Analisis karakteristik cuaca di Kota Cilegon

2. Data pengukur kualitas udara ambien 3. Alat penunjuk arah angin 4. Software Wrplot untuk mendapatkan arah dan kecepatan angin rata- rata 5. Software Screen3 untuk menganalisis pola sebaran polutan dari masing-masing pabrik di kawasan industri 6. Software Matlab R2006b versi 7.3 untuk menganalisis distribusi laju sebaran polutan di Kota Cilegon 7. Software ArcView untuk memetakan penyebaran zat pencemar di Kota Cilegon

3.3.3 Data dan informasi pendukung

Untuk mendukung analisis dan evaluasi dalam penelitian ini, diperlukan beberapa data dan informasi, yaitu: 1. Data pabrik di kawasan industri, yakni jumlah pabrik di zona KS, zona Ciwandan, dan zona Pulomerak 2. Penggunaan bahan bakar masing-masing pabrik 3. Penggunaan cerobong masing-masing pabrik 4. Data unsur cuaca atau iklim yang diperoleh dari stasiun Klimatologi Serang

3.4 Analisis Data

3.4.1 Analisis karakteristik cuaca di Kota Cilegon

Analisis faktor-faktor meteorologi antara lain meliputi mawar angin wind rose, analisis stabilitas atmosfer, analisis ketinggian pencampuran polutan, dan analisis profil kecepatan angin pada level ketinggian. Metode analisis penentuan stabilitas atmosfer berdasarkan model persamaan menurut Turner dalam Cooper dan Alley 1994 atau lebih dikenal dengan Pasquill-Gifford-Turner PGT. Kategori PGT dihitung dari kecepatan angin 10 meter di atas permukaan dan mendatangkan insolasi sebagai parameter pengembangan, dengan kategori A = sangat tidak stabil, B = tidak stabil menengah, C = sedikit tidak stabil, D = netral, E = agak stabil, F = stabil yang berhubungan dengan kurva σ y kualitas plume lateral dan σ z kualitas plume vertical untuk difusi waktu rata-rata. Adapun kategori penentuan stabilitas tersebut disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Kondisi atmosfer dalam berbagai stablitas Radiasi matahari siang hari Keawanan malam hari e Kecepatan angin permukaan mdet a Kuat b Sedang c Redup d Berawan ≥ 48 Cerah ≤ 38 2 2 – 3 3 – 5 5 – 6 6 A A – B B C C A – B B B – C C – D D B C C D D E E D D D F F E D D Sumber: Turner 1970 dalam Cooper dan Alley 1994 Keterangan: a. Kecepatan angin permukaan diukur pada ketinggian 10 meter di atas permukaan b. Siang hari pada musim panas yang cerah dengan ketinggian matahari 60 o di atas garis horison c. Siang hari musim panas sedikit gumpalan awan, atau siang hari cerah dengan ketinggian matahari 35 o – 60 o di atas horison d. Siang hari menjelang sore, atau siang hari musim panas yang berawan, atau siang hari musim panas dengan sudut ketinggian matahari 15 o – 35 o e. Keawanan didefinisikan sebagai fraksi dari penutupan langit oleh awan. Metode perhitungan tinggi lapisan pencampuran polutan di atmosfer mixing height dilakukan dengan menggunakan persamaan Randerson 1984: 0, 3 m u z f = ……. 3.1 Perhitungan nilai u dapat dihitung dari kecepatan angin pada 10 meter u 10 , dalam hal ini : 10 0,1 u u = , dengan : u adalah kecepatan friksi ms -1 , dan f adalah parameter coriolis 9,374 10 -5 pada 40 o . Metode perhitungan profil kecepatan angin pada lapisan ketinggian, menggunakan persamaan 2.4 dengan formula: n z o o u z u z ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ……. 3.2 dengan : u z = kecepatan angin pada ketinggian z meter u o = kecepatan angin pada ketinggian z o meter, umumnya dipakai angin permukaan pada ketinggian 10 sepuluh meter n = konstanta, tergantung pada kondisi stabilitas, antara 0,20 – 0,50 seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Hubungan antara kondisi stabilitas dan nilai konstanta n Kondisi stabilitas Nilai konstanta Large lapse rate Zero or small lapse rate Moderate inversion Large inversion 0,20 0,25 0,33 0,50 Sumber: Wark dan Warner 1981

3.4.2 Analisis sebaran polutan di Kawasan Industri