13
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah fero sulfat yang diberikan dalam cangkang kapsul alginat
dapat ditoleransi oleh penderita anemia defisiensi besidefisiensi besi dengan kondisi lambung normal.
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka hipotesis penelitian ini adalah bahwa sediaan fero sulfat yang diberikan dalam cangkang kapsul alginat dapat
ditoleransi oleh penderita anemia defisiensi besidefisiensi besi dengan kondisi lambung normal.
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mencari alternatif bentuk sediaan baru yang aman bagi lambung untuk menangani anemia defisiensi besi.
1.4.2 Tujuan khusus
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa sediaan fero sulfat yang diberikan dalam cangkang kapsul alginat dapat ditoleransi oleh penderita anemia
defisiensi besidefisiensi besi dengan lambung normal.
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.
14
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan masukan dalam rangka pengembangan produk sediaan antianemia yang tidak menimbulkan efek
samping pada saluran cerna sehingga dapat digunakan secara lebih nyaman dan aman oleh penderita; dan selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan penderita
terhadap regimen obat untuk meningkatkan efektivitas terapi anemia defisiensi besi.
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Zat Besi
Zat besi merupakan salah satu logam yang penting bagi hampir semua bentuk kehidupan termasuk manusia. Zat besi merupakan unsur yang penting bagi manusia
oleh karena memegang peranan dalam banyak proses metabolisme; yaitu sebagai bagian integral dari banyak protein dan enzim. Dalam hal ini zat besi merupakan
komponen penting dalam pembentukan hemoglobin normal, yaitu bahwa zat besi harus tersedia dalam jumlah yang memadai agar proses eritropoiesis berlangsung
efektif sehingga pengangkutan oksigen oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh terutama otak dan otot pun berlangsung efektif Sacher, 2004. Zat besi juga penting
bagi pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi sel. Adanya defisiensi besi akan membatasi pengantaran oksigen ke sel tubuh sehingga menyebabkan kelelahan,
kinerja tubuh yang buruk, dan menurunnya kekebalan tubuh. Namun di lain pihak, zat besi yang berlebihan juga menyebabkan toksisitas bahkan kematian.
Jumlah zat besi pada orang dewasa adalah sekitar 2,5 – 5 g, yang mana dua pertiganya adalah sebagai bagian dari hemoglobin yang mengangkut oksigen. Peran
pengangkutan oksigen tersebut juga dilakukan oleh zat besi dalam proses pembentukan mioglobin yaitu molekul hemoglobin yang mirip hemoglobin yang
terdapat di dalam sel-sel otot. Mioglobin yang berikatan dengan oksigen inilah yang
15
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.