Lalat T i k u s

2.8.3 T i k u s

Tikus adalah hewan mamalia suku muridae, tikus mempunyai penglihatan yang buruk tetapi mempunyai panca indera seperti penciuman yang tajam, tikus dapat menularkan penyakit leptospirosis, typhus dan Rat-bite fever RBF Komariah, 2010. Tikus bergerak pada malam hari dengan rambut, kumis yang panjang peka terhadap sentuhan sebagai alat navigasinya, tikus suka mencari makan di tempat sampah, lemari, selokan dan dapur, umur hidup seekor tikus rata rata mencapai 1 tahun dan pembiakan cepat terjadi selama musim hujan, apabila terdapat banyak makanan dan tempat untuk berlindung, tanda-tanda keberadaan tikus antara lain: 1. Ada dijumpai bekas gigitan yang ditinggalkan tikus 2. Alur jalan tikus pada umumnya kotor dan berminyak. 3. Di jumpai kotoran tikus yaitu kotoran yang masih lembek, mengkilap berwarna gelap untuk kotoran yang masih baru, sedaangkan kotoran yang lama ciri-cirinya keras, kering dan berwarna abu – abu. 4. Terdengar adanya suara tikus pada saat hari sudah mulai gelap Nurmaini, 2001.

2.9 Keamanan pangan

Menurut Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia PP 28, 2004.

2.9.1 Residu pestisida dalam makanan

Residu pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian baik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari penggunaan pestisida, mencakup senyawa turunan pestisida, seperti senyawa hasil konversi, metabolit, senyawa hasil reaksi, dan zat pengotor yang dapat memberikan pengaruh toksikologik beracun. Tingkat bahaya residu pestisida pada suatu bahan makanan, digambarkan melalui Batas Maksimum Residu BMR yaitu konsentrasi maksimum residu pestisida yang secara hukum diizinkan atau diketahui sebagai konsentrasi yang dapat diterima pada hasil pertanian yang dinyatakan dalam miligram residu pestisida per kilogram hasil pertanian SNI,2007.

2.9.2 Kebersihan Peralatan Makan

Peralatan makan adalah segala macam alat yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan dengan ketentuan peralatan makan yaitu : a. Cara pencucian, pengeringan dan penyimpanan peralatan memenuhi persyaratan agar selalu dalam keadaan bersih sebelum digunakan. b. Peralatan dalam keadaan baik dan utuh. c. Peralatan makan dan minum tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi nilai ambang batas yang ditentukan. d. Permukaan alat yang kontak langsung dengan makanan tidak ada sudut mati dan halus. e. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak mengandung zat beracun. Persyaratan Peralatan makan yaitu : 1. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengeluarkan zat beracun yang melebihi ambang batas sehingga membahayakan kesehatan antara lain Timah Pb, Arsenik As, Tembaga Cu, Seng Zn, Cadmium Cd, Antimony Sb. 2. Peralatan tidak rusak, retak dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap makanan. 3. Permukaan yang kontak langsung dengan makanan harus conus atau tidak ada sudut mati, rata, halus dan mudah dibersihkan. 4. Peralatan harus dalam keadaan bersih sebelum digunakan.