Ruang Pamer Gallery Wadah

9 Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolisnya mencapai 3 juta jiwa, Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industry, dan pendidikan di kawasan Indonesia Timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Sehingga, kseimpulan pengertian dari judul diatas secara keseluruhan, Galeri Fotografi “Matanesia” di Surabaya ialah bangunan yang menjadi tempat bernaungnya masyarakat layaknya seperti pusat kegiatan fotografi yang dibuat senyaman rumah tinggal sendiri. Dengan mewadahi segala kegiatan fotografi baik sebagai pusat informasi, pusat galeri foto, maupun tempat berkumpul yang dapat membantu mengapresiasikan karya foto dengan menginformasikan segala hal tentang fotografi di Surabaya sehingga dapat menjadi sarana pusat fotografi pertama di Surabaya.

2.1.2. Studi Literatur

Dalam studi literatur dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi obyek rancangan, sehingga dapat memperjelas maksud dari rancangan tersebut. Pada studi literatur ini, data diambil dari buku, internet, dan narasumber yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan wadah fotografi yang sesuai dengan rancangan. Menurut pengklasifikasian kategori pusat atau wadah suatu bidang profesi maupun aktivitas terutama bidang fotografi, maka pusat fotografi ini terdiri dari tempat pameran, penyimpanan, pengenalan sejarah fotografi, serta menyediakan tempat bagi seluruh fotografer Surabaya untuk mengadakan seminar, workshop, maupun sekedar berkumpul.

2.1.2.1. Wadah

A. Ruang Pamer Gallery

Koleksi-koleksi seni yang dimiliki oleh sebuah museum atau ruang pamer perlu dipamerkan agar dapat diinformasikan dan diapresiasikan kepada masyarakat umum. Agar pameran ini dapat menarik perhatian pengunjung, perlu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 dilakukan penataan yang baik. Koleksi yang tidak dipamerkan harus disimpan dengan baik di ruangan penyimpanan storage. Agar pengunjung tidak mengalami kebosanan, perlu adanya pergantian koleksi yang dipamerkan dengan yang disimpan. Koleksi yang berada baik di ruang pamer maupun di ruang simpan harus cukup terlindung dari api, coretan dan bencana alam. Adapun misi dari perancangan galeri menurut National Galery of Art, Washington ialah  Collecting Fungsi utama galeri ialah menjaga seluruh koleksi dari kerusakan untuk generasi mendatang dalam keadaan sebaik-baiknya. Galeri harus mampu membuat serta merealisasikan program yang efektif dalam hal keamanan, pengendalian keadaan lingkungan, perawatan bangunan, dan konservasi.  Exhibiting Memamerkan koleksi yang dimiliki maupun koleksi lain.  Fostering Understanding Usaha seperti riset untuk pengembangan karya seni sehingga dapat membuat galeri yang edukatif. Kebutuhan ruang dari sebuah galeri sebagaimana tercantum dalam New Metric Handbook 1981 dibedakan menjadi 2, yaitu a. Fasilitas Utama : - Ruang Pamer  Ruang Penerimaan Koleksi  Ruag Dokumentasi kantor, perpustakaan,ruang arsip, catalog, ruang gambar dan cetak  Workshop  Ruang Penyimpanan  Ruang Administrasi Ruang perekam, studio desain, workshop konstruksi dan perawatan, loading bays, dan keamanan  Ruang Edukasi ruang kelas, teater kuliah, kantor dan gudang, laboratorium dan ruang persiapan, ruang media, dan toilet Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11  Ruang Pengelola b. Fasilitas Penunjang : - Hall Utama  Meja Informasi  Ruang Pemutaran film dan Audio Visual  Toko  Café atau Restoran atau Bar Spesifikasi Dan Ketentuan Teknis Terdapat beberapa spesifikasi dan kententuan teknis yang perlu di perhatikan dalam perencanaan dan perancangan sebuah art center, spesifikasi dan ketentuannya Luasan dan Layout Ruang Pameran Semakin luas ukuran sebuah ruang semakin fleksibel. Hal ini dikarenakan sebuah ruang pamer ditentukan dari besarnya karya, banyaknya karya dan sirkulasi pengunjung.  Ruang pemeran minimal memiliki luasan untuk kebutuhan tempat karya 3 – 5 m 2 dengan tinggi plafon 6 – 7 m. Neufert 2 nd  Ruang pamer memiliki luasan untuk tempat kebutuhan tempat material 6 – 10 m 2 dengan tinggi plafon 6 – 7 m. Neufert 2 nd  Ruang studio foto minimal memiliki luasan 12 – 25 m 2 dengan tinggi plafon 3 – 5 m. Neufert 2 nd  Ruang kelas minimal memiliki luasan 15 – 30 m 2 dengan tinggi plafon 3 – 5 m. Neufert 2 nd  Ruang kontrol minimal memiliki luasan 30 m 2 dengan tinggi plafon 3 – 5 m. Neufert 2 nd Lantai ruang pameran harus datar sehingga memudahkan sirkulasi pengunjung dan memudahkan penyusunan benda – benda yang dibutuhkan di dalam ruang pameran. Begitu juga dengan ruang – ruang lainnya, apabila lantai ruang datar akan memudahkan sirkulasi pengunjung. Adapun persyaratan umum galeri menurut Neufert Architect Data 1995 edisi kedua antara lain : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 12  Ruang pamer harus aman dari pencuri, bahaya kebakaran, sinar terik matahari, debu, asap, polusi kendaraan atau industri serta bebas dari kebisingan dan getaran.  Ruang pamer harus terjaga kelembapannya dan lebih baik tidak terkena sinar matahari langsung.  Galeri harus menyediakan lahan untuk pengembangan pada tahun-tahun berikutnya, dengan asumsi akan terjadi penambahan ruang karena penambahan koleksi.  Galeri dapat didukung oleh fasilitas workshopstudiogarasi dalam bangunan tersendiri atau terpisah dengan ruang pamer.  Galeri sebaiknya juga dilengkapi dengan ruang penunjang lain seperti kantor administrasi, ruang pertemuan, ruang baca, atau perpustakaan. Semua itu sebisa mungkin berada dalam satu lantai dengan ruang pamer.

B. Ruang Pelatihan