Pemantauan Kualitas Udara Pembandingan Hasil Model dengan Hasil Pengukuran

didapat berdasarkan ukuran grid dari peta Kota Cilegon yang sudah di digitasi f Validasi model 5 Pemetaaan Sebaran konsentrasi zat pencemar yang dihasilkan oleh program model meliputi seluruh titik pada rentang grid daerah penerima di Kota Cilegon. Langkah pemetaan distribusi pencemar dilakukan sebagai berikut: a penyediaan peta dasar yaitu peta Kota Cilegon diperoleh dari Badan Perencanaan Kota Cilegon; b digitasi peta dasar yang diperoleh dari Badan Perencanaan Kota Cilegon; c selanjunya peta penyebaran pencemar udara, ditumpangtindihkan dengan peta Kota Cilegon, sehingga dapat diketahui wilayah yang menjadi arah atau terkena penyebaran pencemar udara. Penumpangtindihan overlaping dilakukan dengan program ArcView 3.3.

3.5 Pemantauan Kualitas Udara

Pemantauan kualitas emisi dilakukan di kawasan industri, hal ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi pencemar udara yang diemisikan dari masing-masing pabrik. Untuk aplikasi model penyebaran polutan di Kota Cilegon, dilakukan pengkuran pada beberapa titik sampel untuk mengetahui kondisi awal initial conditions dan kondisi batas boundary conditions. Pengukuran dilakukan di 24 titik sampel yang menyebar di seluruh wilayah Kota Cilegon. Sementara itu untuk mengetahui kondisi batas, dilakukan pengukuran masing- masing di 7 titik sampel di sebelah Timur dan Selatan batas antara Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Untuk validasi model, dilakukan pengukuran di 24 titik sampel secara periodik dalam periode tiga bulanan dari Tahun 2005 sampai Tahun 2007. Kegiatan pemantauan kualitas udara di Kota Cilegon ditampilkan pada Gambar 11.a sedangkan pengukuran di daerah perbatasan ditampilkan pada Gambar 11.b. Pengukuran dilakukan di daerah sekitar kawasan industri, daerah padat lalulintas dan daerah perumahan. a Lokasi pemantauan kualitas udara di Kota Cilegon b. Lokasi pengukuran di daerah perbatasan Cilegon dan Serang Gambar 11. Lokasi pengkuran pencemar udara di dalam dan di perbatasan Kota Cilegon

3.6 Pembandingan Hasil Model dengan Hasil Pengukuran

Hasil model kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran kualitas udara ambien pada beberapa titik sampel. Pengukuran dilakukan di 24 titik sampel di Kota Cilegon bekerja sama dengan DLHPE Kota Cilegon. Selanjutnya guna mengetahui tingkat kepastian hasil model prediksi, Coutinho et al. 2002 berusaha menggambarkan variabilitas hasil model dengan menghitung z-score. R S V V z U − = ……. 3.9 dengan : 2 2 mod Sh U U n ⎡ ⎤ ⎛ ⎞ = − ⎢ ⎥ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ keterangan : z = z-score V R = nilai referensi hasil pengukuran langsung V S = nilai hasil simulasimodel U = nilai penyimpangan yang dapat diterima Sh = simpangan baku n = jumlah nilai hasil simulasimodel Umod = nilai ketidakpastian untuk model prediksi, dianggap setara dengan 2 Nilai hasil program model tersebut dihitung atau dibandingkan dengan nilai hasil pengukuran atau observasi langsung di lapang pengukuran konsentrasi ambien. Batas z-score ditentukan dan diklasifikasikan sebagai berikut: o 2 z ≤ dinyatakan sebagai ‘hasil dapat diterima’ acceptable performance o 2 3 z ≤ dinyatakan sebagai ‘hasil yang diragukan’ questionable performance o 3 z dinyatakan sebagai ‘hasil yang tidak dapat diterima’ unacceptable performance.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Cuaca di Kota Cilegon

Untuk menjelaskan karakteristik udara Kota Cilegon digunakan data iklim stasiun meteorologi Serang, periode pengamatan Tahun 2001 sampai Tahun 2007. Data iklim yang diuraikan, yang berhubungan dengan studi ini meliputi: 1 Suhu udara Variasi suhu harian mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan penyebaran polusi udara. Pada siang hari dengan suhu permukaan tinggi dan yang cukup lebih tinggi dari suhu lapisan udara di atasnya memberikan kecenderungan udara bergerak ke atas dan mengangkut bahan-bahan polutan ke atas, sehingga daerah penyebaran menjadi luas. Sebaliknya pada malam dan pagi hari dengan suhu permukaan rendah dan lebih rendah dari suhu lapisan udara di atasnya, memberi kecenderungan udara diam atau bergerak ke bawah dan memperbesar daya pengendapan sehingga daerah penyebaran bahan-bahan polutan sempit. Suhu udara rata-rata bulanan di Kota Cilegon tidak memperlihatkan fluktuasi atau variasi yang nyata, berkisar dari yang terendah 21,0 o C pada bulan Agustus, sampai yang tertinggi 34,4 o C pada bulan April. Suhu tertinggi terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat dan minimum pada pagi sekitar 07.00 waktu setempat. Variasi suhu tahunan tidak terlalu besar dibandingkan dengan variasi suhu harian. Hal tersebut dikarenakan kedudukan matahari yang hampir selalu di atas khatulistiwa. Beda maksimum dan minimum rata-rata sekitar 14 derajat, variasi suhu tahunan ditampilkan pada Tabel 13. Tabel 13. Variasi suhu tahunan o C Stasiun Suhu Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Cengkareng Maks Rata 2 Min 30,1 26,3 23,6 30,2 26,2 23,4 31,3 26,8 23,6 32,0 27,1 23,7 31,9 27,2 23,8 31,8 26,7 23,2 31,6 26,4 22,7 31,7 26,4 22,4 32,4 26,9 22,8 32,5 27,2 23,3 32,2 27,1 23,6 31,1 26,7 23,5 Curug Maks Rata 2 Min 30,5 25,9 23,2 30,5 25,7 23,0 31,7 26,2 23,1 32,4 26,5 23,2 32,6 26,6 23,2 32,4 26,3 22,5 32,4 25,9 21,7 32,8 26,0 21,6 33,4 26,5 21,9 33,1 26,7 22,7 32,4 26,5 23,2 31,3 26,2 23,0 Serang Maks Rata 2 Min 30,5 26,3 23,5 30,7 26,1 23,8 31,7 26,5 23,8 32,2 26,7 24,0 32,2 26,9 23,5 31,5 26,7 23,0 31,4 26,2 22,8 31,3 26,2 22,4 32,4 26,6 22,9 32,5 26,8 23,2 32,0 26,7 23,3 30,7 26,9 23,4 52