g. Pada bagian penilaian PHBS, mengenai pedagang dan pekerja: pemeriksaan pedagang makanan siap saji tidak sedang menderita penyakit
menular langsung seperti: diare, hepatitis, TBC, kudis, dll h. Pada bagian penilaian keamanan, mengenai persentase berfungsi
tidaknya alat pemadam kebakaran i. Pada bagian penilaian fasilitas lain-lain: penilaian fasilitas masjid dan
tentang persyaratan fasilitas pemotongan unggas umum. Keterbatasan lainnya dari penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan
metode observasi yang dipengaruhi subjektifitas peneliti dalam menentukan penilaian terhadap item-item variabel kesehatan pasar.
6.2 Status Kesehatan Pasar 6.2.1 Bangunan Pasar
Penilaian melalui observasi dan wawancara tidak terstruktur untuk melakukan penilaian item pada form observasi, skor untuk bangunan pasar
Ciputat adalah sebesar 411, sedangkan pada penilaian bangunan pasar modern BSD, diperoleh nilai sebesar 733 dengan penjabaran sebagai berikut:
Tabel 6.1 Perbandingan Penilaian Bangunan Pasar
Bangunan Pasar
Variabel Nilai Pasar
Ciputat Nilai Pasar
Modern BSD Penataan Ruang Dagang
60 85
Ruang Kantor Pengelola 20
20 Tempat Penjualan Bahan Pangan Basah
32 57
Tempat Penjualan Bahan Pangan Kering 20
90 Tempat Penjualan Makanan Siap Saji
29 46
Area Parkir 95
Atap 80
100 Dinding
85 100
Lantai 45
100 Tangga
40 40
Pintu
Berdasarkan tabel 6.1 yang masih menjadi masalah bagi kedua pasar adalah pintu kioslos penjual daging, ikan dan sejenisnya menggunakan pintu
yang dapat membuka dan menutup sendiri atau tirai plastik untuk menghalangi binatang atau serangga penular penyakit, dan ketiadaan area parkir,bangunan
pasar dan kelengkapan bangunan seperti dinding, tangga, lantai erat kaitannya dengan kesehatan pasar, karena bangunan, dinding, tangga dan lantai yang licin
atau tidak terawat juga membahayakan bagi orang yang berada di pasar.
Dalam penelitian kesehatan pasar yang dilakukan di pasar Kapas Krampung tahun 2012, ditemukan beberapa hal yang serupa dalam observasi
dalam penelitian ini seperti meja berjualan masih ada talenan yang terbuat dari kayu, tidak ada tempat cuci peralatan yang memadai, serta dinding yang lembab
dan kotor FKM Unair, 2012. Penting untuk menyediakan pintu atau tirai pada area tertentu seperti
penjualan makanan basah atau siap saji, sebab lalat adalah vektor yang berkembang biak pada sesuatu yang berbau tidak sedap
Nurmaini, 2001 dan jika hal ini terjadi maka bisa menyebabkan wabah penyakit diare pada orang yang
memakan makanan yang dijual di area makanan siap saji.
6.2.2 Sanitasi
Penilaian sanitasi dalam hal ini meliputi ketersediaan air bersih, kamar mandi dan toilet, pengelolaan sampah, drainase, tempat cuci tangan yang
dilengkapi sabun, pengendalian binatang penular penyakitvektor, kualitas makanan dan bahan pangan, dan desinfeksi pasar pada kedua pasar tersebut, pasar
Ciputat memperoleh nilai 184 dan pasar BSD memperoleh nilai 410 seperti yang dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel 6.2 Perbandingan Penilaian Sanitasi Pasar
Sanitasi
Variabel Nilai Pasar
Ciputat Nilai Pasar
Modern BSD Air Bersih
60 60
Kamar Mandi dan Toilet 40
70 Pengelolaan Sampah
24 70
Drainase 50
80 Tempat Cuci Tangan
80 Binatang Penular Penyakit
40 Kualitas Bahan Pangan
10 10
Desinfeksi Pasar
Berdasarkan tabel 6.2, diketahui bahwa yang masih menjadi masalah bagi kedua pasar adalah ketiadaan pelaksanaan desinfeksi pasar yang seharusnya
dilakukan sehari dalam sebulan dengan bahan desinfektan yang tidak mencemari lingkungan, agar pengendalian vektor penyakit berjalan optimal.
