Tanaman Cincau Hijau TINJAUAN PUSTAKA 1. Pangan pencegah kanker

Tabel 1. Contoh tanaman antikanker Spesies Target penyakit atau galur sel Mode aksi Komponen aktif Cinnamommum casia sel kanker SW-620 sitotoksik, imunomodulator aldehid Brucea antidicenterica leukemia sitotoksik alkaloid Chelidonium majus kanker paru-paru imunomodulator alkaloid Nauclea orientalis bladder karsinoma in vitro antiproliferatif alkaloid Annona muricata adenokarsinoma prostat antiproliferatif acetogenins Annona squamosa karsinoma pankreas sitotoksik acetogenins Annona buliata kanker kolon sitotoksik acetogenins Gossypium indicum sel kanker B16 melanoma sitotoksik flavonoid Polytrichum obioense sel Hela, leukemia mencit sitotoksik flavonoid Phlomis armeniaca kanker hati, leukemia, antiviral, sitotoksik, glikosida Phyllanthus sp. sel kanker hati sitotoksik glikosida Wikstroemia indica leukemia, sel kanker hati antitumor glikosida Brucea sp sel kanker hati, P-388 sitotoksik Lignin Sumber: Kintzios dan Barberaki 2004

2.2. Tanaman Cincau Hijau

Tanaman Cincau Hijau merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara yang tersebar di daerah dataran rendah hingga ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Umumnya tumbuh secara liar di daerah Jawa, Sumatra dan Sulawesi Kusharto et al. 2008. Cincau hijau lebih menyukai tempat yang lembab, teduh dan dekat dengan sumber air daripada tempat yang kering dan terpapar cahaya matahari secara langsung. Kisaran pH yang sesuai untuk tanaman ini 5,5-6,5 dengan suasana tanah yang gembur Ben dan Syu 2008. Ada dua jenis cincau hijau yang dikenal masyarakat yaitu Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr. Cincau hijau C. barbata L. Miers memiliki ciri-ciri: berbatang merambat atau menjalar pada pohon inang hingga panjangnya mencapai 5-16 m, tumbuh liar di pinggiran hutan atau diantara semak belukar. Bentuk daunnya seperti perisai, tengahnya melebar, pangkal melekuk, dan ujungnya meruncing sehingga secara keseluruhan berbentuk seperti jantung. Permukaan bawah daun berbulu halus, sedangkan bagian atasnya berbulu kasar. Cincau hijau P. oblongifolia Merr. disebut juga cincau perdu, cincau pohon, atau camcau pohon. Memiliki batang yang tegak seperti tanaman pada umumnya, bahkan tingginya bisa mencapai 4 m seperti yang terlihat pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Tanaman Cincau Hijau Premna oblongifolia Merr. Sumber: Dokumentasi pribadi Daun P. oblongifolia Merr ada yang berbentuk oval lonjong, dengan panjang daun kurang lebih 1,5 kali lebarnya atau obovat berbentuk bulat telur. Tulang daunnya agak besar, berbulu pendek dan jarang, bahkan ada pula yang tidak berbulu. Klasifikasi P. oblongifolia Merr. Ben dan Syu 2008 adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Asteridae Ordo : Lamiales Famili : Verbenaceae Genus : Premna Spesies : P. oblongifolia Merr. Daun cincau hijau dikenal sebagai bahan minuman segar pencuci mulut berbentuk gel cincau yang biasa dicampur dengan es batu dan sirup. Selain segar, cincau hijau disukai karena diyakini berkhasiat sebagai penurun panas antipiretik dan radang lambung, penurun tekanan darah tinggi dan anti malaria Sunanto 1995. Hasil analisis bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Hasil analisis kimiawi bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr Komponen Bubuk daun cincau hijau P. oblongifolia Merr bk Jacobus et al., 2003 Chalid et al., 2003 Pranoto et al., 2003 Kadar protein 18,17 17,64 18,08 Kadar air daun segar 79,45 79,45 - Kadar air bubuk daun 2,93 2,45 2,51 Kadar serat kasar 52,55 51,01 52,00 Kadar lemak 2,15 2,12 2,14 Kadar abu 8,11 8,11 8,31 Khasiat kesehatan daun cincau hijau diduga karena kandungan komponen bioaktif di dalamnya terutama komponen alkaloid, polifenol, karotenoid dan klorofil. Komponen aktif alkaloid dari akar C. barbata L. Miers adalah 2- norlimacine, cycleabarbatine, tetrandine-2-betaoxide, berbamine, repandine, cycleanorine, daphnandrine, curine, coclauninedan, N-methyloclaurine Sunanto, 1995. Komponen aktif pada daun cincau hijau P. oblongifolia Merr antara lain senyawa alkaloid, fenol hidrokuinon, flavonoid dan tanin Aryudhani 2011. Kajian cincau hijau sebagai bahan pangan fungsional telah diteliti dari berbagai aspek meliputi aspek keamanan, keberadan hayati dan khasiat bagi kesehatan seperti yang terlihat pada Tabel 3. Selain dibuat dalam bentuk gel, cincau hijau dapat dibuat dalam bentuk produk minuman seduhan seperti teh, dan dalam bentuk bubuk daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman seduhan dan bubuk daun cincau hijau mampu menurunkan kadar sitokrom P- 420 dan meningkatkan aktivitas glutation S-transferase pada tikus percobaan Nugrahenny et al ., 2003; Arisudana 2003. Data ini sebagai bukti bahwa cincau hijau merupakan produk pangan yang aman dikonsumsi. Tabel 3. Penelitian Cincau Hijau Aspek Topik Penelitian Referensi Keamanan • Proliferasi sel limfosit pada sel darah tepi manusia in vitro Pandoyo et al. 2000 • Kadar sitokrom P-420 dan aktivitas glutation S-Transferase pada tikus Sprague Dawley SD Nugrahenny et al. 2003 • Toksisitas subkronis pada tikus SD Arisudana 2003 Bioavailibilitas • Karotenoid pada tikus SD Wylma 2003 • Kadar beta karoten pada tikus SD Jacobus et al. 2003 • Klorofil pada tikus SD Hendriyani et al. 2003 • Flavonoid pada tikus SD Raharjo 2004 Khasiat • Anti inflamasi pada mencit Balbc Handayani et al. 2000 • Anti alergi mencit mencit Balbc Rachmini 2000 • Antioksidan pada sel limfosit manusia Koessitoresmi 2002 • Antioksidan sel limfosit pada mencit C3H Setiawaty et al. 2003 • Antikanker pada sel kanker K-562 dan Hela Ananta et al. 2000 • Antitumor dan immunomodulator pada mencit C3H Pranoto et al. 2003 • Aktivitas enzim antioksidan dan pertumbuhan tumor pada mencit C3H Chalid et al. 2003 Analisa Jaringan Kanker • Analisa histopatologi jaringan hati dengan HE pada mencit C3H Widyanto 2010 • Analisa histopatologi jaringan tumor dengan IHK caspase-3 dan penanda vaskularisasi CD31 pada mencit C3H Aryudhani 2011 Khasiat kesehatan dari cincau hijau tidak terlepas dari keberadaan komponen aktif di dalamnya. Keberadaan hayati komponen alkaloid, karotenoid, klorofil dan flavonoid daun cincau hijau di dalam hati dan plasma tikus percobaan menunjukkan bahwa komponen bioaktif tersebut telah diserap dalam jumlah yang bervariasi Wylma 2003, Hendriyani et al., 2003, Raharjo 2004. Khasiat cincau hijau sebagai anti inflamasi ditunjukkan dari sifatnya yang non toksik terhadap sel makrofag Handayani et al., 2000. Selain itu cincau hijau berkhasiat sebagai anti alergi dan anti oksidan terhadap sel limfosit manusia maupun mencit C3H Rachmini 2000; Koessitoresmi 2002 dan Setiawaty et al ., 2003 . Khasiat cincau hijau sebagai antikanker didasari hasil penelitian in vitro dan in vivo. Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa cincau hijau mampu menghambat proliferasi alur sel kanker K-562 dan Hela. Hal ini disebabkan adanya kandungan senyawa polar seperti fenol dan alkaloid pada cincau hijau Ananta et al., 2000. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa pertambahan volume tumor mencit yang diberi pakan bubuk daun cincau hijau relatif lebih rendah jika dibandingkan kontrol. Pengamatan secara makroskopik terhadap tumor menunjukkan telah terjadi peningkatan kematian sel tumor pada mencit perlakuan jika dibandingkan dengan kontrol Chalid et al., 2003. Hasil ini diperkuat dengan penelitian Pranoto et al., 2003 yang menunjukkan bahwa produk cincau hijau berpengaruh nyata terhadap berat bagian tumor yg mengalami kematian secara nekrosis.

