Konsep Sirkulasi Bangunan Konsep Rancangan

81 melibatkan penggabungan bentuk batang dan lempeng dalam desain bentuk dasar bangunan sehingga tercipta bentuk-bentuk baru yang inofatif dan tidak monoton karena banyak kejutan bentukan ruang. Selain itu, penegasan image sebagai pencitraan bangunan bagi Matanesia sendiri terlihat melalui pemilihan material bangunan beton yg mencerminkan kekakuan dan kejujuran desain wajah bangunan maupun bentuk fasade disini bentuk fasade dipengaruhi oleh bentuk dasar permainan batang dan lempeng yang telah dijelaskan sebelumnya. Penggabungan warna yang harmonis di kulit bangunan namun beragam, juga merupakan pencerminan tema yang paling mendasar di bangunan ini. Dengan ditambahi permainan leveling lantai dan penataan layout bangunan yang berbentuk abstrak logo Matanesia, sehingga mencerminkan kekompleksan ruang maupun pengguna sebagai penanda pembeda fungsi ruang yang paling dasar. Konsep massa bangunan galeri ini menggunakan konsep single building yang berupa rangkaian massa yang terangkai menjadi satu kesatuan sehingga menjadi bangunan satu massa. Sebagai acuan desain paling dasar ialah Selasar Sunaryo yang menggunakan massa single building namun nuansa yang tersaji di dalam bangunan seperti bukan bangunan satu massa. Rangkaian 2 massa bangunan utama yang memiliki bentuk asimetris yang tidak rumit namun saling berkaitan satu sama lain sehingga menampilkan nuansa yang mengalir antara satu massa ke massa yang lain. Gambaran konsep massa bangunan dapat dilihat di bawah ini

5.3.2. Konsep Sirkulasi Bangunan

Konsep sirkulasi bangunan dengan pencapaian ke dalam site secara garis besar telah diuraikan dalam pembahasan analisa aksesibilitas di bab sebelumnya, Gambar 5.2. Konsep desain bentuk dan massa bangunan. Sumber : Gambar pribadi, 2012 permainan lempeng bangunan sebagai pembentuk ruang bangunan Bentuk bangunan yang terbentuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 82 yang kemudian secara lebih lanjut ditetapkan di area Main Entrance dalam perancangan. Disimpulkan bahwa pencapaian ke dalam site dapat diakses dari beberapa jalur, karena letak site sendiri yang pada ke dua sisinya berbatasan langsung dengan jalan yaitu Jalan Ngemplak pada bagian timur site dan Jalan Jimerto pada bagian utara site. Kedua jalan tersebut merupakan akses satu-satunya untuk menuju site ini. Main Entrance diletakkan di Jalan Ngemplak dikarenakan mempunyai kemudahan aksesibilitas dengan intensitas kendaraan yang cukup tinggi, tingkat aktifitas tinggi, dan visualisasi bangunan yang lebih mudah diketahui masyarakat. Sedangkan Jalan Jimerto terletak di bagian utara site merupakan side entrance yang digunakan sebagai akses keluar dari site bangunan dan bagi loading dock barang. Sedangkan, konsep sirkulasi dalam bangunan Galeri Fotografi “Matanesia” di Surabaya ini terbagi menjadi dua sirkulasi, yaitu sebagai berukut :  Sirkulasi ruang luar Sirkulasi pengunjung pada ruang luar taman menggunakan sirkulasi menyebar.  Sirkulasi ruang dalam Gambar 5.3. Konsep sirkulasi bangunan. Sumber : Gambar pribadi, 2012 SE pintu keluarbangunan Entance. Open Space Drop off bangunan Rent for Cafépublic Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 83 Pola sirkulasi yang digunakan untuk mengarahkan pengunjung sesuai aktifitasnya terbagi menjadi 2 macam sirkulasi yaitu sirkulasi linear dan sirkulasi radial.

5.3.3. Konsep Tampilan