Prosedur Umum Pelaksanaan Pembelajaran

memmori siswa dan transfer belajar memerlukan perhatian? Pertanyaan ini dijawab dengan mereview analisis konteks, yang akan menguraikan kondisi-kondisi yang menyebabkan siswa ingin mencapai tujuan pembelajaran. 2 Ketrampilan mengingat Ketika guru mempertimbangkan apa yang akan dilakukan siswa apabila mereka telah mencapai tujuan pembelajaran, apa yang akan diingat oleh siswa? Apakah ada sesuatu yang secara mutlak harus diungkap kembali dari ingatan? Haruskah hal itu dilakukan secara jelas? Jika demikian banyak teknik yang disarankan untuk mengajarkan informasi verbal sebagia salah satu strategi dalam pembelajaran. Jawaban yang sering diperlukan dalam pertanyaan tersebut, yaitu apapkah hal-hal yang dilakukan siswa perlu diingat? Apakah memorisasi itu tidak penting, hanya sebatas siswa berhasil melakukan suatu ketrampilan saja? Jika dengan kasus ini tujuan guru tercapai maka guru dapat mempertimbangkan penggunaan panduan tugas. Panduan tugas adalah suatu alat yang digunankan bagi siswa untuk mengerjakan suatu tugas. Misalnya, dapatkah siswa hanya mengisi daftar cek checklist, untuk mengerjakan tugas? Jika demikian, akan sangat mengurangi kebutuhan untuk mengingat suatu informasi dan mungkin dapat mengurangi panjangnya waktu pembelajaran. 3 Transfer Belajar Pertanyaan berikutnya dalam tujuan pembelajaran guru adalah apakah hakikat transfer belajar yang akan terjadi? Apakah bedanya konteks unjuk kerja dengan konteks belajar? Misalkan, tujuan pembelajaran adalah menggunakan program aplikasi komputer baru dan ini diajarkan dalam pusat latihan komputer yang identik dengan komputer yang digunakan dalam tempat kerja. Selama pelatihan, siswa menggunakan bentuk-bentuk nyata yang dipakai dalam suatu lembaga tempat kerja untuk mengaplikasikan kegiatan belajar. Diharapkan bahwa siswa akan menggunakan aplikasi baru setelah menyelesaikan seluruh pelatihan. Dari contoh tersebut diasumsikan bahwa jika pelatihan dirancang dengan baik, maka akan ditransfer 100 kedalam tempat kerja. Transfer akan terjadi karena system dan aplikasi yang sama serta bentuk-bentuk itu sama dengan bentuk yang digunakan dalam pelatihan.

