38
2.6.8 Over dosiskeracunan
Gejala keracunan besi meliputi iritasi saluran cerna, erosi mukosa saluran cerna, gangguan hati dan ginjal, koma, hematemesis, dan asidosis. Overdosis besi yang
parah dapat diatasi dengan pemberian deferoksamin yang diberikan secara intravena. Dosis toksik besi adalah di atas 35 mgkgBB.
2.6.9 Formulasi
Fero sulfat heptahidrat mengandung lebih kurang 20 besi elemental. Sedangkan fero sulfat eksikatus menyediakan lebih kurang 30 besi elemental. Fero
sulfat umumnya diformulasi dalam kapsul atau tablet salut untuk melindunginya dari udara dan kelembaban. Garam fero sulfat terkadang juga dicampur dengan glukosa
atau laktosa untuk melindunginya dari oksidasi Gennaro, 2000.
2.7 Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan jalur gastrointestinalalimentary tract terdiri dari mulut, esofagus, lambung, duodenum, usus halus, usus besar meliputi kolon dan rektum,
dan anus. Selain itu terdapat organ-organ lain yang terlibat dalam pencernaan makanan accessory organs yaitu kelenjar ludah di mulut, hati, pankreas, dan
kelenjar empedu. Organ-organ ini bersama saluran pencernaan membentuk sistem pencernaan. Gambar sistem pencernaan dapat dilihat pada Gambar 2.5 dan 2.6.
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.
39
hati
Gambar 2.5 Sistem Pencernaan Manusia
Gambar 2.6 Sistem Pencernaan yang Direntangkan
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.
40
Lambung merupakan organ muskular yang berbentuk menyerupai huruf J yang berfungsi menerima dan mencampur makanan dari esofagus dengan cairan lambung
dan mendorong makanan ke usus kecil. Makanan memasuki lambung dari esofagus dengan melewati otot berbentuk cincin yang disebut sfingter yang dapat membuka
dan menutup sehingga berfungsi mencegah makanan kembali ke esofagus. Lambung terletak persis di bawah diafragma. Lambung terdiri dari empat
bagian yaitu daerah kardia, fundus, badan lambung dan pilorus. Kardia merupakan daerah sempit dekat dengan esofagus. Fundus merupakan bagian yang
menggelembung ke atas. Badan lambung merupakan bagian utama lambung. Pilorus merupakan bagian yang berbentuk saluran yang berfungsi sebagai katup antara
lambung dan usus kecil. Gambar bagian lambung dan lapisan dinding lambung berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 2.7 dan 2.8.
Gambar 2.7 Bagian-bagian Lambung Manusia Sel-sel yang melapisi lambung mensekresikan tiga komponen penting, yaitu
mukus, HCl, dan prekursor pepsin. Mukus yang dihasilkan oleh sel mukus
Dwi Lestari P : Uji Toleransi Lambung Terhadap Ferosulfat yang Diberikan Dalam Cangkang Kapsul Alginat pada Penderita Anemia Defisiensi Besi.
USU e-Repository © 2008.
41
menyelaputi sel-sel yang melapisi lambung sebagai perlindungan terhadap kerusakan oleh enzim dan asam. Rusaknya lapisan mukus misalnya oleh infeksi Helicobacter
pylori atau karena aspirin, dapat menyebabkan kerusakan yang mengarah pada ulser lambung. Asam klorida yang dihasilkan oleh sel parietal menyediakan lingkungan
asam yang dibutuhkan pepsin untuk menguraikan protein, serta sebagai penghalang masuknya infeksi bakteri. Sekresi asam lambung distimulasi oleh impuls saraf,
gastrin hormon yang dilepaskan lambung, dan histamin. Sedangkan chief cell yang ditemukan di bagian paling dalam dari kelenjar lambung menghasilkan enzim
pencernaan pepsinogen yang kemudian diubah menjadi pepsin Berkow, 1997.
Gambar 2.8 Lapisan Dinding dan Kelenjar Lambung
2.8 Endoskopi