Verapamil Hidroklorida TINJAUAN PUSTAKA

15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gliserin digunakan pada sediaan farmasi sebagai humektan, emolien, kosolven, dan pelarut pada sediaan cair dan setengah padat. Selain itu gliserin pada sediaan kapsul gelatin lunak digunakan sebagai zat pemberi sifat plastis plasticizer Rowe et al., 2009. Film dari polimer saja cenderung rapuh dan sering retak pada saat pengeringan. Penambahan agen pemberi sifat plastis plasticizer pada cairan pembentuk film dapat mengurangi permasalahan tersebut. Ketika plasticizer ditambahkan, rigiditas molekular dari polimer berkurang akibat pengurangan kekuatan rantai intermolekular polimer. Molekul plastisizer menempatkan dirinya diantara rantai polimer, kemudian memecahkan interaksi polimer-polimer tersebut. Plasticizer meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi kerapuhan dari film Nadarajah, Kandasamy, 2005. 16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Formulasi Sediaan Padat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Penelitian I FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Farmakologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Kesehatan Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Kimia Obat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Riset UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan P3TIR BATAN Pasar Jum’at. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2015.

3.2. Bahan

Kitosan PT. Biotech Surindo, Indonesia; berat molekul sedang; derajat deasetilasi 86,51, trisodium sitrat dihidrat Merck, Jerman, verapamil hidroklorida Kimia Farma, Indonesia, asam asetat glasial Merck, Jerman, asam klorida, natrium hidroksida PT. Brataco, kalium hidrogen fosfat PT. Brataco, kalium biftalat, indikator fenolftalein LP, indikator metil merah, natrium karbonat anhidrat dan aqua destilata.

3.3 Alat

Oven Eyela NDO-400, Jepang, pH meter Horiba F-52, lumpang dan alu, desikator, pengaduk magnetik SRS 710H Adventec, Jepang, stand up stirrer IKA RW 20 Digital, mikroskop optik Olympus IX 71, Jepang, mikrometer digital Mitutoyo, Jepang, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-290, Fourier Transform Infrared Shimadzu, viskotester HAAKE 6R, alat potong dumb bell Saitama dengan standar ASTM –D 1822-1, Jepang, tensile tester Storograph R1 Toyoseiki, Jepang, seperangkat alat disolusi Erweka DT626HH, timbangan analitik AND GH-120, buret dan statis, mikropipet Bio Rad, saringan membran 0,45 µm, spuit dan alat-alat gelas.