PENDAHULUAN Latar belakang Aktivitas antikanker bubuk gel daun cincau hijau melalui jalur apoptosis dan antiproliferasi pada mencit C3H yang ditransplantasi sel kanker payudara
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
Kanker adalah pertumbuhan abnormal dari sel yang disebabkan mutasi genetik yang mengarah pada ketidakseimbangan antara proliferasi dan
kematian sel. Prevalensi penyakit kanker di seluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola konsumsi pangan.
Hal ini ditunjukkan oleh jumlah kasus kanker pada tahun 2008 sebesar 12,7 juta kasus dan berakhir kematian sebesar 7,6 juta kasus. Pada
tahun 2020, jumlah kasus kanker akan terus meningkat menjadi 15 juta kasus dengan tingkat kematian sekitar 12 juta kasus WHO 2008.
Penyebab kanker karena faktor eksternal sebesar 90-95, sedangkan faktor internal hanya 5-10. Sekitar 30-35 dari faktor eksternal
tersebut diakibatkan oleh faktor pola makan diet. Tingginya persentase kasus kanker yang disebabkan oleh faktor diet menunjukkan bahwa
penyakit kanker sebenarnya dapat dihindari. Sebagai alternatif pencegahan dan pengobatan kanker adalah dengan
mengkonsumsi bahan alami. The World Cancer Research Fund The American Institute of Cancer Research
WCRFAICR, 2007 menyatakan bahwa pola konsumsi pangan yang sehat adalah mengkonsumsi makanan rendah lemak
dan kolesterol, buah-buahan serta sayuran. Konsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah banyak ternyata dapat menurunkan resiko terjadinya
kanker. Beberapa jenis tanaman yang memiliki aktivitas antikanker antara lain teh Camellia sinensis Balentine Robinson 1998, kunyit Curcuma
domestica , buah mengkudu Morinda citrifolia L. Winarti Nurdjanah 2005,
daun oregano Origanum vulgare, rumput laut coklat Sargassum bacciferum Kintzios Barberaki 2004, lengkuas lokal Alpiniagalanga L Sw
Cincau hijau merupakan salah satu tanaman Indonesia yang dikenal sebagai minuman kesehatan yang telah diteliti secara intensif mulai dari aspek
fitokimia, keamanan, ketersediaan hayati dan khasiatnya bagi kesehatan. Komponen bioaktif yang terkandung dalam tanaman cincau seperti alkaloid,
saponin, flavonoid, klorofil dan karotenoid memiliki efek farmakologi. Data ketersediaan komponen bioaktif cincau hijau di dalam tubuh serta aspek
keamanannya jika dikonsumsi dalam jangka panjang telah tersedia. Cincau hijau berkhasiat sebagai anti alergi, anti inflamasi, antioksidan Rachmini 2000,
Rusmarilin 2008 dan Cincau Hijau Chalid 2003, Pranoto 2003.
Handayani 2000, Koessitoresmi 2002. Cincau hijau juga mampu menghambat proliferasi sel kanker Hela dan K657 secara in vitro Ananta 2000, serta mampu
menekan pertumbuhan kanker payudara pada mencit C3H yang ditransplantasi kanker payudara secara in vivo Chalid 2003. Walaupun demikian, bagaimana
mekanisme penghambatan pertumbuhan kanker payudara oleh cincau hijau belum diketahui sehingga mendorong dilakukannya riset ini.
Penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara dapat terjadi melalui induksi apoptosis Xing et al. 2011; Babykutty et al. 2009 Ada dua jalur utama
apoptosis yang dapat dilalui oleh sel yaitu jalur ekstrinsik yang melibatkan reseptor di luar sel dan jalur intrinsik yang melibatkan mitokondria. Proses
apoptosis memerlukan koordinasi beberapa jenis aktivitas protein spesifik. Caspase Cystein Aspartic Acid Proteases adalah protein yang berperan penting
pada proses tersebut. Pada awal jalur apoptosis ekstrinsik berperan caspase-8, sedangkan awal jalur intrinsik melibatkan caspase-9. Pada akhir apoptosis
berperan caspase-3 dan caspase-7 untuk mengeksekusi sel kanker. Substrat target eksekusi caspase 37 adalah PARP PolyADP-ribose polymerase yaitu
suatu protein yang bergabung dengan kromatin. Pemotongan PARP secara bertahap oleh caspase di dalam sel kanker menunjukkan terjadinya proses
apoptosis. Apoptosis merupakan suatu bentuk kematian sel terprogram yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan biokimia spesifik yaitu kromatin terkondensasi,
fragmentasi DNA, pemotongan protein dan berubahnya permeabilitas membran sel. Induksi apoptosis pada sel-sel yang memiliki DNA rusak maupun kanker
pada dasarnya merupakan target dari pencegahan maupun terapi pada penyakit kanker.
Apabila penghambatan sel kanker payudara melalui jalur apoptosis tidak berhasil, maka terjadi proliferasi sel kanker secara tidak terkendali. Pertumbuhan
sel kanker sangat tergantung pada penghantaran sinyal oleh protein kinase untuk berproliferasi. Protein kinase adalah kelompok enzim yang mentransfer
gugus posfat dari ATP ke residu asam amino berbagai protein, yang disebut proses posforilasi. Salah satu kelompok enzim protein kinase yang berperan
penting untuk menunjukkan inisiasi keganasan, proliferasi sel kanker, progresi tumor, dan metastasis adalah enzim ERK12 Extracellular signal Regulated
Kinase -12 dan JNK 12 c-Jun NH
2
-terminal Kinase . Adanya kedua enzim
tersebut di dalam sel kanker menunjukkan progresivitas keganasan kanker.
Pada penelitian ini dikaji pengaruh bubuk gel daun cincau hijau Premna oblongifolia
Merr terhadap apoptosis dan proliferasi sel kanker payudara secara in vivo
menggunakan mencit C3H sebagai model. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan mencit, histopatologi, parameter apoptosis dan proliferasi.
Pengamatan terhadap pertumbuhan mencit mencakup konsumsi ransum, bobot badan, volume kanker, dan bobot kanker. Parameter histopatologi meliputi
diferensiasi sel dan fragmentasi DNA. Selanjutnya dipelajari mekanisme penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara oleh bubuk gel daun cincau
hijau melalui jalur apoptosis melalui sistem enzim caspase caspase-7, -3 dan -9 dan PARP dan pembuktian terjadinya proliferasi sel kanker melalui jalur
penghantaran sinyal yang melibatkan protein kinase ERK12 dan JNK12. ,