Ekstraksi jaringan kanker Yao 2003 Uji aktivitas caspase-7 De Bello et al. 2007

slide dicuci kembali dengan PBS selama 2 menit 2 kali, lalu dikeringkan dengan kertas tissue. Selanjutnya, slide ditetesi dengan converter-POD, kemudian ditutup coverslip lalu diinkubasi kembali pada suhu 37° C selama 30 menit. Setelah inkubasi, slide dicuci PBS selama 2 menit 2 kali. Tahap berikutnya, slide diinkubasi dengan 100 µL larutan substrat DAB selama 15 menit. Untuk proses counterstaining , ditambahkan methyl green pada setiap slide lalu didiamkan selama 5 menit. Tahap akhir adalah proses dehidrasi dengan cara perendaman dalam etanol bertingkat. Setelah kering, slide ditetesi entellan lalu ditutup coverslip dan dilihat di bawah mikroskop. Sel yang mengalami apoptosis akan berwarna coklat karena menyerap DAB, sedangkan sel yang tidak mengalami apoptosis berwarna hijau. Jumlah sel yang berapoptosis dihitung untuk menentukan Indeks Apoptosisnya dengan cara sebagai berikut: Cara menghitung Indeks Apoptosis: Setiap slide diamati di bawah mikroskop cahaya dengan Lapang Pandang Besar LPB 400x, kemudian diambil foto sebanyak 3 lapang pandang. Pada setiap lapang pandang dihitung keseluruhan jumlah sel kanker inti sel berwarna hijau dan jumlah sel apoptosis inti sel berwarna coklat. Untuk setiap perlakuan ada 5 slide. Perhitungan dilakukan secara ’blind” dan diulang dua kali pada waktu yang berbeda. Nilai Indek Apoptosis IA dihitung dengan cara sebagai berikut: Indeks apoptosis IA = Nilai IA pada setiap lapang pandang tersebut dirata-rata untuk setiap slide. Nilai akhir dari setiap kelompok perlakuan merupakan rata-rata nilai IA setiap slide.

3.3.9. Ekstraksi jaringan kanker Yao 2003

Jaringan kanker mencit beku dithawing di dalam buffer homogenisasi dingin yang mengandung buffer RIPA 50 mmll bufer Tris-HCl pH 7,6; 150 mmol NaCl, 1 Nonidet ® P40; 0,5 Sodium deoxycholate, protease inhibitor cocktail 1x, 0,1 SDS dan inhibitor protease cocktail IPC Nacalai Tesque No. Kat:25955, mengandung 4-2-Aminoethyl benzenesulfonyl fluoride hidrochloride, aprotinin from bovine lung , E-64, leupeptine hemisulfate monohydrate, bestatin, pepstatin A. Untuk setiap 10 mg jaringan kanker, ditambahkan 100 µL buffer RIPA, dan 1 µL IPC. Jaringan dicacah dengan gunting lalu dihomogenisasi dalam kondisi di atas es. Setelah didiamkan selama 30 menit, suspensi sel disentrifugasi 14.000 g selama 10 menit pada 4 o C lalu diambil supernatannya untuk uji protein. Supernatan mengandung protein sitosol, sedangkan peletnya mengandung fraksi membran. Supernatan selanjutnya digunakan untuk pengujian kadar protein jaringan kanker berdasarkan metode Bradford 1976 menggunakan larutan standar Bovine Serum Albumin, BSA.

