“…Guru sudah mempersiapkan segala perlengkapan media di kelas sebelum siswa masuk kelas, semua sudah tertata rapi mulai dari VCd, laptop,
pengeras suara sound, dan infocus…”.Wawancara dengan informan I, Amriyati
Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa pemanfaatan media VCD harus didukung oleh kemampuan guru dalam menggunakan media VCD
tersebut dan kesesuaian antara materi pelajaran dan isi dari VCD tersebut.
g. Berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional
yang telah ditetapkan
Salah satu indikator efektivitas pembelajaran melalui media audio visual VCD adalah tercapainya tujuan instruksional yang telah ditetapkan, yaitu hasil
belajar yang bagus yang tertuang dalam nilai pada hasil tes materi ibadah haji bisa dilihat di table 5. Hasil Belajar Siswa. Hal ini tidak lepas dari perhatian
siswa terhadap materi ibadah haji yang disampaikan melaui media VCD, seperti yang dibincangkan informan dalam wawancara:
“...Saya menyimak dan memperhatikan dari awal sampai akhir pelajaran selesai...”Wawancara dengan informan I, Amriyati.
Setelah dilakukan wawancara dengan informan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa media VCD adalah media yang efektif dalam penyampaian
materi ibadah haji, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan
“...Kalau belajar dengan media VCD, belajarnya menjadi semangat dan mudah dipahami...” Wawancara dengan informan II, Neiza F.M
Media audio visual VCD ternyata memiliki peranan penting terhadap hasil belajar siswa, dikarenakan media VCD adalah media yang menarik, sehingga
siswa tertarik untuk mengikuti proses belajar sampai selesai, selain itu materi ibadah haji yang disampaikan dengn metode VCD menjadi lebih mudah diterima
dan dipahami oleh siswa, sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
2. Komunikasi Pembelajaran Berbentuk Media Audio Visual
Komunikasi pembelajaran berbentuk media audio visual ini menggunakan jenis komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah ini adalah apabila para pelajar
bersikap responsif, mengetengahkan pendapat dan tanggapan atau mengajukan pertanyaan, diminta atau tidak diminta.
Diagram 4. Bentuk Komunikasi Dua Arah
Proses pembelajaran tatap muka antara guru dan siswa biasanya dilakukan di dalam kelas ruangan, guru dalam prose situ lebih berfungsi sebagai sumber
pesan dan siswa penerimanya. Meskipun komunikasi antar guru dan siswa dalam pross pembelajaran termasuk komunikasi publik atau kelompok, guru sewaktu-
waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antar personal; hal ini bisa dilakukan karena proses komunikasi tatap muka di kelas mempunyai kelompok
yang relatif kecil. Terjadinya komunikasi dua arah atau dialog dimana siswa menjadi komunikan sekaligus sebagai komunikator, demikian pula guru.
4
3. Pengamatan Terhadap Siswa Melalui Rekaman Handycam
Setelah penulis mengamati tingkah laku belajar siswa yang direkam melalui handycam, penulis membaginya menjadi empat tahapan yakni fase motivasi,
konsentrasi, pengolahan informasi, dan umpan balik. Adapun deskripsi hasil pengamatannya adalah sebagai berikut :
Pertama fase motivasi, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa tampak termotivasi dalam
4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, suatu pendekatan baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2008, hal. 10
Guru
Siswa 3 Siswa 2
Siswa 1
mengikuti kegiatan pembelajaran melalui media audio visual. Hal ini ditunjukan dengan besarnya rasa antusias, rasa ingin tahu, dan ketertarikan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Kedua fase konsentrasi, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan
terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa tampak berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran melalui media audio visual. Hal ini
ditunjukan melalui tingkah laku siswa dalam memfokuskan penglihatannya pada tayangan VCD ibadah haji.
Ketiga fase pengolahan informasi, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa tampak
melakukan pengolahan informasi. Hal ini ditunjukan oleh tingkahlaku siswa yang memperhatikan penayangan VCD ibadah haji, kemudian mencatatnya, berfikir
sebelum menjawab pertanyaan, dan kemampuan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran ibadah haji.
Keempat fase umpan balik, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa mampu memberikan
umpan balik. Hal ini ditunjukkan ketenangan siswa saat mengerjakan soal yang diberikan, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
F. Upaya SMK Al-Hidayah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan
kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Agar peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu pengetahuan, cukup kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Dengan fungsi pendidikan nasional tersebut diharapkan semua sekolah dapat
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa dengan cara meningkatkan mutu pendidikan yang ada di sekolah sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Upaya yang dilakukan oleh SMK Al-Hidayah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang ada di sekolah dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan
dan fasilitas dari tahun ke tahun demi kemajuan sekolah tersebut. Hal ini dapat terlihat dari segi peningkatan pembangunan sarana dan prasarana sekolah seperti
penambahan kelas, pelebaran ruang lab, penambahan peralatan media. Dari segi kualitas guru, hampir semua guru memiliki jenjang pendidikan SI.
Dalam upaya meningkatkan para guru, sekolah sering mengikutsertakan para guru pada seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan, dengan diikut sertakannya para
guru diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan pengetahuan siswa.
Untuk mengisi waktu luang siswa, sekolah mengadakan kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
bakat yang dimiliki siswa. Kegiatan ekstrakulikuler yang dimiliki sekolah antara lain paskibra, futsal, follyball, dan band. Kegiatan ini untuk menyalurkan
kemampuan yang dimiliki siswa.