Dalam penelitian kesehatan pasar yang dilakukan di pasar Kapas Krampung tahun 2012, ditemukan beberapa hal yang serupa dalam observasi
penelitian ini seperti kondisi drainase masih terbuka, sampah basah dan sampah kering belum dipisahkan, adanya vektor seperti lalat pada penjualan bahan mentah
FKM Unair, 2012.
Pengendalian binatang penular penyakit juga masih menjadi masalah. Mengingat vektor seperti lalat, tikus masih muncul dilingkungan pasar Ciputat
karena pengelolaan sampah yang belum baik Sumantri, 2010. Pengelolaan sampah yang belum berjalan baik penutup pada tempat
sampah untuk menghalangi vektor, jarak tempat sampah lebih dari 10 meter antara satu dengan yang lainnya, pemisahan sampah basah dan sampah kering
akan menyebabkan vektor penyakit seperti lalat dan tikus meningkat populasinya dan beresiko menyebabkan penyakit berbasis vektor seperti diare, typhus, disentri
dan lain-lain, pencegahan akan penyakit berbasis vektor ini bisa dilakukan lebih efektif jika tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun.
6.2.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Pasar Ciputat dan Modern BSD melalui observasi disertai pertanyaan kepada pengelola dua pasar tersebut tentang pelatihan sanitasi dan keamanan
pangan, didapatkan skor PHBS pasar Ciputat adalah sebesar 120 dan skor PHBS pasar Modern BSD adalah 150.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pedagang yang berjualan di pasar Ciputat masih memiliki perilaku tidak sehat seperti merokok saat berdagang,
buang sampah sembarangan, meludah sembarangan, perilaku seperti ini tidak ada dalam observasi pada pedagang di pasar modern BSD.
Tabel 6.3 Perbandingan Penilaian PHBS
PHBS
Variabel Nilai Pasar
Ciputat Nilai Pasar
Modern BSD PedagangPekerja
20 50
Pengunjung Pengelola
100 100
Pengunjung pada kedua pasar tersebut belum memiliki PHBS yang baik, dalam observasi terlihat bahwa pengunjung kedua pasar tersebut masih buang
sembarangan, meludah sembarangan, merokok dan tidak mencuci tangan menggunakan sabun setelah memegang barang dagangan seperti daging dan ikan,
dalam observasi pengunjung terlihat hanya membasahi tangan dengan air setelah memegang barang-barang tersebut, bukan mencuci tangan dengan air mengalir
dan sabun. Dalam penelitian kesehatan pasar yang dilakukan di pasar Kapas
Krampung tahun 2012, ditemukan beberapa hal yang serupa dalam observasi dalam penelitian ini seperti PHBS pengunjung pasar yang belum baik, contohnya
pengunjung masih membuang sampah sembarangan dan merokok di pasar FKM Unair, 2012.
Pengelola pasar telah mempunyai pengetahuan hygiene sanitasi dan keamanan pangan, hal ini diketahui dari wawancara dan dokumentasi di ruang
kantor pengelola berupa piagam, sertifikat pelatihan dan alat-alat kit pelatihan keamanan pangan.
PHBS merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena merupakan program yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan yang mempunyai visi
yakni masyarakat Indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bemutu, adil
dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya Wulansari, 2013.
6.2.5 Keamanan
Dari nilai maksimal sebesar 170 dan komponen yang dinilai sebanyak 7 item, keamanan pasar Modern BSD memperoleh skor 130 dan keamanan pasar
Ciputat juga memperoleh skor sebesar 130. Tabel 6.4 Perbandingan Penilaian Keamanan Pasar
Keamanan Pasar
Variabel Nilai Pasar
Ciputat Nilai Pasar
Modern BSD Pemadam Kebakaran
30 30
Keamanan 100
100
Observasi pada kedua pasar menunjukkan bahwa kedua pasar tersebut telah memiliki pendukung keamanan seperti alat pemadam kebakaran dan
petunjuk penggunaannya serta pos keamanan dan personilpetugas keamanan, pos
keamanan pasar Ciputat terletak di lantai 2 dekat kantor pengelola dan pos keamanan pasar Modern ada di pintu masuk paling kanan, dimana seragam yang
dipakai oleh petugas di pasar Ciputat berwarna hijau tua dan seragam petugas keamanan pasar Modern BSD berwarna putih dengan celana hitam.
