Peraturan Bangunan Setempat Kondisi Fisik Lokasi

61 yaitu pekerjaan pengumpulan sampah, pekerjaan pengangkutan sampah, dan pekerjaan pembuangan sampah. Lokasi proyek berada jauh dari TPA Tempat Pembuangan Akhir sehingga tidak tercemar oleh polusi sampah.  Saluran Drainase Pada lokasi proyek ini, memiliki saluran drainase yang terencana dan terstruktur dengan adanya kualitas dan kuantitas untuk mengalirkan debit air yang tercurah dari bangunan ke sungai Kali mas di seberang jalan Ngemplak. Sistem saluran pada sekitar lokasi proyek memiliki jenis system yang berbeda, antara lain  Saluran jalan Ngemplak : tersier dengan Ø 80 – 120.  Saluran jalan Jimerto : tersier dengan Ø 30 – 80. Sistem saluran drainase proyek berada di Pegirian, Kecamatan Genteng, yang merupakan system pematusan primer. Jalan-jalan yang ada pada sekitar kawasan perencanaan, sebagian sudah memiliki saluran tepi jalan selokan yang terbuka brandgang. Sehingga, ketika hujan, air dapat mengalir dengan baik dan tidak menimbulkan genangan di sekitar jalan tersebut. Hal ini sangat berpengaruh dalam hal perawatan jalan yang ada.

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat

Peraturan yang berlaku pada lokasi proyek di Jalan Jimerto – Jalan Ngemplak yang mempengaruhi perencanaan adalah:  Koefisien Dasar Bangunan KDB : 60 .  Koefisien Luas Bangunan KLB : 600 - 800  Tinggi Bangunan : max 15 lantai.  Garis Sempadan Bangunan GSB : 6 m. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

4.1. Analisa Site

4.1.1. Analisa Aksesibilitas

Analisa ini menguraikan tentang proses pencapaian aksesibilitas yang menentukan letak pintu masuk akibat analisa pencapaian tersebut. Dalam hal ini proses pencapaian juga ditentukan oleh beberapa faktor seperti tingkat kepadatan lalu lintas, kondisi eksisting awal site, kondisi alam site, luas lahan, lebar-tidaknya badan jalan di sekeliling site, arah transportasi, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan penentuan Main Entrance ME dan Side Entrance SE tidak sama di setiap letak site yang berbeda. Mempertimbangkan lebar jalan yang lebih lebar Jalan Ngemplak daripada Jalan Jimerto, sehingga tidak akan mengakibatkan penumpukan arus lalu lintas atau mengurangi kemacetan jalan mengingat koridor jalan utama di Jalan Ngemplak memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang sedang. Pertimbangan lain yaitu dari segi arah transportasi di Jalan Ngemplak memiliki arus 1 arah yang dilintasi oleh kendaraan bermotor, kendaraan pribadi, taxi, dan beberapa jurusan lyn mikrolet sehingga dapat dicapai oleh masyarakat dari berbagai wilayah. Namun, Jalan Jimerto merupakan jalan 2 arah dan jalan sekunder sehingga biasanya kendaraan yang melewati jalan Jimerto merupakan kendaraan pribadi, taxi, dan kendaraan bermotor.Apabila disesuaikan dengan site yang berada di Jalan Jimerto, maka sebaiknya ME diletakkan pada koridor jalan utama di Jalan Ngemplak menghadap arah Barat, sedangkan SE diletakkan di jalan sekunder Jalan Jimerto menghadap Utara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.