Pembelajaran Fisika Terintegrasi Nilai Keagamaan religius a. Hakikat Ilmu Fisika

membantu siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keahlian yang diperlukan memunculkan masalah dan menemukan pemecahan masalah tersebut konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori baru oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa menjadi penemu pemecahan masalah yang independen.

3. Pembelajaran Fisika Terintegrasi Nilai Keagamaan religius a. Hakikat Ilmu Fisika

Menurut K.H Bahaudin Mudhary, “Ilmu pengetahuan fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan energi, mulai inti atom, yang dipelajari para ahli fisika nuklir, sampai bintang-bintang dan galaksi. Dalam kajian fisika segala sesuatu digolongkan menjadi materi seperti benda padat, cair, dan gas, dan energi seperti cahaya, listrik, dan panas, Dengan kata lain, kajian dari ilmu pengetahuan fisika adalah alam semesta yang sering disebut al-Amin atau al-Kaun. Alam semesta ini merupakan salah satu sumber kebenaran ilmiah yang harus di tafakurkan, diobservasi, diteliti, dan dinalari secara cermat, akurat, dan seksama. ILmu pengetahuan fisika ini oleh Kiai Bahaudin digolongkan sebagai ilmu pengetahuan eksata. Perintah Allah untuk mengkaji ayat-ayat kauniyah ini sangat banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, seperti pada surat al- Ghasyiyah ayat 17-20, yang berbunyi: 27 “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan” . mengintegrasikan, menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan, dua hal atau lebih menjadi satu. Sebagai kata benda, integration, berarti integrasi, pengintegrasian atau penggabungan, atau integrity berarti ketulusan hati, kejujuran dan keutuhan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata integrasi mengndung arti:1. mengenai keseluruhannya; meliputi bagian yang perlu untuk menjadikan lengkap; utuh, bulat, sempurna; 2. tidak terpisah terpadu. Berintegrasi: bergabung supaya menjadi kesatuan yang utuh, yang tidak akan bias berubah lagi. 27 KH. Bahaudin Mudhary, Daya Nalar Budi, Surabaya: Pustaka Progressif, 2003, h. 10. Hal lain yang perlu dijelaskan adalah pengetahuan dan ilmu dan atau ilmu pengetahuan. Menurut Jujun S. Suriasumantri pengetahuan dapat diartikan sebagai segala hal ynag kita ketahui tentang suatu obyek tertentu. Pengetahuan didapat lewat proses berpikir, merasa dan ,mengindra atau melalui intuisidan wahyu dari Tuhan. Terdapat tiga jenis penetahuan: etis, estetis, dan logis. Pengetahuan etis membicarakan pengetahuan yang baik dan buruk, estetis yang indah dan jelek, dan logis yang benar atau salah. Dalam kerangka ini, menurut Jujun, ilmu termasuk pada penegtahuan logis. Sementara ilmu adalah “organized knowledge especially when obtained by observation and testing of facts, about physical world, natural laws and society; study leading to such knowledge.” pengetahuan yang terorganisir, khususnya ketika didapat melalui observasi dan pengujian fakta-fakta tentang dunia fisik, hokum alam dan masyarakat; suatu kajian yang mengarahkan pada peraihan pengetahuan seperti itu. Jujun mendefinisikannya sebagai “ suatu pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tidak lagi merupakan misteri.” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika disebut ilmu atau ilmu pengetahuan, maka yang dimaksud adalah satu cabang pengetahuan yang dicirikan dengan sifat sistematis atau terorganisir, dapat diuji kembali, dan dapat didapat melalui pikiran, perasaan, indera, intuisi dan wahyu. 28

b. Integrasi Sains dengan Agama Kesadaran Ketuhanan

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141