87
5.3.7. Konsep Utilitas
Limbah pembuangan air diolah secara komunal, yaitu dibuang pada satu
tempat, dibuang disisi utara bangunan karena terdapat selokan, dan dibuang pada saluran pembuangan.
Penyediaan air bersih diperoleh dari air PDAM dan air tadah hujan sebagai
alternative penggunaan air kedua yang ditempatkan di tandon bawah. Kemudian di pompa ketandon atas lalu didistribusikan pada kamar mandi,
area yang membutuhkan pengairan kolam, dan toilet yang ada di dalam bangunan.
Limbah pembuangan sampah dibuat adanya shaft utama sebagai jalur
pembuangan sampah yang praktis sehingga petugas kebersihan tanpa harus naik turun.
5.3.8. Konsep MekanikalElektrikal
Sistem elektrikal bangunan menggunakan aliran listrik dari PLN dan
genset, penggunaan 2 unit genset digunakan sebagai tenaga alternatif ketika aliran listrik PLN padam. Dikarenakan penggunaan tenaga
pencahayaan dan penghawaan yang buatan sehingga kebutuhan sumber energi tenaga listrik lebih besar.
Sistem pencahayaan bangunan menggunakan pencahayaan buatan yang
dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor lux sensor. Dengan begitu, energy
bangunan menjadi lebih hemat namun penerangan ruang lebih mudah dilakukan. Selain itu juga terdapat pencahayaa alami yaitu penggunaan sky
light yang terdapat pada area lobby perpustakaan hal ini di fungsikan agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam ruangan sehingga menghemat
penggunaan listrik pada siang hari.
Dikarenakan bangunan ini menggunakan penghawaan buatan, maka penghawaan buatan AC disini menggunakan sistem terpisah yaitu pada
setiap bangunan dan disesuaikan dengan fungsi bangunan tersebut dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
menggunakan AC Central. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar bawah ini :
Sistem keamanan kebakaran menggunakan hydrant dan sprinkler, hydrant
air untuk penyemprotan kebakaran. Sebagai pendeteksian awal dapat dipasang alat pendeteksi asapapi yang di luar dipasang sekitar 3 meter
dari luar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar bawah ini :
Gambar 5.10. Diagram sistem AC Central bangunan Sumber :
http:masisnanto.blogdetik.com20081229ac-central-all-water-system , 2008
Gambar 5.11. Diagram sistem fire fighting system hydrant Sumber :
http:fyan.susahtidur.com?p=143 , 2008
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
Dikarenakan bangunan galeri ini memiliki tingkat lantai yang ± 15 meter
sehingga cukup tinggi, maka membutuhkan sistem penangkal petir yang cukup. Hal ini sangat diperlukan apabila terjadi arus pendek dari petir yang
menyambar bangunan dan akan ada kecenderungan menimbulkan kebakaran bangunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar bawah
ini :
Sistem transportasi vertikal bangunan galeri ini lebih menekankan kepada
penggunaan eskalator dan tangga biasa. Hal ini disebabkan pertimbangan efisiensi energitenaga yang dihabiskan bangunan serta ketinggian level
bangunan yang hanya mencapai 4 lantai. Dengan tujuan agar pengunjung dapat menikmati nuansa interior bangunan dan memperkuat nuansa
interior yang memang didesain khusus sesuai jenis penggambaran kehidupan.
Gambar 5.12. Diagram sistem penangkal petir modern Sumber :
http:anti-petir.comlayanan-kamipenangkal-petir-elektrostatis , 2012
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
90
BAB VI APLIKASI RANCANGAN