Deteksi protein
Membran yang telah diinkubasi dengan antibodi primer dan antibodi sekunder yang berkonjugasi dengan enzim selanjutnya diinkubasi dengan
substrat LumiGlo selama satu menit dengan agitasi pada suhu ruang. Reaksi enzim susbtrat menghasilkan senyawa chemiluminesense yang intensitasnya
diukur dengan alat Fuji Film Luminescence Image AnalyzerLAS 3000. Substrat LumiGlo berisi MQ Water, larutan peroksida, dan larutan enhancher Luminol
dengan perbandingan 6:1:1.
Kuantifikasi ekspresi protein dengan densitometer.
Setelah membran diekspos menggunakan LAS-3000, pita yang terdeteksi dikuantifikasi menggunakan suatu program komputer bernama ImageJ versi
V1.41, USA. Nilai ekspresi protein dinormalisasi dengan internal loading control menggunakan GAPDH. Langkah-langkah pengukuran disesuaikan dengan
petunjuk pada manual alat. Data hasil pengukuran dengan densitometer selanjutnya dianalisa secara statistik.
3.3.12 Analisis data
Analisis deskriptif diterapkan pada data histopatologi dengan pewarnaan HE. Analisis semi kualitatif dan semikuantitatif diterapkan pada data apoptosis.
Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan lima perlakuan yaitu A Kontrol Negatif, B Kontrol Positif, C
Cincau Hijau 0,88, D Cincau Hijau 1,76 dan E Cincau Hijau 2,64 dan ulangan sebanyak 5 kali. Uji statistik terhadap data terdiri dari uji Barletts untuk
melihat kehomogenan data, dan uji Kolmogorov Smirnov untuk melihat normalitas data pada taraf 5. Apabila kedua asumsi di atas terpenuhi maka
data diuji lebih lanjut dengan uji sidik ragam ANOVA satu arah untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Uji lebih lanjut menggunakan uji DMRT Duncan’s
Multiple Range Test untuk melihat perlakuan yang memberikan perbedaan yang
nyata.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh pemberian bubuk gel daun cincau hijau terhadap
pertumbuhan mencit C3H Parameter yang diamati untuk pertumbuhan mencit pada penelitian ini
meliputi konsumsi ransum, bobot badan, masa laten, volume dan bobot kanker.
4.1.1. Konsumsi ransum Penyusunan ransum dilakukan dengan mempertimbangkan zat gizi
yang terdapat pada bubuk gel daun cincau hijau yang mempengaruhi pertumbuhan mencit. Ransum diberikan dalam bentuk pelet 5 gramekor
mencukupi kebutuhan konsumsi ransum perhari untuk mencit dengan bobot badan di atas 20 g. Waktu pemberian ransum yang sama setiap hari
dimaksudkan untuk mengurangi variabilitas. Sisa ransum ditimbang untuk mengetahui jumlah ransum harian yang dikonsumsi dan bobot badan mencit
diukur dua kali seminggu untuk mengetahui pertumbuhan dan kesehatannya. Masa adaptasi berlangsung selama 6 hari, bertujuan untuk membiasakan
mencit terhadap lingkungan dan ransum yang baru. Pada masa adaptasi dilakukan pengamatan visual untuk melihat kondisi kesehatan mencit yang akan
diberikan perlakuan. Hasil pengukuran konsumsi ransum mencit sebelum transplantasi menunjukkan bahwa konsumsi ransum kelompok kontrol negatif A
2,24±0,28 ghari relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif B 1,78±0,19 ghari, dan kelompok yang diberi bubuk gel daun cincau
hijau masing-masing 0,88 C 1,77±0,21 ghari; 1,76 D 1,80±0,31 ghari; dan 2,46 E 1,83±0,13 ghari seperti yang terlihat pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Konsumsi ransum dan delta bobot badan mencit sebelum dan setelah transplantasi.
Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pd taraf 5 p0,05
Kelompok Sebelum
transplantasi Setelah
transplantasi Konsumsi ransum
g Delta bobot
badan g Konsumsi ransum
g Delta bobot
badan g A
2,24±0,28 1,3
b
2,45±0,58
a
3,3
c a
B 1,78±0,19
1,3
a
1,66±0,25
a
1,2
a
C
a
1,77±0,21 1,8
a
1,91±0,05
a
1,3
b
D
a
1,80±0,31 2,1
a
1,83±0,23
a
-1,3
bc
E
a
1,83±0,13 2,1
a
1,91±0,21
a
2,5
b a