6.2.6 Fasilitas lain-lain
Penilaian fasilitas lain disini adalah penilaian kesehatan tempat ibadah, penjualan unggas hidup dan pos pertolongan pertama pada kecelakaan P3K
dengan nilai maksimalnya adalah sebesar 180, pasar Ciputat memperoleh nilai 20 dan pasar Modern BSD memperoleh nilai 70 seperti yang tercantum pada tabel
dibawah ini: Tabel 6.5 Perbandingan Penilaian Fasilitas lain-lain Pasar
Fasilitas Lain-lain
Variabel Pasar Ciputat
Pasar Modern BSD
Tempat Penjualan Unggas 20
70 Pos P3K
Berdasarkan tabel 6.5 diketahui bahwa ketiadaan pos P3K masih menjadi masalah bagi kedua pasar tersebut, mengingat peraturan menteri tenaga kerja dan
transmigrasi 2008 tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja dimana tempat yang jumlah pekerjapengunjungnya melebihi 150 orang harus
tersedia setidaknya 1 orang petugas P3K Permen Transmigrasi,2008.
Tempat penjualan unggas sangat penting untuk memiliki desinfeksi di tempat masuk dan memiliki sarana cuci tangan dengan sabun agar orang yang
bekerja didalamnya bisa menjaga kebersihan, hal ini penting terutama kaitannya dengan kemungkinan wabah flu burung Avian Influenza pada tempat yang padat
unggas seperti area pemotongan dan berpotensi menyebar ke daerah sekitarnya.
6.3 Status Kelayakan Pasar
Berdasarkan panduan penilaian form II kepmenkes 519, maka hasil penilaian status kelayakan adalah pasar Ciputat kurang layak dengan skor 20 dan
pasar Modern BSD kelayakan baik dengan skor 48, berikut adalah penyajian penilaian status kelayakan pasar Ciputat dan Pasar Modern BSD:
Tabel 6.6 Hasil Penilaian Kelayakan Pasar
SUBSTANSI YANG DINILAI
PENILAIAN Pasar
Ciputat Pasar
Modern BSD
A BANGUNAN PASAR
1 Bangunan pasar terpelihara
✔
2 Lingkungan
pasar bersih
setiap hari
✔
3 Jalan dan lorong dalam pasar
tidak ada sampah berserakan
✔
4 Pasar tidak bau, tidak gelap,
tidak pengap, memiliki lubang anginventilasi
dan pencahayaan yang baik
✔
Tabel 6.6 Lanjutan
5 Lantai tidak retak, rata, tidak
licin dan mudah dibersihkan
✔
6 Lantai tidak ada genangan air
✔ ✔
7 Semua bahan dan peralatan
yang digunakan diletakkan pada tempatnya dan tidak
menghalangi jalanlorong
✔ ✔
8 Semua fasilitas pasar terawat
baik dan bersih
✔
9 Lorong pasar tidak digunakan
untuk berjualan
✔ ✔
B BANGUNAN KIOS LOS
1 Setiap kioslos bersih dan
tidak ada sampah berserakan
✔
2 Tidak ada sampah menumpuk
dan membusuk
✔
3 Ada meja tempat berjualan
dan kondisi bersih
✔ ✔
C TEMPAT PEMBUANGAN
SAMPAH 1
Mempunyai tempat penampungan sampah
sementara TPS
✔ ✔
2 TPS tidak bau, tidak ada
sampah berserakan
✔
3 Tersedia tempat sampah di
setiap kios
✔
4 Tersedia tempat sampah di los
pasar
✔
5 Ada pemisahan sampah basah
dan sampah kering
Tabel 6.6 Lanjutan
D SALURAN LIMBAH DAN
DRAINASE 1
Saluran limbah cair drainase disemen dan ditutup dengan
kisi-kisi dari logam
✔ ✔
2 Aliran air limbah drainase
lancar
✔ ✔
3 Selokansayuran air di los
basah ikan, daging, unggas potong, sayur mayor, tempat
pemarutan kelapa tidak ada genangan air
✔
E TOILET
1 Tersedia toilet laki-laki dan
perempuan dan tidak antri
✔
2 Toilet bersih, tidak berbau dan
tidak ada jentik nyamuk
✔
3 Mempunyai
lubang anginventilasi
dan cukup
cahaya 4
Tersedia air yang cukup
✔ ✔
5 Tersedia tempat cuci tangan
yang dilengkapi dengan sabun
6 Ada
penanggung jawab
pemeliharaan dan kebersihan toilet
✔ ✔
F AIR BERSIH
1 Tersedia air bersih dengan
jumlah yang
cukup dan
mengalir dengan lancar
✔ ✔
2 Kran air terletak ditempat
