Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pada intinya Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan yang berintikan tiga aspek, yakni aspek iman, ilmu dan amal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah menanamkan rasa keagamaan pada diri siswa serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sehingga di dalam perilaku kesehariannya selalu mengharap ridha Allah SWT dan menjadikan ajaran agama Islam sebagai pedoman hidup dan amal perbuatannya, baik dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Pada dasarnya pendidikan agama berfungsi “membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan intern dan antarumat beragama”. 18 Sedangkan tujuan dari pendidikan agama itu sendiri yakni untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Adapun pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pengembangan, yakni meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. 18 http:www.depdiknas.co.id, 23 Mei 2010. c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. d. Perbaikan, yakni untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan- kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum alam nyata dan nir-nyata, sistem dan fungsionalnya. g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang mempunyai bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. 19 Dari penjelasan di atas, fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah yakni untuk mengembangkan pemahaman siswa mengenai ajaran agama Islam yang telah mereka dapatkan dalam lingkungan keluarga serta memperbaiki dan mencegah dari kesalahan-kesalahan pemahaman dan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Feisal 1999 berpendapat bahwa terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam memainkan fungsi agama Islam di sekolah atau madrasah. Pendekatan tersebut diantaranya: 1. Pendekatan nilai universal makro, yaitu suatu program yang dijabarkan dalam kurikulum. 2. Pendekatan meso, artinya pendekatan program pendidikan yang mempunyai kurikulum, sehingga dapat memberikan informasi dan kompetisi pada anak. 19 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. III, h. 134- 135. 3. Pendekatan ekso, artinya pendekatan program pendidikan yang memberikan kemampuan kebijakan pada anak untuk membudidayakan nilai-nilai agama Islam. 4. Pendekatan makro, artinya pendekatan program pendidikan yang memberikan kemampuan kecukupan keterampilan seseorang sebagai profesional yang mampu mengemukakan teori, informasi, yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. 20

4. Tugas Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses yang berlangsung secara kontinyu dan berkesinambungan. Berdasarkan hal ini, maka tugas yang perlu diemban oleh Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas pendidikan mempunyai sasaran pada siswa yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya. Secara umum tugas Pendidikan Agama Islam yaitu “membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan siswa dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal”. Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tugas PAI setidaknya dapat dilihat dari tiga pendekatan. Ketiga pendekatan tersebut adalah; Pendidikan Agama Islam sebagai: a. Pengembangan potensi. Sebagai pengembangan potensi, tugas Pendidikan Agama Islam adalah menemukan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki siswa, sehingga dapat diaktualisasikan dalam kehidupannya sehari-hari. b. Proses pewarisan budaya. Sebagai pewarisan budaya, tugas Pendidikan Agama Islam adalah alat transmisi unsur-unsur pokok budaya dari satu 20 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. III, h. 135. generasi ke generasi berikutnya, sehingga identitas umat tetap terpelihara dan terjamin dalam tantangan zaman. c. Interaksi antara potensi dan budaya. Sebagai interaksi antara potensi dan budaya, tugas Pendidikan Agama Islam adalah sebagai proses interaksi memberi dan mengadopsi antara manusia dan lingkungannya. Dengan proses ini, siswa manusia akan dapat menciptakan dan mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengubah atau memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya. 21 Untuk menjamin terlakasananya tugas PAI secara baik, hendaknya terlebih dahulu dipersiapkan situasi-kondisi pendidikan yang bernuansa elastis, dinamis dan kondusif yang memungkinkan bagi pencapaian tugas tersebut. Hal ini berarti bahwa Pendidikan Agama Islam PAI dituntut untuk dapat menjalankan fungsinya, baik secara sturktural maupun institusional. Secara struktural, pendidikan Islam menuntut adanya struktur organisasi yang mengatur jalannya proses pendidikan. Baik pada dimensi vertikal maupun horizontal. Sementara secara institusional, ia mengandung implikasi bahwa proses pendidikan yang berjalan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman yang terus berkembang. Untuk itu diperlukan kerjasama berbagai jalur dan jenis pendidikan mulai dari sistem pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah 22

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam PAI

Islam itu adalah suatu agama yang berisi ajaran mengenai tata hidup yang diturunkan Allah SWT kepada umat manusia melalui para RasulNya, sejak Nabi Adam a.s. sampai Nabi Muhammad Saw. Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw dari Allah SWT ini berisi pedoman pokok yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya Allah SWT, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan makhluk bernyawa yang lain, dengan benda mati dan alam semesta ini. Ajaran ini diturunkan Allah SWT untuk kesejahteraan hidup 21 Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005, Cet. II, h. 33. 22 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pers, 2002, hlm. 33-34

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) terhadap peningkatan mutu pelajaran (di SMK AL-Hidayah Lestari Lebak Bulus)

0 38 109

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Hubungan antara persepsi siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar (studi penelitian di kelas X Akuntansi SMK Lebak Bulus Jakarta)

1 5 79

“Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Imla Pada Murid SMA Islam Al-Kholidin Jakarta

0 5 69

Perancangan Media Leaflet di SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan Tahun 2015

0 16 168

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (FIlm Dokumenter Tatacara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

2 7 144

Efektivitas penggunaan audio visual sebagai media pembelajaran pendidikan agama islam di SD Islam Al-Azhar 12 Cikarang -Bekasi

0 26 99

Kepuasan Siswa Terhadap Layanan Bimbingan Konseling di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus

0 3 121

BAB II PENERAPAN METODE PRILEKSI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) - PENERAPAN METODE PRILEKSI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMA N PAMOTAN REMBANG - STAIN K

0 0 35

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (AVA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD HJ ISRIATI SEMARANG - Unissula Repository

0 0 16