandung besi dalam bentuk fero sulfat, fero fumarat, dan fero glukonat. Secara khusus, pemerintah
melalui Departemen Kesehatan telah melaksanakan penanggulangan ADB pada ibu hamil di seluruh Indonesia dengan memberikan Tablet Tambah Darah TTD yang
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.
33
mengandung 60 mg Fe elemental dalam bentuk fero sulfat dan 250 μg asam folat
dengan aturan pakai sehari satu tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa kehamilan. Dengan demikian pemakaian fero sulfat di Indonesia relatif lebih luas.
2.6 Fero Sulfat 2.6.1 Tinjauan kimia DepKes RI, 1995