yang strategis dan mudah dijangkau
✔
Tabel 6.6 Lanjutan
3 Air yang digunakan harus
bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
✔ ✔
G TEMPAT PENJUALAN
MAKANAN DAN BAHAN PANGAN
1 Los
tempat penjualan
makanan dan bahan pangan tersedia tempat cuci tangan
dengan air mengalir yang dilengkapi dengan sabun
2 Mejatempat untuk menjual
makanan dan bahan pangan 60 cm diatas lantai
✔ ✔
3 Tempat pemotongan ayam
berada di lokasi khusus di luar bangunan pasar
✔
4 Tempat penjualan makanan
bahan pangan terbuat dari bahan tahan karat, bukan dari
kayu
✔
5 Alas
pemotong talenan
untuk makanan dan bahan pangan tidak terbuat dari kayu
6 Tersedia alat pendingin atau
menggunakan es batu untuk tempat
penyimpanan ikan
segar, daging dan unggas potong yang akan dijual
✔ ✔
7 Penyajian
dagangan dikelompokkan
sesuai jenisnya
✔ ✔
8 Pernah
dilakukan pengambilan contoh makanan
untuk pemeriksaan
ke laboratorium oleh petugas
✔ ✔
Tabel 6.6 Lanjutan
9 Untuk pedagang makanan siap
saji pernah dilakukan usap dubur oleh petugas kesehatan
H PENGENDALIAN
BINATANG PENULAR PENYAKIT
1 Dilakukan
penyemprotan lalat, nyamuk dan tikus secara
berkala minimal
2 kali
setahun 2
Tidak ada lalat di tempat penjualan makanan matang
siap saji
3 Tidak ada binatang peliharaan
kucing anjing berkeliaran di dalam pasar
I KEAMANAN PASAR
1 Pengelola
harus menjaga
keamanan pasar
✔ ✔
2 Alat
pemadam kebakaran
tersedia dalam jumlah cukup diletakkan di tempat yang
strategis dan mudah dijangkau
✔
J PENCAHAYAAN, SUHU
DAN KELEMBAPAN
1 Pencahayaan alam dan buatan
cukup terang
untuk melakukan kegiatan
✔
2 Suhu di setiap kioslos tidak
panas dan tidak pengap
✔
K TEMPAT CUCI TANGAN
1 Tersedia tempat cuci tangan
dengan air mengalir dengan jumlah yang cukup
✔
Tabel 6.6 Lanjutan
2 Dilengkapi
sabun, dijaga
kebersihannya dan terletak di lokasi yang mudah dijangkau
L TEMPAT PARKIR
1 Tersedia tempat parkir untuk
kendaraan roda dua, roda tiga, roda
empat dan
tempat bongkar
muat barang
kendaraan
✔
2 Tempat
parkir untuk
kendaraan pengangkut unggas hidup harus terpisah dari
kendaraan lain
✔
3 Jalur masuk dan keluar pasar
terpisah dengan jelas
✔
M PEDAGANG
KARYAWAN
1 Pedagang dan atau karyawan
menggunakan pakaian kerja dan alat pelindung diri APD
sepcerti celemek, sepatu boot, sarung
tangan, tutup
kepalatopi
✔
2 Ada kelompok atau asosiasi
pedagang pasar
✔ ✔
3 Ada pelatihan dalam rangka
meningkatkan kebersihan,
keamanan dan kesehatan pasar bagi pedagang dan pengelola
pasar dalam tiga 3 bulan terakhir
4 Tidak merokok saat berjualan
✔
5 Tidak meludah sembarangan
✔ ✔
Tabel 6.6 Lanjutan
6 Pedagang daging, ikan, dan
unggas hidup selalu mencuci tangan dengan air dan sabun
setelah menjamah barang dagangannya
✔
7 Kuku pedagang pendek dan
bersih
✔
N PENGUNJUNG
1 Tersedia himbauanslogan
untuk masyarakat pengunjung
✔ ✔
2 Pengunjungpembeli
berperilaku PHBS cuci tangan pakai sabun setelah
menjamah ikan, daging, unggas potong, unggas hidup
dan makanan matang, tidak buang sampah sembarangan,
tidak meludah dan sebagainya
✔
Tabel 6.6 menunjukkan bahwa bangunan pada pasar Ciputat dan pada bangunan kiosnya memiliki kelayakan yang rendah karena tidak terpelihara, tidak
tertata rapi dan tidak bersih setiap hari, karena banyak sampah yang dibuang ke lantai pasar baik organik maupun non-organik, hal ini disebabkan rendahnya
kesadaran pedagang maupun pengunjung akan kebersihan dan juga karena tempat sampah yang tidak tersedia dengan baik.