2.3. Kanker dan siklus sel

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA BRUSEIN-A YANG DIKAPSULASI LIPOSOM TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (T47D) SECARA IN-VITRO

0 12 49

Pengaruh Produk Daun Cincau Hijau Cyclea Barbata L. Miers Dan Premna Oblongifolio Merr Terhadap Kapasitas Antioksidan Sel Limfosit Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu

0 22 117

Aktivitas Anti-kanker ekstrak rimpang lengkuas lokal (Alpinia Galanga (L) Sw) pada alur sel kanker manusia serta mencit yang ditransplantasi dengan sel tumor primer

0 7 235

Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) Terhadap Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Mencit C3H yang Ditransplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

1 17 81

Mekanisme aktivitas antitumor bubuk daun cincau hijau (Premna blongifolia Merr.) pada mencit c3h yang ditransplantasi sel tumor payudara

1 17 377

Aktivitas antiproliferasi ekstrak daun jambu biji (psidium guajava) terhadap sel kanker payudara MCF-7

0 6 37

Pengaruh ekstrak cincau hijau cyclea barbata l. miers terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan katalase pada mencit c3h bertumor kelenjar susu

0 3 5

Aktivitas Anti kanker ekstrak rimpang lengkuas lokal (Alpinia Galanga (L) Sw) pada alur sel kanker manusia serta mencit yang ditransplantasi dengan sel tumor primer

0 5 225

PENGARUH EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP PEMACUAN APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA

0 6 6

AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI EKSTRAK, FRAKSI ETIL ASETAT DAN ISOLAT RIMPANG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D.

1 11 8