3.3.10 Uji aktivitas caspase-7 De Bello et al. 2007

Caspase-7 diukur dengan metode fluorometri menggunakan kit Apo- ONE TM Homogeneous Caspase 37 Assay Promega, USA. Enzim caspase-7 memotong substrat síntesis péptida DEVD asam aspartat-asam glutamat-valin- asam aspartat yang dikonjugasi dengan molekul fluoresen Rhodamin 110. Fluorokrom yang lepas dideteksi pada panjang gelombang 499 nm. Aktivitas caspase-7 dihitung dari nilai RFU sampel dikurangi dengan RFU blanko. RFU: Rate Fluoroscence Unit . Selanjutnya unit aktivitas dan aktifitas spesifik caspase- 7 ditentukan. 3.3.11. Pengujian ekspresi enzim di jaringan kanker dengan teknik Western blotting Tahapan Western Blotting terbagi 4 bagian, yaitu pembuatan gel elektroforesis, blotting protein ke dalam membran PVDF, bloking membran dan inkubasi dengan antibodi, serta deteksi protein. Pembuatan gel elektroforesis Disiapkan bahan untuk running gel dan stacking gel. Running gel terdiri dari 1,5 M Tris-HCl pH 8,8; sterilized water dan bis-acrylamide 30 masing- masing sebanyak 5 ml; 2,8 ml dan 10 ml. Dilakukan degassing selama 15 menit. Selanjutnya ditambahkan 10 SDS, 1,5 APS dan TEMED masing-masing sebanyak 0,2 ml; 2 ml dan 0,002 ml. Kesemua bahan dicampurkan menggunakan mikropipet, lalu dituang ke dalam cetakan gel berukuran 10x10 cm sebanyak masing-masing 5 ml untuk running gel. Gel akan memadat setelah sekitar 30 menit. Untuk memastikan gel telah padat dengan cara menambahkan MQ water di atas running gel. Jika tidak timbul gelembung diantara gel, maka gel sudah benar-benar memadat. Selanjutnya, stacking gel dituangkan di atas running gel, dan segera dipasang sisir berisi 14 sumur untuk loading sampel dan ditunggu hingga gel memadat sekitar 10 menit. Sambil menunggu gel membeku, disiapkan buffer elektroforesis 360 ml MQ water dan 40 ml 10x buffer elektroforesis. Loading sampel sebanyak 20 µl persumur dan 3 µl untuk marker. Sampel merupakan protein hasil ekstraksi yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan B,C,D,E masing- masing 3 sampel. Elektroforesis diatur pada tegangan 100 Volt dan arus 30 mA selama 120 menit. Setelah selesai, gel dicuci dengan MQ water dan protein target di dalam gel siap diblotting ke dalam membran PVDF. Blotting protein Menyiapkan piranti Western blotting dengan susunan lapisan sandwich sebagai berikut dari bawah ke atas: busa, kertas Whatman 4 lembar, membran PVDF, gel target, kertas Whatman 4 lembar kembali, terakhir busa. Sisir piranti Western blotting ditutup lalu ditempatkan dalam wadah. Sebelum diblotting, membrane PVDF direndam terlebih dahulu dalam methanol beberapa detik dengan digoyang perlahan, kemudian direndam di dalam 10x buffer transfer selama 30 menit agar protein dapat terblotting sempurna ke dalamnya. Tegangan listrik diatur pada 100 Volt, arus 2 Amp selama satu jam, dan piranti selalu ditempatkan dalam kondisi dingin di atas es di dalam cool room. Bloking membran dan inkubasi dengan antibodi Membran PVDF yang telah berisi protein target dicuci dalam TBS selama 5 menit dua kali. Selanjutnya membran diinkubasi dengan blocking buffer 5 skim milk dalam TBST selama satu jam pada suhu kamar. Setelah itu, membran dicuci dengan TBST tiga kali masing-masing 5 menit. Berikutnya, inkubasi membran dengan antibodi Caspase-7 1:1000, Caspase-9 1:1000, Caspase-3 1:1000, PARP 1:1000, ERK12 dan JNK 12 selama semalam. Setelah itu membran dicuci dengan TBST kembali selama 5 menit tiga kali. Antibodi sekunder yang dikonjugasi dengan enzim Horse Redish Peroxidase HRP yang berikatan dengan antibodi pendeteksi anti-rabbit 1:2000 diinkubasi selama satu jam, lalu dicuci kembali dengan TBST tiga kali masing-masing 5 menit. Deteksi protein Membran yang telah diinkubasi dengan antibodi primer dan antibodi sekunder yang berkonjugasi dengan enzim selanjutnya diinkubasi dengan substrat LumiGlo selama satu menit dengan agitasi pada suhu ruang. Reaksi enzim substrat menghasilkan senyawa chemiluminesense yang intensitasnya diukur dengan alat Fuji Film Luminescence Image AnalyzerLAS 3000. Substrat LumiGlo berisi MQ Water, larutan peroksida, dan larutan enhancher Luminol dengan perbandingan 6:1:1. Kuantifikasi ekspresi protein dengan densitometer. Setelah membran diekspos menggunakan LAS-3000, pita yang terdeteksi dikuantifikasi menggunakan suatu program komputer bernama ImageJ versi V1.41, USA. Nilai ekspresi protein dinormalisasi dengan internal loading control menggunakan GAPDH. Langkah-langkah pengukuran disesuaikan dengan petunjuk pada manual alat. Data hasil pengukuran dengan densitometer selanjutnya dianalisa secara statistik.

3.3.12 Analisis data

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA BRUSEIN-A YANG DIKAPSULASI LIPOSOM TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (T47D) SECARA IN-VITRO

0 12 49

Pengaruh Produk Daun Cincau Hijau Cyclea Barbata L. Miers Dan Premna Oblongifolio Merr Terhadap Kapasitas Antioksidan Sel Limfosit Mencit C3H Bertumor Kelenjar Susu

0 22 117

Aktivitas Anti-kanker ekstrak rimpang lengkuas lokal (Alpinia Galanga (L) Sw) pada alur sel kanker manusia serta mencit yang ditransplantasi dengan sel tumor primer

0 7 235

Pengaruh Pemberian Bubuk Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr) Terhadap Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Mencit C3H yang Ditransplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

1 17 81

Mekanisme aktivitas antitumor bubuk daun cincau hijau (Premna blongifolia Merr.) pada mencit c3h yang ditransplantasi sel tumor payudara

1 17 377

Aktivitas antiproliferasi ekstrak daun jambu biji (psidium guajava) terhadap sel kanker payudara MCF-7

0 6 37

Pengaruh ekstrak cincau hijau cyclea barbata l. miers terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase dan katalase pada mencit c3h bertumor kelenjar susu

0 3 5

Aktivitas Anti kanker ekstrak rimpang lengkuas lokal (Alpinia Galanga (L) Sw) pada alur sel kanker manusia serta mencit yang ditransplantasi dengan sel tumor primer

0 5 225

PENGARUH EKSTRAK METANOLIK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP PEMACUAN APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA

0 6 6

AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI EKSTRAK, FRAKSI ETIL ASETAT DAN ISOLAT RIMPANG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D.

1 11 8