μgm
3
. Sementara itu di Kecamatan Grogol konsentrasi tertinggi terjadi di Desa Grogol yang berlokasi di komplek Arga Baja Pura. Pada periode satu dilokasi tersebut
konsentrasi SO
2
sebesar 13,825 μgm
3
sedangkan pada periode empat konsentrasinya menurun menjadi 11,810
μgm
3
. Di Kecamatan Citangkil, Jombang, Ciwandan dan Cibeber konsentrasi SO
2
berkisar dari 4,127 – 9,601 μgm
3
. Konsentrasi tertinggi terjadi di Desa Sukmajaya yang berlokasi di depan Ramayana. Pada periode satu dilokasi
tersebut konsentrasi SO
2
sebesar 9,601 μgm
3
sedangkan pada periode empat konsentrasinya menurun menjadi 8,198
μgm
3
.
4.6 Prediksi Sebaran SO
2
di Kota Cilegon
Banyak sel berdasarkan ukuruan grid 1 km x 1 km di Kota Cilegon sebanyak 192 sel, sementara nilai kondisi awal di kota tersebut hanya 24 titik sampel. Pebedaan
jumlah titik sampel dengan jumlah sel, akan berdampak pada sebaran polutan di Kota Cilegon. Sebaran SO
2
di seluruh Kota Cilegon seperti ditampilkan pada Gambar 33 pada Lampiran 2.
Pada kecepatan angin 1 ms konsentrasi SO
2
yang diemisikan dari kawasan industri, terjadi pada stabilitas atmosfer B – E. Di Kecamatan Pulomerak di Desa
Suralaya pada titik sampel yang sama, konsentrasi SO
2
tidak mengalami perubahan, besar konsentrasi di titik sampel tersebut sebesar 6,065
μgm
3
. Di Desa Tamansari, dari tiga lokasi titik sampel, satu lokasi menunjukkan perubahan. Konsentrasi SO
2
menurun dari kisaran 19,586
μgm
3
sampai 7,657 μgm
3
. Akan tetapi di Kecamatan Citangkil di Desa Warnasari dan di Kecamatan Ciwandan di Desa Kubangsari dan Kepuh
konsentrasi SO
2
mengalami peningkatan. Di Desa Warnasari Kecamatan Citangkil dari lima lokasi titik sampel, dua lokasi menunjukkan peningkatan. Konsentrasi SO
2
meningkat dari kisaran 7,934 μgm
3
sampai 13,030 μgm
3
. Di Desa Kubangsari dan Kepuh Kecamatan Ciwandan dari 14 titik sampel, tiga lokasi menunjukkan peningkatan
konsentrasi. Konsentrasi SO
2
meningkat dari kisaran 8,671 μgm
3
sampai 12,036 μgm
3
. Pada kecepatan angin 1,5 ms konsentrasi SO
2
yang diemisikan dari kawasan industri, yang menyebar di Kota Cilegon terjadi pada stabilitas atmosfer B – E. Di
Kecamatan Pulomerak di Desa Suralaya pada titik sampel yang sama, konsentrasi SO
2
tidak mengalami perubahan. Di Desa Tamansari, dari tiga lokasi titik sampel, satu lokasi
menunjukkan perubahan. Konsentrasi SO
2
menurun dari kisaran 21,862 μgm
3
sampai 7,818
μgm
3
. Akan tetapi di Kecamatan Citangkil di Desa Warnasari dan di Kecamatan Ciwandan di Desa Kubangsari dan Kepuh konsentrasi SO
2
mengalami peningkatan. Di Desa Warnasari Kecamatan Citangkil dari lima lokasi titik sampel, dua lokasi
menunjukkan peningkatan. Konsentrasi SO
2
meningkat dari kisaran 7,934 μgm
3
sampai 12,586
μgm
3
. Di Desa Kubangsari dan Kepuh Kecamatan Ciwandan dari 4 titik sampel, tiga lokasi menunjukkan peningkatan konsentrasi. Konsentrasi SO
2
meningkat dari kisaran 8,671
μgm
3
sampai 11,897 μgm
3
. Pada kecepatan angin 2 ms konsentrasi SO
2
yang diemisikan dari kawasan industri, yang menyebar di Kota Cilegon terjadi pada stabilitas atmosfer C – E. Di
Kecamatan Pulomerak di Desa Suralaya pada titik sampel yang sama, konsentrasi SO
2
tidak mengalami perubahan. Di Desa Tamansari, dari tiga lokasi titik sampel, satu lokasi menunjukkan perubahan. Konsentrasi SO
2
menurun dari kisaran 17,602 μgm
3
sampai 7,947
μgm
3
. Akan tetapi di Kecamatan Citangkil di Desa Warnasari dan di Kecamatan Ciwandan di Desa Kubangsari dan Kepuh konsentrasi SO
2
mengalami peningkatan. Di Desa Warnasari Kecamatan Citangkil dari lima lokasi titik sampel, dua lokasi
menunjukkan peningkatan. Konsentrasi SO
2
meningkat dari kisaran 7,934 μgm
3
sampai 13,079
μgm
3
. Di Desa Kubangsari dan Kepuh Kecamatan Ciwandan dari 14 titik sampel, tiga lokasi menunjukkan peningkatan konsentrasi. Konsentrasi SO
2
meningkat dari kisaran 8,671
μgm
3
sampai 12,086 μgm
3
. Pada kecepatan angin 2,5 ms dan 3 ms konsentrasi SO
2
yang diemisikan dari kawasan industri, terjadi pada stabilitas atmosfer C – E. Di Kecamatan Pulomerak di
Desa Suralaya pada titik sampel yang sama, konsentrasi SO
2
tidak mengalami perubahan, besar konsentrasi di titik sampel tersebut sebesar 6,065
μgm
3
. Di Desa Tamansari, dari tiga lokasi titik sampel, satu lokasi menunjukkan perubahan. Pada
kecepatan angin 2,5 ms konsentrasi SO
2
menurun dari kisaran 18,033 μgm
3
sampai 7,929
μgm
3
, sedangkan pada kecepatan angin 3 ms konsentrasi SO
2
menurun dari kisaran 18,236
μgm
3
sampai 7,908 μgm
3
. Akan tetapi di Desa Warnsari Kecamatan Citangkil dan di Desa Kubangsari dan Kepuh Kecamatan Ciwandan konsentrasi SO
2
mengalami peningkatan. Di Desa Warnasari Kecamatan Citangkil dari lima lokasi titik sampel, dua lokasi menunjukkan peningkatan. Pada kecepatan angin 2,5 ms konsentrasi
SO
2
meningkat dari kisaran 7,934 μgm
3
sampai 13,418 μgm
3
, sedangkan pada kecepatan 3 ms meningkat sampai 13,696
μgm
3
. Di Desa Kubangsari dan Kepuh Kecamatan Ciwandan dari 4 titik sampel, tiga lokasi menunjukkan peningkatan
konsentrasi. Pada kecepatan angin 2,5 ms konsentrasi SO
2
meningkat dari kisaran 8,671
μgm
3
sampai 12,424 μgm
3
, sedangkan pada kecepatan angin 3 ms meningkat sampai 12,702
μgm
3
.
4.7 Validasi Model Sebaran SO