2. Pembelajaran efektif

a. Pengertian Efektifitas Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektifitas berasal dari kata, efektif yang berarti ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesamaannya, manfaatnya, dapat membawa hasil, berhasil guna, mulai berlaku. 49 Dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektifitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan intruksional khusus yang telah di canangkan. Metode pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan intruksional khusus yang di canangkan lebih banyak tercapai. 50 Menurut Steers yang dikutip oleh Ahmad Habibullah, efektifitas adalah konsistensi kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Adapaun Stoner yang dikutip pula oleh Ahmad Habibullah dkk, memberikan definisi efektifitas sebagai kemampuan menentukan tercapainya tujuan. 51 Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat 1986 yang menjelaskan bahwa: “efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, 49 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka: 1996, h: 250 50 httpagungprudent.WordPress.com20090618 efektifitas-pembelajaran 51 Ahmad Habibullah dkk, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT pena Citasatria: 2008, cet: 1, h: 6 kualitas dan waktu telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”. 52 Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu segala daya upanya guru untuk membentuk para siswa agar bisa belajar dengan baik. 53 Dapat juga dikatakan efektif belajar menurut Makmun yang dikutip oleh Saipul Sagala adalah membawa pengaruh atau makna tertentu bagi pelajar itu setidak-tidaknya sampai batas tertentu relaitif tetap dan setiap saat diperlukan dapat diproduksi dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah Problem Solving baik ujian ulangan dan sebagainya maupun penyesuaian diri bagi kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Efektif belajar dapat ditunjukan: 1 Tepat waktu atau efisien waktu, 2 Pertanyaan sederhana dapat informasi lengkap, 3 Cepat menguasai konsep, 4 Metode tepat sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi dan indikator dan 5 Irit biaya. 54 Dalam proses pembelajaran yang dapat dikatakan efektif apabila seorang guru memiliki kemampuan dalam mengelola materi ajar sehingga siswa dengan mudah menerima materi yang diajarkan dan dapat merangsang siswa untuk mengungkapkan gagasannya, adapun perbedaan siswa menjadi lebih kreatif dan saling menghargai pendapatnya masing-masing. Secara fundamental Dollar and Miller 1970 menegaskan bahwa belajar efektif dipengaruhi oleh: adanya motivasi drivers yaitu peserta didik harus menghendaki sesuatu, adanya perhatian dan mengetahui sasaran Cue yaitu peserta didik harus memperhatikan sesuatu, adanya usaha response yaitu peserta 52 http:dansite. Wordpress.com20090328pengertian efektifitas. 53 Trianto, Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya pada KTSP, Jakartaa: Kencana: 2009, cet: 1, h: 20 54 Dr. H. Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alpabeta: 2009, 174 didik harus melakukan sesuatu dan adanya evaluasi dan pemanfaatan hasil reinforcement peserta didik harus memperoleh sesuatu yang penuh arti dalam belajar. Agar belajar efektif, pelajaran dimulai dari apa yang diketahui peserta didik sedangkan kegiatan belajar berbuat dengan menggunakan bahasa dan istilah yang dapat dipahami peseta didik. 55 Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pembelajaran, yaitu: 1 Presentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap Kegiatan Belajar Mengajar KBM 2 Rata-rata prilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa. 3 Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa orientasi keberhasilan belajar diutamakan. 4 Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung. Guru yang efektif adalah guru menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentase waktu belajar akademik yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa, negatif atau hukuman. Selain itu guru yang efektif adalah orang-orang yang dapat menjalin hubungan yang simpatik dengan para siswa, menciptakan lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, memiliki suatu rasa cinta belajar, mengusasi sepenuhnya bidang studi mereka dan dapat memotivasi siswa untuk bekerja tidak sekedar mencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat yang pengasih. 56 Dengan begitu, upaya untuk melakukan pengajaran, membiasakan, bimbingan, pengasuhan dan pengembangan potensi anak didik akan biasa dilakukan dengan sebaik-baiknya pula dan anak didik tidak hanya memperoleh pengetahuan kognitif, tetapi juga meresapi nilai-nilai materi yang didapat dengan hati dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Ciri-Ciri Efektifitas 55 Dr. H. Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alpabeta: 2009, 175 56 http:www.uin.suka.ac.iddetail_kabar Menurut Harry Firman 1987, keefektifan program pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1 Berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. 2 Memberikan pengalaman belajar yang efektif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan intruksional. 3 Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar-mengajar. Berdasarkan ciri program pembelajaran aktif seperti yang digambarkan di atas. Keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi tingkat prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau dari segi proses dan sarana penunjang. Aspek hasil meliputi tinjauan terhadap hasil belajar siswa setelah mengikuti program pembelajaran yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek proses meliputi pengamatan terhadap keterampilan siswa, motivasi, respon, kerjasama, partisipasi, aktif, tingkat kesulitan pada penggunaan media, waktu serta teknik pemecahan masalah yang ditempuh siswa dalam menghadapi kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aspek sarana penunjang meliputi tinjauan-tinjauan terhadap fasilitas fisik dan bahan serta sumber yang diperlukan siswa dalam proses belajar mengajar seperti ruang kelas, labolatorium, media pembelajaran dan buku-buku teks. 57 1 Kriteria efektifitas pengajaran itu melliputi: a Prosentase waktu belajar siswa yang tinggi b Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa. c Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa orientasi keberhasilan yang diutamakan d Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif e Mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir 2 tanpa mengabaikan butir 4. 57 http:agungprodent.wodpress.com20090618efektifitas -pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) terhadap peningkatan mutu pelajaran (di SMK AL-Hidayah Lestari Lebak Bulus)

0 38 109

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Hubungan antara persepsi siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar (studi penelitian di kelas X Akuntansi SMK Lebak Bulus Jakarta)

1 5 79

“Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Imla Pada Murid SMA Islam Al-Kholidin Jakarta

0 5 69

Perancangan Media Leaflet di SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan Tahun 2015

0 16 168

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (FIlm Dokumenter Tatacara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

2 7 144

Efektivitas penggunaan audio visual sebagai media pembelajaran pendidikan agama islam di SD Islam Al-Azhar 12 Cikarang -Bekasi

0 26 99

Kepuasan Siswa Terhadap Layanan Bimbingan Konseling di SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus

0 3 121

BAB II PENERAPAN METODE PRILEKSI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) - PENERAPAN METODE PRILEKSI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL FILM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMA N PAMOTAN REMBANG - STAIN K

0 0 35

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (AVA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD HJ ISRIATI SEMARANG - Unissula Repository

0 0 16