Asam Asetat Gliserin TINJAUAN PUSTAKA

16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Formulasi Sediaan Padat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Penelitian I FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Farmakologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Kesehatan Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Kimia Obat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Riset UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan P3TIR BATAN Pasar Jum’at. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2015.

3.2. Bahan

Kitosan PT. Biotech Surindo, Indonesia; berat molekul sedang; derajat deasetilasi 86,51, trisodium sitrat dihidrat Merck, Jerman, verapamil hidroklorida Kimia Farma, Indonesia, asam asetat glasial Merck, Jerman, asam klorida, natrium hidroksida PT. Brataco, kalium hidrogen fosfat PT. Brataco, kalium biftalat, indikator fenolftalein LP, indikator metil merah, natrium karbonat anhidrat dan aqua destilata.

3.3 Alat

Oven Eyela NDO-400, Jepang, pH meter Horiba F-52, lumpang dan alu, desikator, pengaduk magnetik SRS 710H Adventec, Jepang, stand up stirrer IKA RW 20 Digital, mikroskop optik Olympus IX 71, Jepang, mikrometer digital Mitutoyo, Jepang, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-290, Fourier Transform Infrared Shimadzu, viskotester HAAKE 6R, alat potong dumb bell Saitama dengan standar ASTM –D 1822-1, Jepang, tensile tester Storograph R1 Toyoseiki, Jepang, seperangkat alat disolusi Erweka DT626HH, timbangan analitik AND GH-120, buret dan statis, mikropipet Bio Rad, saringan membran 0,45 µm, spuit dan alat-alat gelas. 17 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4. Cara Kerja

3.4.1. Penelitian Pendahuluan 3.4.1.1. Optimasi Konsentrasi Natrium Sitrat Sambung silang kitosan-sitrat dibuat dengan tiga variasi konsentrasi larutan natrium sitrat yaitu 1; 1,5 dan 2 dengan pH 5. Larutan natrium sitrat dengan berbagai konsentrasi tersebut ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan kitosan 2 sambil diaduk menggunakan stand up stirrer dengan kecepatan 1300 rpm. Penambahan larutan natrium sitrat ke dalam larutan kitosan dengan perbandingan 1:5 vv larutan natrium sitrat : larutan kitosan Nur, ifthah, 2011 dengan modifikasi. Amati penampilan cairan pembentuk eksipien dan diuji turbidimetri. Kemudian cairan pembentuk eksipien tersebut dikeringkan dengan oven pada suhu 55 o C sampai kering, lalu dihaluskan hingga menghasilkan bentuk serbuk untuk selanjutnya dilakukan uji kelarutan.

3.4.1.2. Uji Turbidimetri

Pengujian turbidimetri dilakukan untuk memilih konsentrasi optimal natrium sitrat dengan melihat dari nilai kekeruhan yang dihasilkan oleh masing-masing formula tersebut. Cairan pembentuk eksipien sambung silang kitosan-sitrat diukur turbiditas pada 420 nm dengan spektrofotometer visibel dan kekeruhan dinyatakan dengan 100-T. Pengukuran turbidimetri ini juga dilakukan terhadap larutan kitosan 2 dalam asam asetat 1 yang ditambahkan aquades sebanyak volume sitrat yang digunakan pada proses sambung silang kitosan tersebut Shu, X.Z et al.,2001 dengan modifikasi.

3.4.1.3. Uji Kelarutan Eksipien Sambung Silang Kitosan-Sitrat

Uji kelarutan eksipien sambung silang kitosan-sitrat dilakukan dengan melarutkan eksipien kitosan sitrat 0,6 g didalam asam asetat 4 hingga mencapai volume 15 ml Agusnar, Harry, 2007 dengan modifikasi. 18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.2. Pembuatan Eksipien Sambung Silang Kitosan-Sitrat

Eksipien sambung silang kitosan sitrat dibuat seperti yang tertera pada optimasi konsentrasi natrium sitrat. Eksipien sambung silang kitosan- sitrat dibuat dengan konsentrasi natrium sitrat optimum yaitu 1,5. Larutan natrium sitrat dibuat dengan tiga variasi pH yaitu 4, 5, dan 7. Tabel 3.4. Formula Eksipien Sambung Silang Kitosan-Sitrat Formula Larutan kitosan 2 dalam asam asetat 1 ml Larutan natrium sitrat 1.5 ml pH 4 pH 5 pH 7 F1 50 10 - - F2 50 - 10 - F3 50 - - 10 3.4.3. Karakterisasi Eksipien Sambung Silang Kitosan-Sitrat 3.4.3.1. Uji Tubidimetri Interaksi sambung silang natrium sitrat dengan kitosan diuji dengan pengujian turbidimetri. Cairan pembentuk eksipien sambung silang kitosan- sitrat diukur turbiditas pada 420 nm dengan spektrofotometer UV-Vis dan kekeruhan dinyatakan dengan 100-T. Pengukuran turbidimetri ini juga dilakukan terhadap larutan kitosan 2 dalam asam asetat 1 yang ditambahkan aquades sebanyak volume sitrat yang digunakan pada proses sambung silang kitosan tersebut Shu, X.Z et al.,2001 dengan modifikasi.

3.4.3.2 Uji Penampilan Fisik

Uji penampilan fisik dilakukan terhadap kitosan dan kitosan-sitrat yang meliputi uji terhadap bentuk, warna dan bau Nur, ifthah, 2011.

3.4.3.3 Penentuan Derajat Keasaman pH

Penentuan derajat keasaman dilakukan terhadap kitosan dan eksipien sambung silang kitosan sitrat. Eksipien kitosan dan kitosan-sitrat sebanyak 1 g didispersikan dalam aquadestilata 50 ml yang diaduk dengan bantuan pengaduk magnetik selama 15 menit. Kemudian dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi Nur, ifthah, 2011.