65 Gambar 4.3 Analisa orientasi matahari dan arah angin
Keterangan : : Arah orientasi matahari
: Arah angin : Site
Dengan gambaran grafis diatas maka, arah angin yang berhembus di sekitar site yaitu dari timur laut ke barat darat dengan spesifikasi jenis angin ialah
angin musim dan lokal, karena angin berhembus dari laut ke daratan. Untuk masalah iklim arah angin yang berhembus adalah angin lokal yang cukup
didapatkan site ini. Dimana bangunan proyek ini masih dapat terkena hembusan angin selama sekitar site ada lahan terbuka.
Apabila dipertimbangkan dari segi pembuangan air buangan, maka arah pembuangan air kotor dapat dialirkan ke arah selokan sekitar site yang berada di
sepanjang sisi site Jalan Jimerto dan Jalan Ngemplak.
4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar
Analisa ini menjelaskan tentang potensi lingkungan secara visual view bangunan sekitar terhadap site terpilih sehingga dapat menjadikan pendasaran
dalam pemilhan arah orientasi dengan disertai analisa kebisingan. Potensi lingkungan sekitar site yang dapat menjadi petimbangan view
bangunan ialah sungai Kali Mas yang berada tepat di seberang site terpilih
Rumah 2 lantai rata-rata rumah
1 lantai
Gudang 1 lantai tinggi 4m
Gereja dan sekolah Kristen
total ketinggian bangunan 10m
Area yang sebaiknya ditanami pepohonan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
terletak di Jalan Ngemplak. Stren kali seberang site terpilih oleh pemerintah rencananya akan diolah menjadi taman seperti stren kali seberang Hotel Weta
Jalan Simpang Dukuh, sehingga view terbaik orientasi bangunan menghadap koridor jalan utama yaitu Jalan Ngemplak. Adapun analisa kebisingan dan view
ke luar bangunan dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 4.4 Analisa kebisingan dan view ke luar site
Keterangan : : Kebisingan tinggi
: Kebisingan rendah
4.1.4. Analisa Zoning
Analisa ini menjelaskan seperti apa kelompok komponen fungsi bangunan yang disesuaikan dengan eksisting site, pertimbangan lingkungan, dan
pertimbangan lain sehingga dapat menghasilkan tatanan bangunan yang estetis. Zoning lahan sangat berperan penting dalam penentuan fungsi peruntukan
bangunan. Hal ini dikarenakan RTRW kota merupakan pedoman dalam penentuan fungsi bangunan ke depannya agar bangunan yang dirancang tidak salah sasaran
dan dapat berguna dengan efisien di kehidupan masyarakat. Zoning lahan di Surabaya telah diatur dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah RTRW kota
Surabaya yang masa berlakunya mencapai 12 tahun. Sehubungan dengan terpilihnya lokasi site yang berada di wilayah Surabaya Pusat, maka rata-rata
merupakan fasilitas umum, perdaganganjasa, permukiman kampungperumahan lama, RTH, dan permukiman formal. Dan lokasi terpilihnya site yang berada di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
Jalan Ngemplak – Jimerto ialah daerah tata ruang kota yang memiliki peruntukan permukiman kampung, perdaganganjasa, daerah pemerintahan dan fasilitas
umum. Dan berada di kawasan perumahan lama dan perdaganganjasa dengan tingkat kepadatan aktivitas manusia sedang area jalan Jimerto. Walau demikian,
lokasi tapak berada di kawasan pemerintahan yang berjarak ± 400 m dari gedung Kotamadya Kota Surabaya. Sehingga, harga lahan pada lokasi tersebut cukup
mahal namun sangat strategis dan menguntungkan untuk ke depannya. Dalam menganalisa zoning, dibutuhkan analisa ME dan lingkungan sekitar.
Dimana dibutuhkan penyesuaian lingkungan masyarakat sekitar terhadap perancangan ini, sehingga dapat menghasilkan lingkungan yang berkembang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 4.5 Analisa ME dan lingkungan sekitar
Ket :
: Arus kendaraan : ME
: SE : Area pemberhentian truk bemo
Dapat dilihat bahwa sekeliling lokasi terpilih ialah bangunan yang maksimal memiliki ketinggian 2 lantai sehingga penzoningan tidak terpengaruh oleh arah
pembayangan matahari. Dengan pertimbangan arus kendaraan pada Jalan Ngemplak yang cukup ramai dan memiliki lebar badan jalan yang lebih lebar dari
Jalan Jimerto, maka penempatan ME berada di jalan ini. Namun, untuk SE sebagai pintu keluar dari proyek perancangan diletakkan pada Jalan Jimerto yang
memiliki kepadatan arus lalu lintas kendaraan rendah. Dengan tujuan untuk
U
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
mengurangi kemungkinan traffic ways pada saat terjadi arus keluar kendaraan dari perancangan. Setelah terpilihnya ME amupun SE proyek, maka selanjutnya
ditentukan zoning perancangan. Untuk lebih jelasnya, mengenai zoning perancangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 4.6 Analisa zoning perancangan
Keterangan :
: MESE : Area parkir public
: Fasilitas penunjang public : Plasa – Ruang terbuka taman
: Bangunan Utama public dan semi public : Office area private
: Service area
Apabila dilihat dari gambar diatas, penempatan bangunan utama berada sedikit menjorok ke dalam tapak. Hal ini mempertimbangkan tingkat ketenangan
untuk perancangan serta pengaturan zoning yang semakin ke dalam semakin privat.
4.2. Analisa Ruang