Turbulensi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Polutan

Atmosfer dikatakan dalam kondisi inversi jika terjadi kenaikan suhu terhadap ketinggian. Menurut Schnelle dan Dey 2000, inversi suhu dapat terjadi akibat beberapa hal, yaitu: 1 berubahnya keseimbangan radiasi gelombang pendek dan panjang inversi radiasi seperti yang terjadi secara alami di permukaan bumi pada malam hingga dini hari, 2 karena evaporasi, sehingga terjadi pendinginan permukaan bumi evaporation inversion terutama pada siang hari saat langit cerah tanpa awan, 3 adanya udara hangat bergerak di atas permukaan yang lebih dingin advection inversion, sehingga dapat membentuk kabut, dan 4 adanya subsidensi udara dingin udara dingin lebih berat sehingga cenderung turun, sehingga udara yang lebih hangat naik, seperti yang terjadi di sekitar lereng atau lembah pegunungan.

2.6.2 Turbulensi

Di atas permukaan, ketika udara bergerak akan mengalami gesekan maupun geseran sehingga akan menimbulkan olakan eddy, sehingga terjadi turbulensi yang melibatkan pergerakan molekul-molekul antar lapisan udara dikenal pula sebagai konveksi mekanik forced convection. Di atas ketinggian planetary boundary layer , pengaruh gesekan diabaikan. Pada Gambar 5 divisualisasikan sketsa aliran turbulen di atas permukaan yang halus. Pada lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan, terdapat lapisan tipis yang disebut laminar boundary layer Oke, 1978, yang merupakan lapisan dengan gerakan laminier gerakan paralel terhadap permukaan bumi, tidak ada komponen yang saling menyilang dan tidak ada konveksi, transfer non-radiasi berjalan secara molekular. Sementara itu difusivitas molekular udara sangat kecil, sehingga kadang kala lapisan ini menjadi penghalang yang penting antara permukaan dengan atmosfer. Ketebalannya akan bergantung pada kekasapan permukaan dan kecepatan angin. Jika kecepatan angin tinggi, lapisannya akan menjadi sangat tipis bahkan akan menghilang sementara. Di atas lapisan laminier aliran udara menjadi tidak stabil dan terdiri dari olakan eddy yang acak, disebut lapisan turbulen, dengan ketebalan sekitar 50 meter di atas permukaan. Pada lapisan ini perpindahan turbulen konveksi lebih efektif daripada difusi molekular. Menurut Schenelle dan Dey 2000, Richardson Number Ri dapat digunakan sebagai indikator turbulensi indeks kestabilan atmosfer. Parameter stabilitas dalam hal ini adalah s yang diekspresikan dalam persamaan berikut: g s T z θ Δ ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ Δ ⎝ ⎠ ……. 2.2 dan g z Ri du T dz θ Δ ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ Δ ⎝ ⎠ = ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ……. 2.3 Sumber: McIntosh dan Thom 1973 Gambar 5. Sketsa aliran turbulen di atas permukaan yang halus Tabel 6. Kondisi stabilitas berdasar Richardson Number Ri Stabilitas Ri Keterangan Stabil 0,25 tidak ada vertical mixing, angin lemah, inversi kuat, turbulensi mekanik diperkecil, penyebaran kepulan asap dapat diabaikan Stabil 0 Ri 0,25 turbulensi mekanik ditekan oleh stratifikasi yang stabil Netral 0 turbulensi mekanik Tidak stabil -0,03 Ri 0 turbulensi mekanik dan konveksi Tidak stabil -0,04 konveksi mendominasi, angin lemah, gerak vertikal kuat, asap menyebar dengan cepat secara vertikal dan horisontal Sumber: Schenelle dan Dey 2000

2.6.3 Sirkulasi Angin Lokal