80
Dengan  adanya  permainan  bentuk  lempeng  dan  batang,  maka  konsep desain  bangunan  perancangan  ini  nantinya  mencitrakan  image  Matanesia  yang
menganut  konsep  Mies  van  de  Rohe  “function  follows  form”.  Apabila diaplikasikan  dalam desain  bangunan,  maka  dapat  dilihat  pada  gambar  di  bawah
ini
Selain  itu,  transparansi  juga  diterapkan  dalam  bangunan  ini.  Menurut Sigfried  Giedion  dalam  buku  Transparancy,  1997  semua  kaca  di  bangunan
Bauhaus  menggunakan  area yang  sangat  transparan  sehingga  dapat
menghubungkan maupun pembauran kegiatan diluar maupun di dalam. Begitupun di  galeri  ini.  Sisi  transparan  diterapkan  di  lantai  1  yang  tanpa  sekat  pembatas
ruang dalam dan luar, sehingga pembauran dan pencampuran ruang luar ke dalam bangunan  terasa.  Selain  itu  juga  dibuat  adanya  bukaan  besar  agar  transparansi
bangunan juga masih terasa di lantai 2-3.
5.3. Konsep Rancangan
5.3.1. Konsep Bentuk dan Massa Bangunan
Konsep  bentuk  dan  massa  bangunan  galeri  fotografi  ini  bermain  dengan visualisasi  bangunan  kontras  dengan  bangunan  sekitar  permainan  garis  bidang
kulit  bangunan    minim  ornamen,  dengan  permainan  bentuk    bangunan  yang
Gambar 5.1. Konsep desain galeri di site.
Sumber : Gambar pribadi, 2012
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
81
melibatkan penggabungan bentuk batang dan lempeng dalam desain bentuk dasar bangunan  sehingga  tercipta  bentuk-bentuk  baru  yang  inofatif  dan  tidak  monoton
karena  banyak  kejutan  bentukan  ruang.  Selain  itu,  penegasan  image  sebagai pencitraan  bangunan  bagi  Matanesia  sendiri  terlihat  melalui  pemilihan  material
bangunan  beton  yg  mencerminkan  kekakuan  dan  kejujuran  desain  wajah bangunan  maupun  bentuk  fasade  disini  bentuk  fasade  dipengaruhi  oleh  bentuk
dasar  permainan  batang  dan  lempeng  yang  telah  dijelaskan  sebelumnya. Penggabungan  warna  yang  harmonis  di  kulit  bangunan  namun  beragam,  juga
merupakan  pencerminan  tema  yang  paling  mendasar  di  bangunan  ini.  Dengan ditambahi  permainan  leveling  lantai  dan  penataan  layout  bangunan  yang
berbentuk abstrak logo Matanesia, sehingga mencerminkan kekompleksan ruang maupun pengguna sebagai penanda pembeda fungsi ruang yang paling dasar.
Konsep  massa  bangunan  galeri  ini  menggunakan  konsep  single  building yang  berupa  rangkaian  massa  yang  terangkai  menjadi  satu  kesatuan  sehingga
menjadi  bangunan  satu  massa.  Sebagai  acuan  desain  paling  dasar  ialah  Selasar Sunaryo  yang  menggunakan  massa  single building  namun  nuansa  yang  tersaji  di
dalam  bangunan  seperti  bukan  bangunan  satu  massa.  Rangkaian  2  massa bangunan  utama  yang  memiliki  bentuk  asimetris  yang  tidak  rumit  namun  saling
berkaitan satu sama lain sehingga menampilkan nuansa yang mengalir antara satu massa  ke  massa  yang  lain.  Gambaran  konsep  massa  bangunan  dapat  dilihat  di
bawah ini
5.3.2. Konsep Sirkulasi Bangunan