Tempat pembuangan sampah TPS pada kedua pasar tidak memiliki pemisahan sampah basah dan sampah kering dan pada pasar Ciputat tempat
sampah tidak mudah dijumpai di setiap kios dan los, penyediaan air bersih sudah cukup layak untuk kedua pasar, namun tempat cuci tangan tidak dilengkapi
dengan sabun, pada pasar modern botol sabun ditemukan dalam keadaan kosong. Pengendalian vektor pada kedua pasar belum layak sebab tidak diadakan
penyemprotan dua tahun sekali secara menyeluruh, dan masih ditemukan lalat di tempat penjualan makanan cepat saji serta masih banyak ditemukan binatang
peliharaan seperti kucing dan anjing pada kedua pasar tersebut. Pedagang dan pengunjung kedua pasar juga menunjukkan perbedaan pada
kedua pasar tersebut, pedagang pasar tradisional tidak menggunakan APD dan tidak mencuci tangan dengan sabun setelah menjamah barang dagangannya, untuk
pasar modern pedagang dan pengunjung juga tidak mencuci tangan dengan sabun namun pedagang telah menggunakan APD, perbedaan ini menurut hasil
wawancara dengan pengelola pasar Ciputat disebabkan kurangnya kesadaran pedagang yang telah terbiasa dengan keadaan tersebut.
Penilaian tabel 6.6 juga menunjukkan bahwa yang menjadi masalah dalam pasar kelayakan Ciputat adalah tempat parkir yang tidak tersedia secara resmi
melainkan kendaraan pengunjung parkir di tempat lain yang mengakibatkan bercampurnya antara kendaraan roda duaempat.
Bangunan pasar yang tidak terawat dan berimbas pada pengapnya suhu dan buruknya pencahayaan pada pasar tersebut, menurut Manuaba 1992
lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh manusia untuk dapat beraktifitas secara optimal dan produktif, maka lingkungan kerja yang meliputi
suhu dan pencahayaan harus ditangani dan didesain secara baik Cahyadi, 2011. Masalah yang penting diperhatikan bagi kedua pasar tersebut adalah
pengendalian binatang penular penyakitvektor dimana kedua pasar tersebut kosong dari checklist dalam hal tersebut, hal ini terkait juga dengan penilaian
status kesehatan pasar dimana ditemukan tidak adanya pintu atau penghalang vektor yang memadai pada tempat penjualan dagingikan dan tidak adanya
pelaksanaan desinfeksi pada kedua pasar tersebut, akan menyebabkan meningkatnya populasi vektor penyakit di lingkungan pasar.
BAB 7 SIMPULAN SARAN
7.1 Simpulan
1. Status Kesehatan Pasar Ciputat adalah “tidak sehat” dengan skor total 845
atau 38,94 dan status kesehatan pasar Modern BSD adalah “kurang sehat”
dengan skor total 1.473 atau 67,88. 2.
Status kelayakan pasar Ciputat adalah “kurang layak” dengan skor total 20 checklist dari skor maksimal 59 checklist dan status kelayakan pasar Modern
BSD adalah “baik” dengan skor total 48 checklist dari skor maksimal 59
checklist.
7.2 Saran 7.2.1 Bagi Pihak Pasar:
1. Menyediakan tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun untuk ditempatkan pada daerah penjualan unggas, bahan pangan kering, bahan
pangan basah, makanan siap saji dan toilet. 2.
Menyediakan pos
pelayanan kesehatan
P3K bagi
pengelola, pedagangpekerja dan pengunjung.
3. Melakukan
pengendalian binatang
penular penyakitvektor
di lingkungannya yaitu dengan menyediakan pintu atau penghalang vektor pada
daerah penjualan daging dan ikan serta melakukan desinfeksi pasar sebulan sekali secara menyeluruh dengan bahan yang tidak mencemari lingkungan.
4. Menyediakan tempat sampah yang kuat dan tertutup guna menghindari perkembangbiakan binatang penular penyakitvektor.
5. Memisahkan antara sampah basah dan sampah kering pada tempat sampah yang diletakkan pada daerah penjualan unggas, bahan pangan kering, bahan
pangan basah, makanan siap saji dan toilet. 6. Melakukan pengujian air bersih dan desinfeksi pasar setiap 6 bulan sekali.