21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 3.4. Formula Film Sambung Silang Kitosan-Sitrat
Formula Eksipien kitosan-sitrat
gram Kitosan
gram Gliserin
gram Verapamil
gram Asam
asetat 4 gram
pH 4 pH 5
pH 7 F1
4 -
- -
2,8 2,4
90,8 F2
- 4
- -
2,8 2,4
90,8 F3
- -
4 -
2,8 2,4
90,8 F4
- -
- 4
2,8 2,4
90,8
3.4.5 Karakterisasi Film Sambung-silang Kitosan-Sitrat 3.4.5.1.Viskositas
Cairan pembentuk film CPF F1, F2, F3 dan F4 diuji viskositas dengan menggunakan viskotester HAAKE 6R dengan nomor spindel 3R
dan kecepatan putaran spindel 60 rpm pada suhu ruang Rane dan Kale,
2009 dengan modifikasi.
3.4.5.2. Organoleptis Film
Pengamatan organoleptis film dilakukan secara mikroskopik dan makroskopik. Pengamatan mikroskopik film dilakukan pada penampang
membujur dan melintang dari film tersebut. Pengamatan makroskopik film dilakukan dengan mengamati secara visual warna dan tekstur permukaan
film J.Balasubramanian et al., 2012.
3.4.5.3. Uji Ketebalan Film
Pengukuran ketebalan film diukur dengan menggunakan mikrometer pada keenam sisi di sekeliling film. Kemudian dihitung rata-
rata ketebalannya dan dinyatakan dalam satuan mikrometer µm Semalty,
M. et al., 2008 dengan modifikasi.
3.4.5.4.Uji Keragaman Bobot
Film dari semua formulasi yang memiliki ukuran yang sama 3,5 x 2 cm
2
ditimbang dan rata-rata berat film tersebut dihitung. Pengujian ini dilakukan sebanyak tiga film pada masing masing formula. Kemudian
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
standar deviasi dari masing-masing formula dihitung Chinta, Durga Praveena et al, 2013 dengan modifikasi.
3.4.5.5.Uji Daya Mengembang film
Film dengan ukuran 3,5x2 cm
2
dibiarkan mengembang di dalam 15 ml medium dapar fosfat pH 6,8 pada cawan penguap. Film ditimbang pada
waktu ke 5, 10, 15, 30, 60, 90 dan 120 menit. Sebelum ditimbang film dihilangkan airnya dengan kertas saring. Persen mengembang dapat diukur
dengan persamaan berikut: Indeks Mengembang =
W −W W
X Dimana Wt adalah berat pada waktu t dan Wo adalah berat pada
waktu 0 Mahalaxmi et al., 2010. Hasil yang diperoleh dianalisa secara statistik mengunakan sofware SPSS
3.4.5.6. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum Verapamil HCl
Dilakukan scanning panjang gelombang dari larutan standar verapamil HCl dengan konsentrasi 40 ppm menggunakan spektrofotometer
UV dengan panjang gelombang 200-400 nm USP-NF, dengan modifikasi.
3.4.5.7. Pembuatan Kurva Kalibrasi Verapamil HCl
Kurva kalibrasi verapami HCl diukur dengan melarutkan 100 mg verapamil HCl dalam 100 ml dapar fosfat, sehingga diperoleh larutan
dengan konsentrasi 1000 ppm. Kemudian dibuat seri konsentrasi 0,10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 ppm. Seri konsentrasi verapamil HCl tersebut diukur
menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum verapamil HCl yaitu 277,6 nm Ajeng, Wisnu, 2012 dengan modifikasi.
3.4.5.8. Keseragaman kandungan Verapamil HCl dalam Film 3.4.5.8.1. Optimasi Waktu ekstraksi Verapamil HCl dari Film
Film yang terdapat didalam cetakan keseluruhannya ditimbang kemudian dipotong potong. Film yang telah terpotong potong tersebut
dimasukkan ke dalam 100 ml medium dapar fosfat pH 6,8 kemudian