b Jika t
hitung
≤ -t
tabel
atau t
tabel
≤ t
hitung
maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95
Tabel 4.9 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Pre test
Keterangan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah Sampel 30
30
−
X
37,43 40,03 S
2
183,10 154,20
t
hitung
-0,768 t
tabel
2,00
Kesimpulan Tidak berbeda
Dari perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar -0,768 dan t
tabel
2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa t
hitung
ada di daerah penerimaan Ho, yaitu –t
tabel
t
hitung
t
tabel
atau -2,00 -0,768 2,00. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima pada taraf kepercayaan 0,95, hal ini menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre test kelas eksperimen dengan rata-rata skor pre test kelas kontrol. Perhitungan
lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil pre test dapat dilihat pada lampiran.
b. Uji kesamaan dua rata-rata hasil post test
Perolehan hasil uji hipotesis dari dua rata-rata hasil post test kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Post test
Keterangan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah Sampel 30
30
−
X
74,30 63,83 S
2
121,80 85,32
t
hitung
3,90 t
tabel
2,00
Kesimpulan Berbeda
Dari perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 3,90 dan t
tabel
2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa t
hitung
ada di daerah penerimaan Ha, yaitu –t
tabel
t
hitung
t
tabel
atau -2,00 3,90 2,00. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima pada taraf kepercayaan 0,95, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor post test kelas eksperimen dengan rata-rata skor post test kelas kontrol. Perhitungan lengkap
uji kesamaan dua rata-rata hasil post test dapat dilihat pada lampiran.
4 Uji Normalitas Gain
Data penelitian diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pre test-post test desain, untuk mengetahui hasil penelitian maka perlu di adakan perbandingan hasil pre test dengan hasil post test dari
kedua kelas sampel, serta membandingkan normal gain dari kedua kelas tersebut. Dari hasil perhitungan normal gain, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.11 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil N-Gain Keterangan Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah Sampel
30 30
−
X
0,61 0,32 S
2
0,02 0,25
t
hitung
6,24
t
tabel
2,00 Kesimpulan Berbeda
Peningkatan pemahaman atau hasil belajar fisika siswa diperoleh dari nilai normal gain. Adapun nilai rata-rata normal gain dari hasil belajar siswa
kelas eksperimen diperoleh nilai sebesar 0,61 dan kelas kontrol sebesar 0,32. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih
besar bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Selain itu, berdasarkan hasil uji-t
dengan tingkat kepercayaan 95
α = 0,05, diperoleh kelas gain pada kelas eksperimen berbeda secara signifikan dengan kelas kontrol t
hitung
= 6,24 dan t
tabel
= 2,00. Untuk perhitungan lengkap uji normal gain dapat dilihat pada lampiran.
Kategori peningkatan hasil belajar diperoleh dari perhitungan normal gain. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 0,61 secara umum
termasuk kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,32 secara umum termasuk kategori sedang pula. Maka hasil analisis dengan menggunakan
statistik uji-t diperoleh nilai t
hitung
= 3,00 sementara nilai t
tabel
= 2,00 pada tingkat
kepercayaan 95
α = 0,05 yaitu 2,00. Karena t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: terdapat pengaruh hasil belajar
siswa pada konsep wujud zat terintegrasi nilai keagamaan yang melalui pendekatan contextual teaching and learning CTL dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis inkuiri. Hanya saja peningkatan hasil belajar ini tidak terlalu signifikan. Dilihat dari kategori rata-rata nilai N-Gain masing-
masing kelas termasuk kategori sedang.
C. Interpretasi Data