Uji Penampilan Fisik Penentuan Derajat Keasaman pH

20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta HCl 1,0 N yang telah dibakukan sampai titik akhir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga kemerahan. DS mol gram = Yuliani, andi adha, 2012 dengan modifikasi.

3.4.3.5. Analisis Gugus Fungsi

Analisis gugus fungsi menggunakan alat spektrometer infra merah dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan gugus fungsi pada eksipien kitosan-sitrat. Sejumlah sampel yang akan diuji ditambahkan ke dalam KBr. Campuran tersebut kemudian digerus hingga homogen. Pemeriksaan gugus fungsi dilakukan pada bilangan gelombang 500-4000 cm -1 De Moura M, Auada FA et al., 2009 dengan modifikasi.

3.4.4. Pembuatan Film Sambung Silang Kitosan-Sitrat

Eksipien kitosan-sitrat 4 g dengan pH larutan natrium sitrat yang berbeda yaitu 4, 5, dan 7, gliserin 2,8 gram dan verapamil HCl 2,4 gram dilarutkan dalam asam asetat 4 90,8 gram. Campuran tersebut diaduk hingga homogen dengan menggunakan pengaduk magnetik selama 1 jam. Cairan pembentuk film CPF yang dihasilkan didiamkan selama 24 jam untuk menghilangkan gelembung. CPF kemudian dituang ke dalam cetakan film 8 x 3,5 cm sebanyak 10 gram lalu dikeringkan dengan oven 50 o C selama 20 jam. Setelah kering, film dipotong sehingga mempunyai ukuran 3,5 x 2 cm 2 . Film kemudian dibungkus dengan aluminium foil dan disimpan dalam desikator untuk pengujian selanjutnya. Pembuatan film seperti diatas juga dilakukan untuk membuat film kitosan pembanding. Film tersebut menggunakan kitosan sebagai eksipien pembentuk film. 21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 3.4. Formula Film Sambung Silang Kitosan-Sitrat Formula Eksipien kitosan-sitrat gram Kitosan gram Gliserin gram Verapamil gram Asam asetat 4 gram pH 4 pH 5 pH 7 F1 4 - - - 2,8 2,4 90,8 F2 - 4 - - 2,8 2,4 90,8 F3 - - 4 - 2,8 2,4 90,8 F4 - - - 4 2,8 2,4 90,8 3.4.5 Karakterisasi Film Sambung-silang Kitosan-Sitrat 3.4.5.1.Viskositas Cairan pembentuk film CPF F1, F2, F3 dan F4 diuji viskositas dengan menggunakan viskotester HAAKE 6R dengan nomor spindel 3R dan kecepatan putaran spindel 60 rpm pada suhu ruang Rane dan Kale, 2009 dengan modifikasi.

3.4.5.2. Organoleptis Film

Pengamatan organoleptis film dilakukan secara mikroskopik dan makroskopik. Pengamatan mikroskopik film dilakukan pada penampang membujur dan melintang dari film tersebut. Pengamatan makroskopik film dilakukan dengan mengamati secara visual warna dan tekstur permukaan film J.Balasubramanian et al., 2012.

3.4.5.3. Uji Ketebalan Film

Pengukuran ketebalan film diukur dengan menggunakan mikrometer pada keenam sisi di sekeliling film. Kemudian dihitung rata- rata ketebalannya dan dinyatakan dalam satuan mikrometer µm Semalty,

M. et al., 2008 dengan modifikasi.

3.4.5.4.Uji Keragaman Bobot Film dari semua formulasi yang memiliki ukuran yang sama 3,5 x 2 cm 2 ditimbang dan rata-rata berat film tersebut dihitung. Pengujian ini dilakukan sebanyak tiga film pada masing masing formula. Kemudian