MKDK IKIP Semarang, untuk dapat disebut sebagai hasil belajar maka perolehan sesuatu yang baru pada tingkah laku tersebut harus memenuhi beberapa syarat:
1. hasil belajar sebagai penyampaian tujuan menekankan pentingnya pencapaian tujuan mengajar. Ketegasan dalam menetapkan tujuan akan memberikan arah
yang jelas pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Tingkat pencapaian tujuan pendidikan mempengaruhi kualitas keberhasilan belajar mengajar;
2. hasil belajar merupakan proses kegiatan belajar yang disadari. Siswa yang termotivasi akan menunjukan belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan,
tidak ada paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan. Disamping itu motivasi sangat berpengaruh terhadap perhatian dan
konsentrasi siswa pada pelajaran; 3. hasil belajar sebagai proses latihan-latihan adalah suatu pengulangan atau
tindakan sebagai proses terhadap rangsangan dari luar, dalam rangka memperoleh kemampuan untuk bertindak. Jadi, latihan merupakan proses
belajar yang disadari oleh pelakunya; 4. hasil belajar merupakan tindak tanduk yang berfungsi dalam kurun waktu
tertentu atau hasil belajar harus bersifat permanen; 5. hasil belajar berfungsi operasional dan potensial.
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Menurut Syah 2008:132 secara
global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam:
1. faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa;
2. faktor eksternal fakTor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa;
3. faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Menurut Hakim 2003:15, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah: 1. Faktor Internal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis.
a. Faktor biologis, terdiri dari kondisi fisik yang normal dan kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang normal maksudya tidak mempunyai kekurangan satu
anggota tubuh seperti tangan, kaki, dan lain sebagainya. Sedangkan kondisi kesehatan fisik maksudnya dalam keadaan sehat. Kedua kondisi ini sangat
menentukan keberhasilan belajar. b. Faktor Psikologis, terdiri dari intelegensi, kemauan, bakat, daya ingat dan
daya konsentrasi. Keseluruhan faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Jika terdapat kekurangan dari salah satu faktor tersebut, maka
tidak akan tercapai keberhasilan belajar.
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini meliputi faktor keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan
faktor waktu. Faktor keluarga dapat berupa kondisi ekonomi keluarga, keturunan dan cara mendidik anak. Lingkungan sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya lingkungan sekolah, sarana pendukung dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Sedangkan faktor waktu disini mengandung maksud
bahwa siswa harus mampu mengatur waktu yang tersedia untuk bermain, belajar, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut
Slameto 2010:54-72
faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut : 1. Faktor Intern dibagi menjadi tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan. a. Faktor Jasmaniah, meliputi :
1. Faktor Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-
bagiannyabebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
2. Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna mengenai tubuhbadan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu.
b. Faktor Psikologis, meliputi : 1. Intelegensi
Untuk memberikan pengertian tentang intelegensi, J.P. Chaplin dalam Slameto, 2010:55 merumuskan sebagai berikut:
a. the ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively; b. the ability to utilize abstract concepts effectively;
c. the ability to grasprelationships and to learn quickly. Jadi intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaiakan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui menggunakan konsep-konsep
yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarai dengan cepat.
2. Perhatian Perhatian menurut Gazali dalam Slameto, 2010:56 adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek bendahal atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar
yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar. 3. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimotivasi seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar
pengaruhnya terhadap balajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. 4. Bakat
Bakat atau aptitude menurut Hilgard dalam Slameto, 2010:57 adalah: “the
capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru kan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata
sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang
belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat dan giat lagi dalam belajarnya itu.
5. Motif Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam
menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif
itu sendiri sebagai daya penggerakpendorongnya. 6. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Anak yang sudah siap matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Jadi kemampuan baru untuk memiliki kecakapan itu
tergantung dari kematangan dan belajar.
7. kesiapan Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever dalam Slameto, 2010:59
adalah : “Preparedness to respond or react”. Kesiapan adalah kesediaan
untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan,
maka hasil belajarnya akan lebih baik. c. Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani
bersifat psikis. Kelemahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbulnya kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani
dapat dilihat dengan adanya kelesuan atau kebosanan, sehingga motivasi dan dorongan untuk menghasilakan sesuatu hilang.
2. Faktor Ekstern terbagi atas faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
a. Faktor Keluarga, meliputi : 1. Cara orang tua mendidik anak
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo dalam
Slameto, 2010:61 dengan pertanyaan yang menyatakan bahwa : Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama, keluarga yang sehat,
besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat
menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
2. Relasi antaranggota keluarga Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.
3. Suasana Rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk faktor yang
disengaja. 4. Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, missal
makanan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-
menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
5. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang
belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan
mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di
sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
6. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap
anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
b. Faktor Sekolah, meliputi : 1. Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu carajalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi
belajar siswa yang tidak baik pula. 2. Kurikulum
Kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap hasil belajar.
3. Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut
juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya yang ada dalam proses itu
sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dalam hal ini adalah guru.
4. Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam
sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.
5. Alat pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang
lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.
6. Waktu sekolah Waktu sekolah adalah terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu
itu dapat pada pagi hari, siang hari, soremalam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika terjadi siswa terpaksa masuk
sekolah sore hari, sebenarnya kurang dapat dipertanggung jawabkan. 7. Metode belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. c. Faktor Masyarakat, meliputi :
1. Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kehidupan
masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya.
2. Mass media Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar,
majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.
Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. 3. Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh dari temen bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan
berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.
4. Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar
siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan
berpengaruh jelek pada anak.
2.2.3 Penilaian Hasil Belajar EkonomiAkuntansi