x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Definisi Operasional
19 Tabel 4.1.
Penggolongan Hasil Skor Status Kesehatan 25
Tabel 4.2. Penggolongan Hasil Skor Status Kelayakan
26 Tabel 6.1.
Perbandingan Penilaian Bangunan Pasar 61
Tabel 6.2. Perbandingan Penilaian Sanitasi Pasar
63 Tabel 6.3.
Perbandingan Penilaian PHBS 65
Tabel 6.4. Perbandingan Penilaian Keamanan Pasar
66 Tabel 6.5.
Perbandingan Penilaian Fasilitas lain-lain Pasar 67
Tabel 6.6. Hasil Penilaian Kelayakan Pasar
68
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Gambar 2.1.
Kerangka Teori 16
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
18
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan,
mal, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar berdasarkan jenisnya terbagi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern, pengertian pasar
tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik
Daerah BUMD termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimilikidikelola pedagang kecil, menengah,
swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. Adapun pasar
modern adalah pasar yang dikelola dengan manajemen modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu
dan pelayanan yang baik kepada konsumen Pepres RI No. 112, 2007. Pasar dapat menjadi jalur utama untuk penyebaran penyakit seperti kasus
kolera di Amerika Latin, Severe Acute Respiratory Syndrome SARS dan Flu Burung Avian Influenza di Asia Kemenkes 519, 2008. Sehingga untuk
mengantisipasi terjadinya penyebaran dan penularan penyakit berpotensial wabah termasuk Avian Influenza, diperlukan program pasar sehat yang merupakan salah
satu upaya untuk hal tersebut.
Data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri-Departemen Perdagangan tahun 2007 menyebutkan jumlah pasar di Indonesia sekitar 13.450 pasar Tradisional
dengan 12.625 juta pedagang, sehingga diasumsikan jika setiap pedagang memiliki empat anggota keluarga, maka sekitar 50 juta orang atau hampir sekitar
25 dari populasi total Indonesia beraktifitas atau berkaitan dengan pasar tradisional Kemenkes 519,2008.
Terkait besarnya jumlah populasi nasional maupun peran pasar tradisional bagi masyarakat dan kemungkinan pasar menjadi tempat wabah penyakit menular,
maka penting kiranya untuk memperhatikan aspek kesehatan dari pasar itu sendiri.
Ada banyak pasar tradisional di Indonesia dan beberapa diantaranya masih terlihat kotor dan kumuh, namun ada pasar yang pernah diberitakan secara
nasional karena bermasalah serius dalam hal kebersihannya, yaitu pasar Ciputat yang terletak di kota Tangerang Selatan, provinsi Banten Kabar6, 2012 dan
hingga tahun 2014 masalah kebersihan ini belum juga selesai detaktangsel, 2014.
Pada observasi pendahuluan di pasar Ciputat terlihat kotornya lingkungan pasar akibat sampah sudah bertumpuk dan terlihat juga air lindi di jalan yang
membuat jalan licin yang membahayakan pejalan kaki dan pengendara sepeda serta sepeda motor, sementara dalam program pengembangan kesehatan pasar
di kenal istilah “pasar acuan”, yaitu pasar yang menjadi contoh pengembangan
program pasar sehat, pasar acuan yang paling dekat dari pasar Ciputat adalah