Uji Penampilan Fisik Karakterisasi Eksipien Sambung Silang Kitosan Sitrat

31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Eksipien F1, F2, F3 memiliki derajat subtitusi secara berturut turut 1,424; 5,399 ; dan 7,5 grammol. Hasil derajat substitusi tersebut menunjukkan bahwa F3 dengan sambung silang larutan natrium sitrat pH 7 memiliki jumlah kandungan sitrat yang paling besar yang selanjutnya diikuti oleh pH 5 dan pH 4. Hasil derajat substitusi ini sesuai dengan hasil turbidimetri yang menunjukan bahwa ikatan sambung silang kitosan dengan sitrat paling besar terjadi pada larutan natrium sitrat pH 7.

4.3.5. Analisa Gugus Fungsi

Gambar 4.3 . Spektrum FTIR Kitosan Sitrat pH4 ; pH 5; pH 7 dan Kitosan 32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.3. Spektrum FTIR Kitosan Sitrat pH4 ; pH 5; pH 7 dan Kitosan Gugus fungsi Bilangan Gelombang cm -1 Kitosan sitarat pH 4 Kitosan sitarat pH 5 Kitosan sitarat pH 7 Kitosan pembanding -OH, -NH 2 3476,84 3473,95 3476,84 3294,56 -NH 3+ 3053,15 2879,85 3053,45 - -N-H bend 1665,60 1656,92 1665,60 1556.92 -C=O 1589,41 1575,91 1589,41 1588,45 -COO - 1384,95 1409,06 1384,95 - Analisis gugus fungsi dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan gugus fungsi pada eksipien kitosan-sitrat. Analisa gugus fungsi dilakukan dengan menggunakan Fourier Transform Infrared FTIR. Spektrum IR kitosan dan kitosan sitrat pH 4; pH 5; pH 7 ditunjukan pada gambar 4.3. Spektrum IR kitosan dan kitosan sitrat memiliki puncak pada 3500-3000 cm -1 yang menunujukkan terdapatnya gugus OH dan NH 2 . Kitosan sitrat pH 4; pH 5; dan pH 7 terdapat puncak 3100- 3053 cm -1 yang menunjukkan terdapatnya gugus NH 3 + gugus ini merupakan hasil interaksi antara amida dari kitosan dengan sitrat. Pada spektrum kitosan puncak 1655 cm -1 dan 1600.02 cm -1 menunjukan adanya gugus N-H dan C=O, pada spektrum kitosan sitrat puncak yang menunjukkan gugus N-H dan C=O mengalami perubahan yaitu puncak 1656,92 cm -1 yang menunjukkan gugus N-H memiliki serapan yang lebih rendah dari serapan dengan gugus yang sama pada spektrum kitosan. Puncak 1588,45 cm -1 pada spektrum kitosan sitrat yang merupakan gugus karbonil memiliki serapan yang lebih tajam dibandingkan dengan gugus karbonil pada spektrum kitosan. Hal tersebut terjadi karena terjadinya interaksi antara amida pada kitosan dengan karboksilat dari sitrat sehingga gugus amida berkurang karena berubah menjadi NH 3 + dan C=O bertambah akibat gugus karboksilat yang berasal dari sitrat. Puncak 1375 cm -1 pada spektrum kitosan merupakan gugus C-O. Puncak 1407,13 pada spektrum kitosan sitrat merupakan gugus COOH - yang terbentuk dari ikatan sambung silang atara kitosan dengan sitrat Pavia, Donald L., Gary M. Lampman, George S. Kriz, dan James R. Vyvyan, 2008.