BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar
Menurut Permendagri No: 53M-DAGPER122008 yang disebut pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik
yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mal, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya Permendagri, 2008.
2.2 Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Negara BUMN dan
Badan Usaha Milik Daerah BUMD termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimilikidikelola pedagang
kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar
Perpres 112, 2007. Pasar tradisional didirikan dengan izin usaha pengelolaan pasar tradisional
IUP2T dan umumnya barang-barang di pasar tradisional tidak dijual dengan harga tetap sehingga memungkinkan tawar-menawar antara pedagang dan
konsumen Kuncoro, 2008, di Indonesia tiga komoditas teratas pada pasar tradisional adalah sayuran sebesar 22,4, bahan makanan dan minuman sebesar
17,2, dan buah-buahan segar sebesar 8,9 Suryadharma,dkk 2007.
2.3 Pasar Modern
Di dalam jurnal dinamika manajemen dijelaskan bahwa Sinaga 2004 mendefinisikan pasar modern sebagai pasar yang dikelola dengan manajemen
modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen umumnya anggota
masyarakat kelas menengah ke atas. Pasar modern antara lain mall, supermarket, departement store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba
ada, toko serba ada, dan sebagainya Aryani, 2011. Dari sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar modern
dan pasar tradisional nampak dari lembaga pengelolanya, pada pasar tradisional, kelembagaan pengelola umumnya ditangani oleh dinas pasar yang merupakan
bagian dari sistem birokrasi. Pasar modern umumnya dikelola oleh profesional dengan pendekatan
bisnis. Selain itu, sistem pengelolaan pasar tradisional umumnya terdesentralisasi dimana setiap pedagang mengatur sistem bisnisnya masing-masing, sedangkan
pada pasar modern, sistem pengelolaan lebih terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengatur standar pengelolaan bisnisnya
Pasar modern didirikan dengan mengantongi Izin Usaha Pusat Perbelanjaan IUPP atau Izin Usaha Toko Modern IUTM, toko modern masing-
masing memiliki batas luas lantai penjualan yaitu: minimarket kurang dari 400 m², supermarket 400 m² sd 5000 m², hypermarket diatas 5000 m²,