et al., 2008 dengan modifikasi.

23 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilakukan pengadukan dengan pengaduk magnetik selama 6 jam dan kemudian didiamkan selam 18 jam. Pada setiap jam saat pengadukan dengan pengaduk magnetik dan saat terakhir setelah didiamkan selama 18 jam larutan diambil sampelnya sebanyak 5 ml untuk kemudian diukur kadar verapamil HCl yang terkandung didalamnya dan larutan yang diambil tersebut digantikan dengan 5 ml dengan dapar fosfat pH 6,8. Sampel tersebut disaring dengan penyaring membran 0,45 µm. Kemudian 0,5 ml larutan uji diencerkan dengan medium dapar fosfat pH 6,8 hingga 25 ml. kemudian diukur kandungan verapamil tersebut dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 277,6 nm. Uji ini dilakukan triplo.

3.4.5.8.2. Uji Keseragaman Kandungan Film

Tiga unit film berukuran 3,5 x 2 cm 2 yang berasal dari satu cetakan film yang sama dari setiap formula diambil untuk dilakukan pengujian keseragaman kandungan dalam film tersebut. Film yang telah dipotong- potong dimasukkan ke dalam 100 ml medium dapar fosfat pH 6,8. Kemudian dilakukan pengadukan dengan pengaduk magnetik selama 6 jam dan didiamkan selama 18 jam. Larutan uji diambil 5 ml kemudian disaring dengan penyaring membran 0,45 µm. Larutan tersebut diambil sebanyak 0,5 ml kemudian di encerkan kedalam labu ukur 5 ml. Setelah itu larutan diukur dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum verapamil HCl 277,6 nm. Uji ini dilakukan secara triplo Deshmane, Subhash V et al., 2009 dengan modifikasi.

3.4.5.9. Uji Penetapan Kadar Verapamil HCl dalam Film

Penetapan kadar verapamil HCl dilakukan dengan cara seperti pada keseragaman kandung film, tetapi sampel film yang digunakan merupakan film dengan bobot yang sama atau hampir sama. Penetapan kadar film dengan menggunakan film dengan bobot yang hampir sama bertujuan untuk mengetahui kadar verapamil HCl di dalam film yang memiliki bobot yang mirip sebagai acuan pemilihan sampel untuk uji pelepasan obat. 24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.5.10. Uji Ketahanan Pelipatan Film

Daya tahan pelipatan diukur dengan melipat film sebanyak 300 kali secara terus menerus. Daya tahan dapat dilihat dari jumlah pelipatan yang dilakukan di tempat yang sama sampai film sobek Koland, Charyulu dan Prablu, 2010.

3.4.5.11. Sifat Mekanik Film

Sifat mekanik film diuji berdasarkan kekuatan tarik tensile strength dan perpanjangan pada saat putus elongation at breaks. Pengujian sifat mekanik dilakukan dengan menggunakan alat tensile tester Storograph R1. Film dipotong dengan bentuk halter dengan dumbbell Astm- D-1822 L Crosshead seperti berikut: Sumber : http:www.dumbbell.co.jp, 2014 Gambar 3.4. Contoh potongan film untuk uji sifat mekanik Film ditarik dengan gaya 100 kg, dengan kecepatan 25 mmmenit, dan dibaca dengan kertas grafik dengan skala terkecil 0,01 kg. Pengukuran elongasi dan kekuatan peregangan dilakukan dengan rumus berikut: Perpanjangan putus = Pa a a i i −Pa a awa i Pa a awa i Kekuatan tarik = Gaya a i N L a a a i 2 Hasil yang diperoleh dianalisa secara statistik mengunakan sofware SPSS Abbaspour, M.R., S. Makhmalzadeh, dan S. Jalali, 2010 dengan modifikasi.

3.4.5.12. Uji Pelepasan Verapamil HCl secara In vitro

Uji pelepasan obat secara invitro dari film 3,5 x 2 cm 2 dilakukan dengan menggunakan metode dayung berputar. Uji disolusi dilakukan